Sayap Pelindung (다시만나)

1K 100 12
                                    

Mari kita saling bertemu lagi
Saat langit megizinkan kita
Saat kita saling melihat satu sama lain,
Ada begitu banyak hal yang ingin ku katakan padamu
Bisakah kau menungguku?
Bisakah kau berjanji padaku?
Aku akan kembali lagi ke sisimu

.

Langit Seoul hampir tak pernah lagi cerah. Rintik-rintik hujan selalu berkunjung ke bumi. Membasahi tanah yang penuh dengan dedaunan gugur.

Bagi Lee Daehwi, tidak ada yang lebih indah dari hujan di musim gugur. Tidak ada yang lebih menakjubkan selain menyaksikan rintik hujan menyapa dedaunan kuning yang berhamburan ditanah. Aroma petrikor yang menenangkan membuat dirinya merasa lebih hidup.

Daehwi tak pernah mengalihkan fokusnya dari jendela kaca kafe. Memandang lurus kesebuah bangunan yang letaknya tepat didepan kafe tempat ia berdiri. Sebuah bangunan istimewa juga menjadi favoritnya beberapa bulan terakhir-selain hujan dimusim gugur.

Dari balik jendela kaca besar didepannya Daehwi bisa melihat banyak kerumunan berseragam keluar dari bangunan tersebut. Fokus Daehwi kini tertuju pada seseorang didepan pintu gerbang. Senyumnya mengembang. Lantas kakinya ikut terayun melangkah keluar kafe. Tak lupa sebuah payung bening ia bawa.

Daehwi menatap papan besar dengan tulisan balok di atas gerbang.

Hanam Special Middle School

Tersenyum miris, lantas menghampiri seseorang yang sedari tadi ia nanti. Namun seseorang itu nampak tak menyadari kedatangan Daehwi. Masih sibuk menggesek-gesekkan kedua tangannya yang tertangkup. Sesekali meniup-niup tangannya agar terasa hangat.

"Anyyeong." sapa Daehwi sembari mengarahkan payungnya kearah seseorang itu. Kini keduanya berada dibawah payung yang sama. Lawan bicaranya perlahan menoleh. Menatap terkejut kearah Daehwi. Sementara Daehwi menahan diri untuk tidak terkikik gemas melihat keterkejutan lawan bicaranya.

"Hyungie, kau disini." pekiknya senang.

Daehwi tersenyum begitu pula seseorang disampingnya.

"Ne, Jinyoung-ah."

Seseorang yang dipanggil Jinyoung lantas semakin mendekatkan dirinya kearah Daehwi. Payung ditangan Daehwi tak cukup mampu melindungi keduanya secara sempurna.

"Hyung, dingin."

Daehwi lagi-lagi tersenyum. Kemudian mengusak surai Jinyoung pelan. Keduanya berjalan menuju kafe dibawah lindungan payung berukuran sedang yang Daehwi bawa.

"Hyungggg mau es krim."

Daehwi lagi-lagi menahan dirinya untuk tidak memekik saat melihat wajah Jinyoung.

'Aaaa kyeopta >_<'

"Andwae! Diluar udaranya sedang dingin nanti kau sakit perut."

Mendengar penolakan Daehwi, Jinyoung lantas mencebikan bibirnya sambil melipat tangannya di dada. Merajuk.

"Aigoo, uri Jinyoungie neomu kyeopta. Hyung tak akan memberikan es krim padamu. Jadi bagaimana dengan susu coklat hangat?"

Jinyoung menggigit bibir bawahnya, nampak berpikir.

"Dengan biskuit?"

Daehwi tak lagi mampu menahan dirinya untuk tidak tertawa. Jinyoung benar-benar menggemaskan. Bahkan saat meminta biskuit.

"Arasseo. Tunggu sebentar ya. Hyung akan kembali. Jangan pergi keluar, mengerti?"

Jinyoung menganggukkan kepalanya. Sementara Daehwi tak bisa menghilangkan senyumnya sejak tadi.

Bae x LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang