Part 7: "Queen Dino"

487 51 6
                                    

(Cho Kyuhyun POV)

Aku hanya bisa memandangi Seo yang berdiri di hadapanku. Ia membawa kue kecil dan menyalakan lilinnya untukku. Sebenarnya aku tidak menyangka karena darimana ia tahu jika aku sedang merayakan ulang tahunku bersama Jiyeon?. Apa dia mengikuti ku?.
Aku mendelikkan mata ke arah kanan. Ku lihat Jiyeon hanya mengatupkan bibir dan masih dengan tangan kami yang berpegangan erat. Aku tidak ingin menyakiti Jiyeon karena ia yeojachingu ku, tapi disisi lain aku tidak tega melihat seo. Meskipun aku tidak menyukainya, aku hanya merasa tidak enak. Itu saja.
,"Kyuhyun-ssi, jebal tiup lilin nya sebelum api nya mati"
Seo masih tersenyum getir memandangi ku dan memlih untuk tidak menatap Jiyeon. Meski ia melihat genggaman tangan aku dan Jiyeon saat ini sangat kuat.
,"Seo..aku.."
Aku bahkan tidak tahu bagaimana harus menjawab sahutan seo. Aku benar-benar terjepit dalam situasi yang sangat tidak mengenakkan. Aku tidak ingin dianggap pria kejam karena selalu membuat seo menangis dan selain itu aku juga sudah memiliki jiyeon, yeojachingu yang sangat aku cintai. Aku tidak mungkin menyakiti Jiyeon!.

,"OPPA..PALLI TIUP LILINNYA"

Aku menolehkan mataku seketika

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku menolehkan mataku seketika. Aku mendengar suara jiyeon yang mencoba menyembunyikan getaran pilu itu. Matanya ikut menahan bulir bening namun hanya memandang kosong. Tidak melihat Seo atau bahkan kuenya. Jiyeon juga tidak membalas tatapannku
,"Chagi..."
Sahut ku pada Jiyeon. Dan kali ini, ia baru memandang wajahku. Tersenyum dengan lengkungan bibirnya yang bergetar
,"oppa..palli tiup lilinnya"
Suara jiyeon terdengar begitu lembut di telinga ku. Aku tidak melihat sorot kebencian di wajahnya, hanya sebuah tatapan yang begitu sendu dan terkejut. Aku tahu, jiyeon saat ini..ia pasti merasa sangat terpukul karena di hari ulang tahun ku Seo hadir ditengah-tengah kebersamaan kami berdua.
,"Palli..lakukanlah"
Aku merasakan genggaman tangan jiyeon semakin erat. Ia berusaha menunjukkan senyum manis nya didepan ku. Jiyeon bahkan tidak ingin berlari dari sisiku.
Aku menarik nafasku ringan, membalas senyuman Jiyeon dan..
Fuhhhh..
Aku meniup lilin kecil itu, kemudian aku melihat seo tersenyum karena aku mau meniup lilin yang berdiri di tengah cupcake mungil tersebut.
Tiba-tiba..
Seohyun memeluk tubuhku dengan erat. Tangannya melingkar di sekitar leherku.
Aku tidak membalas pelukannya!. Dengan cepat aku kembali memandang jiyeon yang berdampingan denganku, aku melihat bulir bening itu tampaknya akan jatuh membasahi pipi Jiyeon.
Ani..andwaeee! Aku tidak ingin melihat jiyeon bersikap seperti ini hanya karena ia mengerti keadaan ku yang tersudut!.
,"gomawoyo kyuhyun-ssi"
Seo berbisik di balik telingaku. Tapi aku dengan cepat dan sedikit kasar melepaskan pelukkan yeoja itu.
Seo terkejut karena aku mendorong bahunya agar menjauh dari ku. Aku tidak ingin membuat Jiyeon menangis.
,"Kyuhyun-ssi.."
Sahut seo padaku dan masih menggengam cupcake kecil itu ditangannya. Ia memandang mataku seakan tidak percaya karena aku telah menjauhi tubuhnya dengan kasar
,"Seo-ssi. Mianhae. Aku tidak bermaksud kasar padamu. Tapi kau harus lihat, aku sedang bersama yeojachingu ku dan aku hanya mencintainya. Aku tidak mungkin membalas perasaanmu. Sudah berapa kali aku tegaskan padamu jika aku hanya mencintai Jiyeon, aku tidak akan pernah berpaling darinya untuk menjadi namja mu. Seo-ssi, jebal. Jangan buat aku merasa bersalah dan menjadikan ku pria yang jahat. Aku bersikap baik padamu karena kau temanku. Aku bukan pria yang dengan mudahnya bisa melukai perasaan wanita. Tapi kau malah menanggapi sikap baikku lebih dari seorang teman dan itu salah. Mianhae jika aku terus mengacuhkan mu, aku bersikap seperti itu agar kau sadar untuk berhenti menyukaiku. Seo-ssi, aku..akan menikah dengan park jiyeon. Jadi ku mohon, berhenti menggangguku karena aku tidak mau melihat calon istriku menangis. Sekali lagi..jeongmal mianhae. Maaf jika kau merasa tersakiti karena perkataanku"
Huft. Aku menarik nafasku. Mungkin kata-kataku terdengar sangat kejam kali ini. Tapi aku harus mengatakannya. Jika tidak seo akan terus berharap padaku. Aku tidak mau itu terjadi.
Aku kembali memandangi Jiyeon yang masih memandang kosong lurus ke depan. Entah kemana sorot mata nya memandang. Aku benar-benar tidak tahu.

"I Got You Drama Queen!"Where stories live. Discover now