Paper Heart (4)

1K 129 13
                                    

'Hei, neo gwenchana?'

Daehwi mengalihkan pandangannya saat dirinya di interupsi. Sementara lawan bicaranya menatapnya bingung.

"Apa kau tidak nyaman aku berada disini?" tanya Jinyoung sambil menepuk-nepuk jaket berbahan parasutnya.

'Bodoh. Kau bahkan membuat jantungku berdebar hebat. Ini tidak bagus untuk kesehatanku.' batin Daehwi.

"Ah, sepertinya aku akan berteduh di tempat lain saja." Jinyoung kembali menggunakan jaketnya yang sempat ia lepas tadi.

Saat hendak bersiap menerjang hujan, langkah Jinyoung terhenti oleh suara pelan Daehwi.

"A-aniya, sunbae. Aku baik-baik saja. Hujannya sedikit lebat." Daehwi sedikit menunduk saat Jinyoung berbalik menatapnya.

"A-ada baiknya kau tetap disini. Karena jika kau mencari tempat lain kau akan kehujanan." lanjut Daehwi.

"Aku sudah kehujanan dari tadi." sahut Jinyoung.

Daehwi kembali menundukkan kepalanya yang sudah sedikit terangkat sebelumnya. Ah, mengapa rasanya jadi canggung begini?

Meski Jinyoung tetap bertahan di tempatnya. Tetap saja. Bukan keadaan ini yang Daehwi mau. Ini terlalu canggung!

Keduanya mungkin tidak punya banyak hal untuk dibicarakan. Mereka bahkan tidak saling mengenal. Ah, setidaknya hanya Daehwi yang mengenal Jinyoung.

Meski begitu, setidaknya bukan diam yang seperti ini juga. Rasanya lebih baik tidak bertegur sapa atau bahkan terlibat pembicaraan sama sekali daripada berujung canggung seperti ini. Apalagi kondisi jantung Daehwi sedang tidak baik sekarang.

"Mengapa kau terus menggigiti kuku-mu?"

Suara Jinyoung membawa Daehwi keluar dari pikirannya. Daehwi mendongak, mempertemukan netranya dengan kedua manik indah milik lawan bicaranya.

Kedua bola mata Daehwi nyaris keluar saat Jinyoung dengan santainya menurunkan tangannya yang sejak tadi berada di sekitar wajahnya.

"Hajima. Itu kotor."

Daehwi mengerjapkan matanya beberapa kali. Terkejut dengan tindakan Jinyoung yang tiba-tiba.

'Hajima. Itu kotor. Ahhh, apa ini? Apa aku bermimpi? Aishh, rasanya benar-benar tidak nyata. Tuhan, apakah ini berkah atau cobaan?' lagi-lagi Daehwi tenggelam dalam pikirannya.

'Hei, dia bilang itu kotor. Apa dia jijik padaku sekarang? Andwaee!!'

Eiy, Lee Daehwi terlalu banyak berpikir.

"Mianhae." dan entah bagaimana dirinya mengucapkan kata maaf dengan wajah polosnya. Membuat Jinyoung di depannya tersenyum melihat tingkah Daehwi yang menurutnya lugu.







Padahal Daehwi hanya kurang fokus.










"Kiyopta." lirih Jinyoung. Senyumnya mengembang di wajah mungilnya. Nampak jelas dirinya gemas dengan lawan bicaranya.

Dan pendengaran Daehwi masih cukup bagus untuk mendengar kata yang diucapkan Jinyoung. Kondisi jantungnya bertambah buruk sekarang. Debarannya makin menggila.

"S-sunbae."

Sementara Jinyoung hanya menampilkan senyum manisnya.

"Senang bertemu denganmu, Lee Daehwi."

Sialan.

'Darimana dia tahu namaku?'

Sepertinya Daehwi benar-benar kehilangan fokus sampai lupa dengan name tag yang terpasang rapi di bagian kanan blazernya.

Bae x LeeWhere stories live. Discover now