Chap 11

261 18 1
                                    

Hahahha baru update yahh akunya readers soalnya aku lagi focus sama cerita aku yang satunya dengan judul The Winners of Me...

Happy Reading...

Kemarin Selvi akhirnya kembali ke Jepang, Ayu dan Fina masih belum rela tapi mau tidak mau selvi harus kembali ke sana.

Lagi Ayu melakukan kembali rutinitasnya di kantor, mengerjakan tugasnya, sebenarnya hatinya sangat kesal terhadap bosnya itu.

Dia selalu memberi tugas yang sebenarnya sudah rangkum, dan pagi ini ia sudah mendapat satu tumpukan lagi di atas mejanya.

Karena tugas yang pertama sudah selesai, ia berencana akan memberikannya siang ini sebelum makan siang dengan harapan dia akan menerimanya.

11:25 siang

Dengan langkah cepat Ayu menuju ruangan Alvin dengan sebuah map yang berisikan beberapa lembar kertas yang sudah ia kerjakan.

Sebelum Ayu mengetuk pintu ia membuang nafas terlebih dahulu seakan menguatkan dirinya. Setelah mendapat izin barulah ia membuka pintu.

"Selamat siang, ini sudah saya selesaikan!" Dengan senyum seramah mungkin Ayu menyodorkan map itu.

Tatapan Alvin masih tertuju pada Ayu membuatnya sedikt risih, tapi itu hanya sebentar karena tangan Alvin sudah mulai membolak balik dan entahlah apa dia membacanya atau tidak.

"Kerjakan lagi!" Perintahnya dingin dan teramat datar.

"Apa? Lagi? Pak ini sudah saya kerjakan sebanyak lima kali dan bapak masih belum puas" kali ini kesabaran Ayu benar-benar habis.

"Kalau kau tidak suka yah sudah, kau boleh pergi! Disini saya yang bos" tangan Ayu mengepal jika ia pergi sama saja ia kalah sekaligus kehilangan pekerjaannya yang sudah susah paya ia dapatkan.

Alvin menyandarkan diri di kursi memperhatikan wajah Ayu yang mulai memerah karena menahan amarahnya.

Dengan wajah ketus Ayu menarik dengan cepat map itu berniat meninggalkan bos yang egois itu, ssat sampai di pintu ia berhenti dan membalikkan badannya.

"Sebenarnya apa salah saya sampai bapak begitu membenci saya?" Tidak ada jawaban dari Alvin namun tampa diduga ia malah berdiri dan mendekati Ayu.

Semakin dekat dan semakin dekat, Ayu pun mundur sedikit demi sedikit sampai punggungnya menyentuh permukaan pintu.

Ayu sedikit tersentak saat kedua lengan kekar Alvin mengurungnya ditambah jarak wajah mereka yang teramat dekat, deru nafas mereka bahkan bisa terasa.

Mata Ayu terpecam saat mendapati Alvin yang semakin memajukan wajahnya,

"apa dia akan menciumku!" Batin Ayu, tampa ia sadari Alvin sedang tersenyum melihat tingkah Ayu yang terbilang polos dan menggemaskan.

"Apa yang kau pikirkan dengan menutup matamu?"

"Jangan-jangan kau berpikir aku akan mencium..." sebelum kalimat itu selesai terucap, Ayu dengan cepat menutup mulut Alvin dengan tangannya.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak Pak!" Alvin hanya tersenyum kecut menanggapi perkataan Ayu, sampai akhirnya ia membisikkan sesuatu di telinga Ayu.

"Kau tidak lupa dengan janjimu kan"

"Janji?" Ucap Ayu sedikit bingung.

"Haaa...kau pernah berjanji untuk mematuhi semua perintahku jika aku tidak jadi memecat Ibu...ibu hah aku lupa namanya yang jelas wanita yang hampir aku pecat itu!"

"Ahh jadi itu! Tapi kenapa bapak tidak bilang dan sejak kapan janji itu berlaku?"

"Sejak hari ini!" Jawan Alvin dengan seringai liciknya.

"What? Hari ini... tapi bapak sudah melakukan ini jauh hari yang lalu" bantah Ayu seakan tidak teriman.

"Itu salahmu sendiri!" Ayu semakin geram ingin sekali ia menendang muka pria ini.

"Jangan menyumpahiku nona!" Tidak mau lebih kesal lagi Ayu lebih memilih mendorong tubuh Alvin hingga menjauh.

Tangan Ayu meraih pintu dan nerniat keluar namun Alvin lebih cepat menghentikannya.

"Apa anda tidak punya sopan santun keluar tampa izin!" Sebisa mungkin Ayu menahan suaranya agar tidak membentak bos tampannya ini.

"Lalu apa yang bapak inginkan?" Tanya Ayu langsung pada intinya.

"Temani saya makan siang!" Ucap Alvin datar.

"Tidak! Saya tidak bisa" balas Ayu tak kalah dinginnya.

"Ingat, janji! Dan jika kau menolak maka waktu berlakunya akan bertambah, dan kurasa itu tidak akan baik untukmu!" Akhirnya dengan terpaksa Ayu menuruti keinginan Alvin.

Dalam hati Alvin bersorak riang menurutnya menyenangkan menggoda wanita itu.

"Saya akan ambil tas dulu!'' Alvin mengangguk dibarengi dengan kepergian Ayu.

Disisi lain Sarah terus memperhatikan Ayu yang tampak tidak semangat, lesu bahkan bukan hanya seorang Sarah tapi pegawai lain juga menyadarinya.

"Mba Ayu kenapa?" Tegur salah seorang pegawai wanita.

"Saya baik-baik aja mba!"

"Ay lebih baik lo makan dulu deh!" Ucap Sarah khawatir.

"Emm... ini juga mau pergi makan duluan yahh teman-teman!" Ayu memasuki ruangannya untuk mengambil tas dan lain-lainnya.

Ayu yang berjalan duluan tidak menyadari Alvin yang sudah berjalan dengan penuh wibawa memdekati dirinya dari belakang.

Tampak semua orang terkaget dan bingung, saat melihat apa yang dilakukan Alvin pada ayu, bahkan ada yang sampai menyerit dengan histeris.

Bagaimana tidak heran, jika seorang Alvin yang di kenal arogan dan dingin itu tiba-tiba berjalan dari belakang dan meraih tangan Ayu menggandengnya hingga ke lapangan parkir.

Saat berada di lapangan parkir benra saja semua yang melihat mereka heran, bahkan Ayu sekali pun. Jika dilihat lagi seluruh jendela kantor dipenuhi dengan wajah pegawai yang penasaran.

Kebingungan dan keheranan Ayu makin menjadi saat Alvin membukakan pintu mobil untuk dirinya.

"Apa yang dia lakukan?" Batin Ayu, sambil mrmbalikkan badan menghadapa kantor dan saat itulah ia mengerti.

"Dasar licik, dia sengaja mencari muka di depan semua pegawai!" Kembali Ayu membatin.

********
Oke segini dulu yahh readers, maaf jika memang baru sempat!! Karena author lebih menyelesaikan cerota yang satu yang kayaknya lebih bmemiliki banyak respondent!!

Jika pengen author cepet up jangan lupa dong kasi vote and comments!!

Terima Kasih

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 31, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love Crazy BossWhere stories live. Discover now