● A F F A I R ●
....
Tatapan Seunghoo menajam saat melihat kehadiran Sehun ditambah bersama Yoona.
Rahangnya seketika mengeras.
"Untuk apa kau kesini?" Tanyanya datar.
Yoona tersenyum pelan.
"Sudahlah, dia hanya ingin menyewa kamar untuk dua orang--"
"Tapikan dia bisa nyewa tempat lain!! Kenapa dia berada disini sialan."
Sehun hanya terdiam saja. Lebih tepatnya tak tahu harus berbuat apa, sejujurnya ia tak menyangka jika Seunghoo berada disini-- apalagi bersama dengan Yoona yang entah kenapa justru membuatnya sedikit cemburu.
Ia melihat sosok putri yang mungil tampak berada di gendongan Seunghoo.
Wajahnya sepintas mirip..
Dengannya? Yah jelas gadis kecil itu begitu mirip baik mata dan juga bibir Sehun sendiri.
Astaga dia melupakan fakta kalau Yoona hamil dan meninggalkannya.
"Yoona siapa gadis cilik ini?" Ujarnya sedikit terkejut. Yoona mengedikkan bahunya, matanya seolah menangkap binaran mata dari hazel pria itu.
"Tebak sendiri.." kekehnya.
Seunghoo mendesah singkat.
"Sepertinya kita perlu bicara Yoong.." Yoona mengangguk, menghampiri Seunhoo sementara Sehun hanya bisa menatap lirih kepergian kedua orang itu.
Hatinya sedikit sakit.
Ia cemburu.
"Ahh sudah menjelang sore, aku harus menelpon chanyeol dulu."
...
"Jelaskan padaku apa yang terjadi?" Seunghoo menatap datar kearah Yoona. Yoona hanya tersenyum tenang menanggapinya.
"Dia datang.. dan dia ingin menyewa homestay," ujarnya.
Seunghoo mendesah.
"Kenapa kau masih menerimanya Yoong?"
"Siapa yang menerima?"
"Tapi kenapa harus kau bertemu kembali dengannya?"
"Mana aku tahu, semuanya begitu mendadak dan nyata.."
"Terus, kenapa kau masih berbaik hati kepadanya? Sadar Yoong, dia itu lelaki brengsek."
Yoona mendesah.
"Aku tahu."
"Terus kenapa?"
"Entahlah, aku juga sedikit bingung."
"Kau memang aneh Yoong, terserah kau saja. Kau memang wanita yang sulit ditebak, dan aku tak habis pikir dengan akal sehatmu.. dasar bodoh." Tampaknya Seunghoo marah kepadanya.
أنت تقرأ
ᴀꜰꜰᴀɪʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓
قصص الهواة"𝓚𝓮𝓽𝓲𝓴𝓪 𝓱𝓪𝓽𝓲 𝔀𝓪𝓷𝓲𝓽𝓪 𝓽𝓮𝓻𝓼𝓪𝓴𝓲𝓽𝓲.. 𝓣𝓪𝓴 𝓫𝓪𝓷𝔂𝓪𝓴 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽 𝓲𝓪 𝓵𝓪𝓴𝓾𝓴𝓪𝓷.. 𝓨𝓪𝓷𝓰 𝓲𝓪 𝓽𝓪𝓱𝓾 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓼𝓮𝓽𝓮𝓽𝓮𝓼 𝓪𝓲𝓻 𝓶𝓪𝓽𝓪 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓪𝓼𝓪𝓱𝓲 𝓹𝓲𝓹𝓲𝓷𝔂𝓪.. 𝓨𝓪𝓷𝓰 𝓲𝓪 𝓽𝓪𝓱𝓾...
