Part 12 (END): "Grandpa Jungsoo"

684 43 2
                                    

(Cho Kyuhyun POV)
Dua jam kemudian...

Aku berdiri didepan pintu kamar tidurku. Saat ini seorang dokter dan suster tengah memeriksa keadaan jiyeon yang belakangan ini sering sekali mengeluh jika kepala nya sakit dan perutnya terasa mual. Jiyeon bahkan melarang ku untuk menggunakan parfum dan pagi tadi ia bahkan tidak bisa meminum susu karena rasa mual di dalam perutnya. Chagi..aku benar-benar mencemaskanmu. Semoga saja tidak terjadi apa-apa pada jiyeon. Aku sendiri belum memberitah ayah mertua ku jika belakangan ini kondisi tubuh jiyeon menurun. Mungkin setelah dokter selesai memeriksa kondisi jiyeon, aku baru akan memberitahu beliau jika kesahatan putri kesayangannya sedang tidak baik. Sudah hampir dua puluh menit aku menunggu dokter dan suster keluar dari kamar tidur aku dan jiyeon, tapi mereka belum muncul juga. Huft. Semoga aku mendapatkan kabar yang baik hari ini. Lalu ketika aku berniat beranjak dari pintu kamar untuk mengambil segelas air putih, aku mendengar suara pintu yang akan segera terbuka dari balik punggungku. Dan akhirnya!..
Dokter dan seorang perawat pun keluar dari dalam kamarku. Dilihat dari wajah mereka, sepertinya tidak terjadi hal yang serius pada jiyeon.
,"Bagaimana keadaan istri ku? Apa dia baik-baik saja?"
Tanyaku cemas pada dokter yang usianya hanya beberapa tahun lebih tua dari ku. Tubuhnya tinggi, matanya tidak terlalu bulat.
,"Tuan Cho, tidak ada yang serius. Anda tidak perlu cemas, istri mu hanya sedikit kelelahan. Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan pada anda..".
,"Mwo?. Menanyakan hal pada ku?".
Aku sedikit mengerutkan dahiku. Jika jiyeon baik-baik saja kenapa pertanyaan yang akan dokter tanyakan padaku sepertinya sangat serius.
,"Ne, sebenarnya pertanyaan ku sedikit pribadi. Kapan terakhir kali kau dan istrimu berhubungan?".
Mwo?. Ya! Aishhh..pertanyaan apa ini?. Kenapa dokter menanyakan soal 'hubungan' terakhirku dengan jiyeon. Benar-benar memalukan!.
,"..Eoh soal itu. W..wae?. Apa pertanyaan dokter ada kaitannya dengan keadaan istriku saat ini?".
Aku rasa pipi ku sekarang sudah sangat merah. Aku rasa aku tidak perlu menjawab pertanyaan yang pribadi itu.
,"Ne tentu saja. Karena sepertinya istri ada kini tengah hamil satu sampai dua minggu. Chukkae tuan cho, istri anda sedang mengandung dan aku harap anda bisa menjaga kesehatan ny.cho dengan baik"

M..MWO?? JIYEON HAMIL?. DIA..MENGANDUNG ANAKKU?. DUA MINGGU?!. OMONAAA!!! AKU AKAN JADI SEORANG APPA?!!..AIGOOOO!! JIYEON-AH...CHUKKAE!!!

Rasanya aku seperti diterbangkan ke langit begitu dokter memberitahu jika jiyeon kini tengah mengandung anakku. Ini seperti mimpi!. Ternyata Tuhan menjawab pertanyaanku. Aku..dan Jiyeon..kami akan memiliki seorang anak!!.

