Delapan

2.8K 351 35
                                    

"Akan ada masa dimana kamu akan merasakan seperti yang aku rasakan. Sekarang kamu duakan aku, besok kamu akan diduakan orang yang tak mencintaimu tapi kamu mencintainya yang mungkin saja itu adalah aku.."






Happy reading~~~

"Kenapa akhir-akhir ini kau suka melamum sendiri dipantai sayang?"

Yoona sontak berbalik, mendapati Sehun yang tampak mengenakan pakaian santainya itu menghampiri Yoona yang sedang berayunan disebuah pepohonan yang terletak dipantai tersebut.

Ia ikut terduduk disamping ayunan Yoona sambil menatap wajah sang istri.

"Hanya ingin menenangkan diri," ujar Yoona sembari tersenyum tipis. Sehun memangku dagunya dengan menatap Yoona dengan gemas, Yoona menjauhkan sedikit kepalanya saat melihat tingkah aneh dari Sehun. Tetapi sedetik kemudian ia justru geli karena Sehun memberikan wink yang sangat menggelikan itu padanya.

Sontak saja Sehun tertawa, tangannya melayang ke pipi Yoona dan seketika mencubitnya dengan gemas.

"Aigoo,  pipimu mulai terlihat cubby sayang. Kekeke~ sangat menggemaskan."

Yoona meringis kesakitan, segera ia memukul tangan Sehun untuk segera dilepaskan dari pipinya. Dapat ia rasakan jika sebentar lagi dipastikan pipinya memerah karena cubitan lelaki itu. Bukannya Yoona yang harus marah justru Sehun yang tampak kesal pada Yoona.

"Kasar sekali sih jadi istri," gerutu Sehun sebal.

Yoona menautkan alisnya bingung.

"Kasar sekali sih jadi suami, cubit pipinya sampai harus sekeras itu! Apa kau tak lihat pipiku sekarang sudah merah karenamu."

Dan seketika tawa Sehun meledak, hanya karena menatap wajah kesal Yoona yang justru tampak lucu itu membuatnya tak kuasa untuk tidak melayangkan kecupan mesra pada sang istri.

"Kiyowo sekali sih istriku ini, jadi makin cinta kekeke~"

Yoona seketika terdiam, wajah yang semula ceria kini berubah menjadi diam tak berkutik. Entah mengapa bukannya ia melayang ataupun terbawa perasaan justru sakit hati yang ia rasakan.

Cinta?

Kenapa lelaki begitu gampang mengatakan kata keramat itu? Apa benar Sehun mencintainya? Tidak, ia tak boleh merasa bahwa ia masih berada dalam hati Sehun karena sepenuhnya hati pria itu sudah diisi oleh sang kekasih barunya.

Entah itu siapa, tapi sungguh ia tak akan mencari tahu ataupun ingin mengetahuinya.

"Sayang? Kenapa kau jadi melamun?" Sehun tampak menyadarkan Yoona, menepuk pelan bahu wanita itu sembari menatap Yoona dengan lekat.

"Tidak, hanya saja aku sedang mengidam sesuatu."

"Apa itu?"

Yoona menarik tangan Sehun, Sehun yang masih bingung dan penasaran hanya ikut saja kemana wanitanya akan membawanya. Tapi justru wanita itu malah membawanya ke pinggir lautan yang ombaknya tidak cukup deras ataupun kencang. Hanya angin semilir yang tampak membuat rambut Yoona berterbangan.

"Sayang, kau mau ngapain disini?"

Yoona hanya terdiam saja, entah tapi jujur saja ini keinginan bayinya sendiri bahwa ia harus melakukan ini. Meski tidak tega tapi demi tuhan bayinya meronta ingin segera dikabulkan permintaannya.

"Mau berenang? Oh tidak bisa sayang."

Yoona menggeleng dengan wajah yang ditekuk.

Sehun tertawa sekali lagi.

"Lalu? Atau mau main pasir-pasiran sayang?"

Kembali Yoona menggeleng.

Sehun kembali sedikit bingung karena Yoona, entah apa yang sedang ingin Yoona lakukan karena wanita itu justru sedari tadi diam tanpa bertindak membuat Sehun sedikit pusing karenanya.

ᴀꜰꜰᴀɪʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Where stories live. Discover now