[20]- Kantin

2K 89 1
                                    

"Reina kemana sih? Lama amat! katanya ke toilet doang" Gerutu Nabila di tempatnya. Hal itu membuat Natasya dan Rere saling berpandangan lalu menggeleng bersama.

Diliriknya jam tangan yang berada di tangan Natasya. "Ngga balik kelas lagi mungkin, lagian ini udah deket jam istirahat"

Nabila tidak membalas ucapan Natasya melainkan menatap lurus ke arah pintu.

Kejadian di toilet tadi masih menguasai pikiran Nabila, dimana suara Septian yang berubah, Sikap Septian yang berubah. Itu semua membuat Nabila menjadi tidak fokus.

Lagipula, untuk apa Nabila masih memikirkan Septian? Septian pun belum tentu memikirkan dirinya.

HAHAHA!! Miris!

Benar apa yang di ucapkan Natasya tadi, bel istirahat baru saja berbunyi. Membuat kegaduhan di tiap tiap kelas terdengar.

Di lihatnya banyak sekali murid murid berlewatan di depan kelas Nabila. Karena, memang jika ingin ke kantin mereka melalui kelas Nabila juga.

"Bil! Gue sama Rere mau ke kantin, lu mau ikut ngga?" Natasya membuyarkan lamunan Nabila.

"Ikut dong! Males gue disini" Ucap Nabila berdiri dari kursi dan menyusul Natasya juga Rere yang sudah berada di dekat pintu.

----

Suasana kantin hari ini sangat ramai. Apalagi cuaca juga sedikit panas yang membuat orang orang menjadi mengunjungi tempat ini untuk sekedar membeli minuman dingin yang langsung menyegarkan tenggorokan.

"Re, lu duduk di sana ya" tunjuk Nabila kepada salah satu tempat yang kosong. Rere hanya mengangguk

"Lo sama gue pesen makan nanti kita ketemu di sana aja. Inget jangan sampai ada yang ngisi tu tempat! " Titah Nabila kepada Rere dan Natasya. Yang hanya di balas anggukan oleh keduanya.

"Yaudah! Gue mau beli nasi kuning dulu" Ucap Nabila berlari meninggalkan Natasya dan Rere. Karena, takut bahwa persediaan nasi kuning nya akan habis

Nabila mengantri di tukang nasi kuning. Entah mengapa kantin hari ini rasanya membludak membuat Nabila jadi kesusahan bergerak.

Akhirnya, sekarang giliran Nabila yang memesan

"Bu, nasi kuning satu ya" Ucap Nabila kepada penjual nasi kuning. Sambil menunggu penjual nasi kuning itu menyiapkan, Nabila mengambil uang dari sakunya. Sedikit kesusahan memang!

Setelah di dapat uangnya, Nabila mendongak ke depan. Ketika hendak memberikan, seseorang dari arah samping mengambil nasi kuning Nabila lalu membayarnya dengan cepat yang membuat Nabila menjadi cengo melihatnya.

"Lo apa apaan sih?" Ucap Nabila dengan suara kecil yang membuat lelaki itu melihat ke arah Nabila. Menaikkan sebelah alisnya, aneh! Siapa wanita yang sedang berbicara dengan dirinya itu

"Lo yang apaan! Kenal kaga so kenal. Dasar! "Lelaki itu hendak pergi, namun di tahan oleh Nabila

"Lo tuh ya. Gue juga kaga kenal kali sama lu" Suara Nabila sedikit keras kali ini. Membuat murid murid menatap ke arah mereka. Tak terkecuali Septian dan juga teman temannya

"Bego! Terus kalau ngga kenal ngapain marah marah?! " Ucap Lelaki itu dengan kekehan di akhir. Bukan kekehan persahabatan tapi kekehan sinis dan permusuhan.

"Tapi lo ngambil nasi kuning gue!" Terdengar kekehan kecil dari orang yang berhadapan dengan Nabila.

"Apa coba lu ulang? Nasi kuning punya lu?!" Ucap lelaki itu sembari memperlihatkan bungkusan nasi kuning itu kepada Nabila yang membuat Nabila ingin menyakar wajah so gantengnya ini.

Annoying BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang