Chapter 13 - Keputusan

4.3K 879 814
                                    

Double update lagi! Kenapa ya aku bucin banget cerita ini? 

Kalau aku bilang chapter ini gak sedih, kalian masih percaya? HUAHAHAHAHA.

Baca aja deh. Takut aku dimisuhin lagi kayak chapter kemaren. Happy reading!


*******************************************************



Seongwoo menghempaskan badannya ke atas kasur. Lagu di ponselnya sudah menyala dengan sangat keras. Ia membenamkan wajahnya di atas bantal, mencium aroma sabun yang sudah lama tidak dihirupnya. Hari ini pria itu kembali ke Jakarta untuk menghadiri pernikahan saudaranya. Sekaligus kabur sejenak dari suasana Bandung yang semakin lama membuatnya semakin sesak.

Pria itu memejamkan matanya, mengulang kembali dalam memorinya pertemuan terakhir kemarin dengan Daniel. Sorot mata penuh kekecewaan dari pria itu yang tidak akan pernah bisa dilupakan Seongwoo.

Seongwoo semakin membenamkan kepalanya saat sedikit rasa perih dan ketakutan menjalar di hatinya. Ia yang meminta jarak di antara keduanya, tapi kenapa sekarang Seongwoo menjadi takut? Apa benar Daniel masih mau menunggunya? Setelah luka yang ditorehkan Seongwoo untuk pria itu hampir sebulan lamanya.

Pikiran Seongwoo begitu penuh dan sesak hingga ia tidak sadar adanya sebuah ketukan di pintu. "Woo, kenceng banget sih lagunya? Nanti dimarahin tetangga loh," seorang wanita paruh baya memasuki kamar Seongwoo dan menepuk pundaknya pelan.

"Eh, mama. Maaf ya," ujar pria itu dengan suara lesu sambil mengecilkan volume musik di ponselnya. Melihat anak bungsunya yang ceria berubah menjadi pendiam dengan kantung mata hitam, membuat wanita itu duduk dan mengelus kepala putranya.

"Kamu kenapa? Ada masalah di Bandung?" tanya mama Seongwoo. Pria itu menggeleng dan berubah membenamkan wajahnya di perut mamanya sambil memeluk erat.

Apa ada tempat lebih nyaman di dunia ini selain pelukan dari mama? Kayaknya gak ada. Makanya Seongwoo sekarang bisa pelan-pelan mengatur nafasnya dan menenangkan hatinya.

Tidak ada satu pun yang bersuara, sampai tiba-tiba sang mama mengeluarkan pertanyaan horor. "Mama denger kamu lagi berantem sama gebetanmu ya?"

Seongwoo membuka matanya lebar-lebar dan menegakkan badannya. Ia menatap wajah mamanya yang sekarang tersenyum jahil. "Apa sih maaaa. Dapet berita hoax dari mana deh?"

"Dari Jisung."

Seongwoo menutup mata dan menepuk jidatnya sendiri. Susah ya punya sahabat admin lambe turah.

"Ih jangan dipercaya! Nggak kok. Nggak ada yang berantem," ucap Seongwoo sambil mengerucutkan bibirnya dan memeluk bantal dengan gemas.

Sekarang gantian si mama yang cemberut. "Jadi gak mau cerita nih tentang si Daniel ke mama? Ya udah mama tanya informan terpercaya aja. Tuh si Jisung."

"MAMA IIIIIIH!" Teriak Seongwoo. Mamanya hanya tertawa sambil sesekali mengusap rambut anaknya. Dari dulu si bungsu emang gak pernah mau cerita hubungan percintaannya, beda sama Bang Siwon yang selalu terbuka. Makanya sekarang si mama gak boleh kalah lagi. Dia harus mengorek informasi tentang "Daniel" yang berani buat anaknya jadi kayak orang letoy gini.

"Emangnya kamu sama Daniel kenapa? Katanya Jisung kalian tuh lucu, gemesin. Tapi gak mau pacaran malah sekarang pake pisah-pisah gini. Kenapa sih? Penasaran nih mama."

LDR - Long Distance Religion (ONGNIEL)Where stories live. Discover now