Sembilan

2.9K 416 240
                                    

"Kebohongan hanya akan menyelamatkanmu untuk sementara saja, tetapi akan menghancurkanmu untuk selamanya."

"Hay Minho sayang," sapa Soojung saat ia melangkah masuk kedalam rumah tempat keluarga kecil Yoona berada. Soojung menghampiri Minho yang tengah sibuk bermain dengan mainannya sendiri.

Minho hanya melirik sekilas, namun kembali bermain tanpa perduli dia dipanggil beberapa kali.

"Kasihan sekali nasibmu anak kecil." gumamnya, dengan gaya yang sedramastis mungkin tetapi penuh sindiran itu. Matanya tampak sibuk menjelajahi rumah Yoona yang begitu sederhana tapi terlihat mewah dan juga elegant tentunya.

"Apa rumah ini nanti bisa menjadi milikku? kekeke~ kupastikan jika Yoona akan terusir dari tempat indah ini dan plong, rumah ini menjadi milikku." Masih dengan hayalan dan gumaman yang sedikit menggelikan itu.

"Soojung-ssi? Ada apa kau datang kerumahku?" Sehun menghampiri Soojung yang diikuti Yoona dibelakangnya.

Yoona memukul pelan bahu Sehun,"dia hanya bertamu, lagian juga dia membawa makanan dan mainan buat Minho." Yoona tersenyum pada Soojung.

Soojung membalas senyuman Yoona, sedikit berakting agar tujuannya tak diketahui oleh manusia sok polos dan lugu seperti Yoona, istri dari Sehun yang sebentar lagi akan diceraikan.

Sehun hanya mendesah singkat, Soojung begitu nekat untuk mendatangi rumahnya. Pasti wanita itu memiliki maksud tujuan tertentu, ia sangat hapal betul karakter wanita yang berada dihadapannya.

"Duduklah Soojung-aa, aku akan membuatkan teh hangat untukmu."

Soojung hanya tersenyum menimpali perkataan Yoona. Sementara Sehun tak berhenti menatap Soojung yang kini balik menatapnya. Selepas kepergian Yoona, Sehun menghampiri Soojung dan mencengkram lengannya.

"Apa-apaan kau ini? Apa yang kau lakukan dirumahku hah??" Bisiknya sembari menekankan tiap perkalimat yang ditujukan pada Soojung. Sementara wanita itu tampak santai dan cuek, tak ada rasa ibah atau takut pada lelaki itu.

"Aku hanya merindukanmu sayangku, calon suamiku. Apa salah?" Ujarnya dengan santai.

Sehun menahan emosinya yang siap meledak. Kepalanya pusing melihat tingkah wanita dihadapannya yang sepertinya tidak ada rasa takut sama sekali. Begitu sangat nekat pastinya.

"Salah.. teramat salah, apa susahnya kau menelpon dan aku yang mendatangimu bukan justru kau datang kesini.. kau mau kalau Yoona tahu semuan---"

"Biarkan saja."

"Sialan kau," Sehun berdesis. Ia berusaha meredam amarahnya, beberapa kali ia melirik kearah dapur dan menatap Soojung dengan marah.

"Pergi kau, sebelum aku menyeretmu keluar dari rumahku." Ancam Sehun. Tapi nihil tampaknya Soojung sama sekali tidak takut akan ancaman dari Sehun yang sama sekali hanyalah bualan omong kosong saja.

"Silahkan kalau bisa, aku akan senang jika hal itu terjadi kekeke~" ujar Soojung.

Sehun sekali lagi menahan emosinya, ia hanya takut jika itu terbongkar dan Yoona akan tahu semuanya. Bisa kacau jika istrinya tahu jika ia berselingkuh.

"Sehun-aa, sepertinya persediaan didapur kita habis. Aku akan keluar berbelanja sebentar apa tidak apa-apa??" Yoona datang dan menghampiri Sehun. Meskipun ia bingung melihat keduanya yang tampaknya bersitegang itu.

ᴀꜰꜰᴀɪʀ || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ ✓Where stories live. Discover now