14 - Moomin Prince

5.3K 563 92
                                    





"Moomin wanja!!!"

Renjun berseru ketika menemukan sesosok laki-laki tinggi berada di belokan dapur.

"Huh? Kamu ngomong apa?"

"Aniya, hyung."

Renjun tidak ingin laki-laki di hadapannya salah paham jadi dia hanya bercerita kalau ia ingin minum air ke dapur dan kaget melihat dirinya juga di sana. Laki-laki yang lebih tinggi darinya itu kemudian berjalan ke kulkas yang ada di samping pintu.

"Mau apa hyung?"

"I just want some milk."

Renjun cukup paham dengan kalimat berbahasa asing itu. Bagaimanapun itu kalimat yang sederhana dan akan memalukan jika Renjun tidak mencerna. Ngomong-ngomong, laki-laki di hadapannya ini bukan penduduk asli asrama ini.

"Nyenyak hyung?"

Renjun menanyakan tidur hyung-nya itu dan dirinya menjawab dengan anggukan sembari menyodorkan segelas cairan berwarna putih kental kepadanya. Renjun yang saat itu berdiri di depannya segera menerima gelas itu.

"Susu?"

"Moo milk. Cepet tinggi ya!"

Renjun suka susu dan benci jika tingginya disinggung-singgung. Anehnya, saat itu ia tidak sempat merasa tersinggung. Ia justru merasakan kehangatan seperti kali pertama ia memeluk boneka Moomin.

"Xie xie."

"Sama-sama."

Susu, pemberian pertama dari Pangerannya.

--------------



Jilin, 2013

"Kamu tahu, umur 13 tahun adalah usia mermaid dewasa."

"Kamu percaya mermaid? Konyol sekali."

"Itu cuma mitos."

"Oh ya? Lalu bagaimana dengan sindrom 13?"

"Percaya tidak percaya."

"Di saat seperti ini kamu plin-plan."

"Pengen gak percaya, tapi orang tuaku ketemu. Gimana dong?"

"Pfff."

Renjun yang baru saja berulang tahun hanya bisa tertawa mendengar obrolan teman-temannya.

"Ngomong-ngomong, Renjun bermimpi apa tadi malam?"

"Huh?"

"Kemarin ulang tahunmu kan? Pasti bermimpi sesuatu kan?"

"Ah, itu...um... rahasia dong!"

"Yah, nggak mau cerita."

MOMENTSWhere stories live. Discover now