15 - Red String Diff. Ver [Special Mark's Birthday]

4.8K 475 20
                                    


Akhir-akhir ini Mark terasa menyebalkan. Ia menjadi sangat clingy, menggelayut di mana-mana, terlebih di sekitarnya. Renjun bahkan sempat tidak bisa membedakan yang mana Mark yang mana Haechan kalau tidak melihat wajahnya saking seringnya mereka nemplok di badannya.  Mungkin bisa dibedakan dari suaranya. Suara Mark khas, Haechan juga sih. Renjun bisa membedakan mereka ketika mereka berbicara dengan volume normal. Beda lagi kalau mereka nemplok tanpa aba-aba. Renjun harus menahan diri untuk tidak langsung menampol orang. Salah-salah yang ditampol Mark.

Renjun masih hormat pada satu-satunya kakak di NCT Dream, kok. Mark itu lembut, jadi bahaya kalau disakiti. Kalau Haechan sih, dilempar ke planet lain juga ujung-ujungnya balik lagi.

Berbicara tentang Mark, Renjun selalu berpikir kakaknya yang satu itu tsundere. Baiklah, tidak se-tsundere Taeyong ataupun Yuta, tapi cukup tsundere untuk anak-anak dreamies. Katanya tidak suka skinship, lalu yang selama ini dia lakukan ke Renjun itu apa?

Intinya, saat ini Renjun benar-benar pusing dengan semakin banyak orang yang nemplok padanya, terlebih Mark sebagai salah satu orang yang tidak bisa Renjun marahi begitu saja.

"WOIII!!! Moomin kepada Renjun."

Satu tangan yang besarnya dua kali lipat darinya melambai di depan wajahnya. Itu Jisung, dan Renjun sudah terbiasa dengan kata-katanya yang tanpa hormat.

"Denger nggak sih?"

"Denger, ultah Mark-hyung kan," Renjun menjawab, sedikit kesal. Ia melamun tetapi tidak sampai mengabaikan rapat-perbincangan mereka ini.

"Iya, Mark-hyung ultah, mau diapain?"

Jeno tiba-tiba berbisik di sampingnya. Baru sadar, sejak kapan ia merangkulkan tangannya di bahu Renjun? Pantas, ia merasa pegal. Jeno itu berat, sungguh.

"Kita buat kue khusus untuk Mark-hyung?"

Jaemin mengusulkan tapi langsung ditolak dreamies yang mengatakan akan buang-buang uang.

"Percaya deh Jaem, tepungnya nanti habis dimainin Lele ma Icung."

"Kok aku?"

"Lele, kamu lupa udah ngerusak pancake Kun-hyung?"

Chenle bergumam mengatakan bahwa Renjun tidak memberikannya kesempatan kedua. Jisung sih diam saja karena ya itu memang kenyataannya.

"Kasih surat?"

"Udah Haechan."

"Kasih kejuatan di vlive, beliin kue seadanya."

"Udah Taeil-hyung."

"Bikin prank biar nangis."

"Udah Icung itu."

"Tapi nggak sama kita-kita. Udah lama juga kan?"

"Seingetku besok Mark-hyung sibuk deh. Nggak ada yang nanyain Hyuck gitu?"

"Tanpa Hyuck, kita kekurangan ide," desah Jeno.

"Kamu aja yang nggak mau mikir Jen. Tuh lihat kepala Chenle udah berasap."

Sembari berdiskusi yang tidak jelas jalan keluarnya, Renjun kembali mengingat ulang sosok kakaknya itu. Renjun ingat Mark mengungkapkan bahwa ia lolos menjadi trainee karena bakat menyanyinya. Bakat menyanyi apaan? Okelah kalau Mark bisa bernyanyi sambil bermain gitar, tapi Renjun percaya SM meloloskannya karena modal tampan saja. Renjun ingat ketika Mark mulai bernyanyi, semua dreamies langsung kabur.

"AHHH!!!"

"Hum?"

"Bikin lagu aja."

Usulan tiba-tiba Renjun membuat mereka semua tercengang.

MOMENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang