10 - Ramalan Tentang Sebuah Nama

5.1K 578 118
                                    

Semuanya dimulai dari anak-anak Dream yang penasaran dengan ramalan. Malam itu, mereka pergi ke taman hiburan dan menemukan sebuah kios eksentrik yang menggunakan lampu kerlap-kerlip, bernuansa pink keunguan dengan berbagai macam benda berbentuk hati tergantung di sana. Nama yang terpajang di atasnya adalah "Ramalan Cinta" dengan tulisan kecil di bawahnya berbunyi "Temukan siapa jodohmu!"

Kalau di hp sih click-bait banget, tapi yang namanya juga anak-anak, mereka langsung tertarik melihat kios itu. Dreamers bersikeras masuk ke sana ketika para hyung malah tidak mau ke sana.

"Kalian itu masih kecil, main cinta-cintaan. Lagipula siapa jodoh kita gak ada yang bisa nebak."

"Udah pasti bohong sih. Kalian mau dibohongin?"

Ini Yuta dan Taeyong yang berbicara. Sebagai salah satu kakak tertua, dirinya merasa si adik tidak perlu masuk ke tempat beginian, sekalipun cuma mainan.

"Ah, hyung jomblo sih, makanya takut kalau ternyata nanti diramal nggak punya jodoh, kan."

Ini Haechan, si biang onar, sumber stressnya para hyung. Mathyung aja dilawan.

"Aku juga mau masuk, hyung. Siapa tahu beneran ketemu jodoh."

Ini Lucas, member yang keinginannya masuk ke NCT Dream lebih kuat dari jenis cinta apapun di dunia ini.

"Nggak apa-apalah sekali-sekali, Yong. Lagian nanti kalaupun disebut siapa jodoh siapa, kalian masih tetep aja nggak bisa pacaran. Kita pasti fokus ke NCT kok."

Ini kata Johnny. Dia orangnya santai. Dalam hatinya, "masak beginian diributin?"

"Iya kalau semua orang kaya Taeyong. Aku sih ogah, aku juga perlu cewek man!"

"Yok, kalau gitu Doyoung-hyung juga ikut masuk sama kita-kita aja!"

Haechan yang merasa ada teman dari hyungline langsung menarik Doyoung masuk.

"Ya udah, semuanya masuk sana," Taeyong mengalah.

"Kok Taeyong ngikut?" tanya Yuta

"Ngawasin, kalau mereka diculik gimana?"

----

"Lucas-Ge kenapa?"

Tanya Chenle di suatu hari setelah mereka bersenang-senang di taman bermain beberapa hari sebelumnya. Ia menatap wajah Lucas yang murung padahal latihan belum dimulai. Lucas menatapnya balik dan mencengkram bahu Chenle. Chenle hanya menaikkann alisnya, terbiasa dengan sikap Lucas yang seenaknya.

"Lele, menurutmu, siapa orangnya?"

"Hah?"

"Itu..."

"Apa?"

"Itu lo, yang kemarin."

"Apa sih?"

"Itu lo, Le."

"Gege nggak jelas deh."

"Itu Lele, jodoh."

"Hah? Oh."

Chenle berpikir keras. Ia baru nyambung setelah Lucas menjelaskan kegelisahannya selama beberapa hari ini.

"Ibu itu bilang jodohku punya marga yang sama denganku, dan kami sudah pernah bertemu. Aku nggak kenal siapa aja yang nama depannya Wong."

"Gege tau itu cuma mainan kan? Percaya banget sih."

"Gimana nggak percaya, buktinya Taeyong-hyung dan Yuta-hyung jadian."

MOMENTSWhere stories live. Discover now