Omo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Omo...apa itu alasannya kenapa beberapa hari belakangan ini jiyeon selalu mual dan merasa pusing?. Chagi..kau akan jadi seorang eomma!!. Jantungku berdebar sangat kencang. Aku seperti ingin menangis karena sebuah kabar yang sangat membahagiakan ini. Jiyeon, dia sudah tidak sabar untuk melihat perutnya membesar dan melahirkan seorang bayi. Dan sekarang..mimpi indah kami berdua terwujud. Jungsoo appa..ia pasti akan terharu mendengar berita yang akan aku dan jiyeon sampaikan ini.
,"M..mwo? Jeongmal?. Jiyeon..dia hamil?.."
Aku bahkan merasakan tumit kakiku bergetar, menahan bulir bening dan aku lebih suka jika aku menangis untuk sesuatu hal yang membuat diriku bahagia.
,"Ne tuan cho. Istri anda, ny.cho jiyeon sedang mengandung anakmu. Pesanku, perhatikan pola makan dan tidur karena itu sangat berpengaruh dengan janin yang sedang ia kandung. Dan jika istri anda mengalami morning sickness di pagi hari, itu wajar karena kehamilan nya yang masih sangat muda. Lalu..ige..resep obat dan vitamin yang harus ny.cho konsumsi, termasuk obat penghilang rasa mualnya".
Aku mengambil sebuah resep obat yang diberikan langsung dari dokter. Ada beberapa vitamin dan obat yang harus jiyeon konsumsi. Sementara aku mengantar dokter dan suster menuju pintu keluar setelah pemeriksaan pada Jiyeon telah selesai dilakukan. Lantas setelah tamu ku pergi meninggalkan apartement, aku langsung berjalan menuju kamarku. Aku..sudah tidak sabar ingin memeluk dan mencium jiyeon saat ini. Aku ingin berterima kasih padanya karena ia sudah memberiku keturunan. Apapun jenis kelamin anak kami kelak, tidak masalah. Asalkan ibu dan bayinya selamat, aku sudah sangat bersyukur.
Dan...
saat aku membuka pintu kamarku, aku melihat jiyeon tengah tersenyum sambil mengusap-usap perutnya. Aigooo..istriku, dia bahkan terlihat cantik di mataku. Aku tidak bisa membayangkan saat perut jiyeon membesar, ia akan semakin bertambah cantik. Yang sering kudengar jika seorang wanita sedang mengadung aura ke-ibu-an nya akan terlihat dan itu yang membuat mereka tampak mempesona. Dan aku ingin melihat jiyeon ku juga mengalami hal seperti itu.
,"Oppa!!!"
Jiyeon seketika menyadari kehadiranku yang sejak tadi memperhatikannya tengah mengusap perutnya yang masih rata itu. Senyumnya mengembang dan wajahnya begitu bahagia. Aku tidak pernah melihat ekspresi wajah jiyeon yang seperti ini. Kulihat, ia ingin beranjak dari tempat tidur dan berlari ke arahku. Omo..omo!! Andwae!
,"Ya! Changkaman!. Chagi, jangan turun dari tempat tidur!. Tetaplah berbaring, ne?"
Aku langsung menghentikan jiyeon dan berjalan menghampirinya. Raut mukanya terlihat bingung.
,"Oppa..gwenchana?"
Jiyeon lantas meraih ke dua tanganku dan menggenggamnya dengan erat.
,"Aigooo chagi, kau itu sedang hamil muda, kau tidak boleh lelah dan banyak melakukan aktivitas. Yeonie-ah...chukkae, kau akan menjadi seorang eomma"
Aku meraih tubuh jiyeon dan memeluknya sangat erat. Menciumi pipi dan bibirnya beberapa kali. Aku sangat bahagia saat dokter meyakinkanku jika jiyeon kini tengah hamil.
,"Kyu..kau sudah mendengar beritanya?".
Jiyeon membalas pelukkanku lebih erat. Sepertinya sekarang jiyeon sedang menitihkan air mata karena akhirnya apa yang ia impikan selama ini terwujud. Jiyeon, ia menginginkan anak dariku dan Tuhan mengabulkannya.
,"Ne chagi oppa sudah tahu. Chukkae...karena keinginanmu menjadi kenyataan. Kau bahagia karena mengandung anak cho kyuhyun?"
Aku kembali mengecupi pipinya yang terasa sedikit lembab. Jiyeon pasti baru saja menyekanya saat aku sedikit memberi jarak diantara tubuh kami berdua. Ia tidak ingin aku melihatnya sedang menangis meskipun karena hal yang membuat aku dan jiyeon bahagia.
,"Oppa..aku sangat bahagia!. Aku mengandung anakmu..gomawoyo oppa, jungsoo appa akan sangat senang jika ia tahu ia akan segera memiliki seorang cucu. Kyu..gomawoyo, aku mencintaimu!"
Jiyeon mencium bibirku lebih dulu kali ini. Ke dua tangannya mengapit dan membelai pipiku. Yeonie..kebahagianmu pasti melebihi perasaan yang aku rasakan sekarang.
,"Ne chagi..cheonma. Oppa juga sangat berterima kasih padamu, karena kau mengandung anakku. Jiyeon-ah, gomawoyo karena kau sudah membuat hidupku lengkap. Kita harus menjaga anak kita dengan baik dan merawatnya hingga ia tumbuh dewasa. Chagi..aku..sangat bahagia, aku..akan jadi seorang appa.."
Aku lantas mengecup kening jiyeon lekat-lekat. Lalu menundukkan kepalaku dan.. Chu.
Aku mencium perut istriku dan mendiamkan bibirku disana untuk beberapa saat. Aku tidak menyangka jika jiyeon, si ratu kecil yang manja dan keras kepala ini akan menjadi seorang eomma.
Kemudian aku membetulkan posisi dudukku, berdampingan dengan jiyeon dan menyandarkan kepalanya di bahuku. Sementara satu tanganku berada di balik tengkuk leher jiyeon, dengan begini aku bebas mengusap perut istriku dengan tangan kiriku.
,"Kyu..chukkae. Kau akan menjadi seorang appa yang baik untuk anak kita. Chagi..kau beruntung memiliki appa seperti hyunie appa. Lihat, wajahnya tampan, punya hidung dan mata yang bagus"
Jiyeon tersenyum saat tanganku kembali membelai perutnya. Terlihat dari sorot matanya, jiyeon sangat bahagia. Kami akan segera menjadi orang tua.
,"Ne chagi, kau juga beruntung memiliki eomma seperti yeonie eomma. Wajahnya cantik, senyum yang manis dan kulit yang lembut. Kalau kau seorang yeoja, kau akan menjadi gadis yang sangat cantik seperti eomma.."
Kulihat jiyeon tertawa kecil dan saling berpandangan denganku. Matanya berbinar indah dan salah satu tangannya kini meraih tanganku. Lantas meletakkan telapak tanganku di pipinya. Jiyeon tersenyum manis saat aku tidak berpaling dari tatapannya.
,"Waeyo?. Kenapa melihat suamimu seperti itu?"
Aku perlahan mendekatkan wajahku pada jiyeon. Ia masih mengelus-eluskan telapak tanganku di pipinya yang lembut dan halus.

"I Got You Drama Queen!"Where stories live. Discover now