[43]-Gengsi

1.2K 57 0
                                    

Acara puncak pensi di mulai hari ini, banyak murid yang lalu lalang memenuhi lapangan, ada juga yang mengunjungi bazar yang di adakan oleh tiap tiap kelas.

Nabila menarik nafasnya kasar, matanya menatap ke arah panggung yang masih kosong, belum ada acara apapun.

Setelah kejadian di koridor tempo hari, Nabila langsung mencari Kelvin dan mengajak lelaki itu untuk latihan bersama. Meskipun banyak kesalahan ketika latihan karena Nabila yang terlalu banyak melamun. Namun akhirnya latihan mereka berjalan lancar juga.

Mengenai Natasya, mereka masih belum berkomunikasi sampai sekarang, Nabila memaklumi hal itu, dan Nabila juga tidak ingin terlalu mengambil pusing kejadian kemarin.

Tak sengaja, mata Nabila menangkap sosok Septian yang sedang berbicara dengan seorang gadis di samping panggung, mereka terlihat sangat dekat, tak jarang pun Septian tersenyum bahkan tertawa kepada gadis itu.

Dengan cepat, Nabila memalingkan wajahnya ke arah lain, dan saat itu juga, kata kata Kelvin kembali terngiang ngiang.

Flashback on

"Bil? Lo kenapa sih ngga fokus banget latihan nya!" geram Kelvin, pasalnya Kelvin sudah sangat jengah melihat Nabila yang sedari tadi selalu salah, namun Kelvin tidak menunjukkan kekesalannya di hadapan Nabila.

"Sorry, gue lagi banyak pikiran" jawab Nabila sembari tertunduk, entah mengapa di saat seperti ini air mata Nabila rasanya ingin keluar, apalagi mengingat kejadian tadi.

"Lo ada masalah? Cerita sama gue sini! Siapa tau gue bisa bantu" nada bicara Kelvin melembut, namun Nabila masih tidak ingin menatap manik mata lelaki itu.

"Ngga ada" jawabnya berbohong.

"Lo ngga percaya sama gue?"

Dengan cepat, Nabila langsung mengangkat kepalanya menatap wajah Kelvin. "Maksud lo?"

"Iya, gue tau lo ada masalah tapi lo ngga mau ngomong ke gue soal masalah lo, itu artinya lo ngga percaya sama gue, lo nganggep gue ngga bisa jaga rahasia lo" balas Kelvin dengan nada lesu, Nabila yang melihat itu langsung tidak tega.

"Iya iya" akhirnya Nabila pasrah juga. Sebelum bercerita, Nabila menghela nafas berat. Kelvin yang melihat itu hanya terdiam dan membiarkan Nabila bercerita dengan sendirinya.

Dan langsung saja Nabila menceritakan semua yang terjadi hari ini, di mulai dari dirinya yang berniat ingin meminta maaf kepada Septian, sampai ketika Nabila melihat dengan mata kepalanya sendiri Septian yang sedang bercanda tawa dengan seorang gadis cantik.

"Lo kenapa bisa langsung sampai ngga fokus gitu? Lo mikir Septian udah bisa berpaling dari lo?"

Nabila hanya diam.

"Belum tentu juga bil, siapa tau mereka emang bener bener bercanda" Kelvin terdiam sejenak, "sekarang gue jadi yakin" Kelvin menggantung ucapannya sendiri, Nabila yang mendengar penggalan kata Kelvin tersebut bingung sendiri apa maksudnya.

"Maksud lo?"

"Sekarang gue tanya, kenapa lo bisa sampai kaya galau gini liat Septian sama cewe lain?" bukannya menjawab pertanyaan Nabila, Kelvin malah balik bertanya kepada Nabila.

"Yee elo, di tanya, malah nanya balik" kesal Nabila.

"Jawab dulu pertanyaan gue, nanti gue kasih tau maksud nya apa" Kelvin menunjukkan senyum menggoda, Nabila yang melihatnya langsung memukul bahu lelaki itu pelan.

"Ya gue ngga tau aja, gue tiba tiba aja ngerasa apa ya, ngga tau juga" jawab Nabila bingung sendiri, Kelvin semakin tersenyum mendengar jawaban Nabila.

"Gue jadi semakin yakin--"

Nabila semakin gregetan mendengar ucapan Kelvin yang menggantung sekali.

"-- kalau sebenernya elo belum bisa move on dari Septian, makannya lu kesel"

Setelah mengatakan itu, Kelvin langsung tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Nabila yang semakin kesal, namun dengan segera Kelvin menghentikan tawanya.

"Canda" tawa Kelvin perlahan mereda, namun tak lama, pandangannya berubah menjadi serius.

"Tapi bener, ucapan lo emang ngomong kalau lo udah bisa lupain dia, tapi hati lo ngga bisa bohong bil. Gue tau itu" perkataan Kelvin sangat tepat sasaran, membuat Nabila diam, berusaha mencerna apa yang di maksud lelaki itu.

"Gini aja, kalau nanti lagi lo ngelihat dia sama cewe lain dan lo sakit hati kaya apa yang lo rasain tadi, itu artinya lo belum bisa lupain dia" setelah mengucapkan itu, Kelvin langsung meninggalkan Nabila untuk kembali latihan.

Flashback off

Ya, hati Nabila masih kesal ketika melihat Septian tertawa bersama gadis lain, gadis yang bukan dirinya. Katakan saja Nabila egois, namun memang ini yang Nabila rasakan saat ini.

Nabila yakin, kalian pasti pernah merasakan itu.

"Tapi apa iya gue ngga rela dia sama yang lain? Mengingat apa yang udah dia lakuin ke gue dan gue masih ngerasa ngga rela dia sama yang lain? Gue ini konyol" Nabila berusaha tertawa pada diri sendiri, namun tak lama kemudian, tawanya mereda di gantikan dengan rasa yang semakin tidak karuan.

"Gengsi amat neng ngomong masih belum move on doang, udah di ambil orang tau rasa" kedatangan Kelvin berhasil mengagetkan Nabila, di tambah ucapan Kelvin yang sangat menyebalkan masuk ke telinga Nabila.

"Apaan sih lo! Sok tau, siapa juga yang gagal move on" elak Nabila cepat, namum Kelvin malah tersenyum sinis melihat wajah Nabila yang memerah.

"Liat aja, kalau dia jadian sama yang lain, lo pasti nangis nangis bombay kaya cabe cabean" gelak tawa Kelvin langsung menggelegar begitu saja, Nabila yang memang dasarnya sudah sangat kesal kepada Kelvin langsung memukul keras perut lelaki itu

"Aww, gila lo ya!" ujar Kelvin sembari mengelus perutnya yang terasa sangat sakit.

"Bodo, siapa suruh lo ngeselin banget jadi orang" Nabila langsung ngambek begitu saja, Kelvin kembali tertawa melihat ekspresi Nabila yang kesal, menurut Kelvin, ketika Nabila marah, ekspresi Nabila sangat menggemaskan.

"Biarin, siapa suruh lo gengsian banget jadi orang" Kelvin semakin menjadi jadi menggoda Nabila, karena sudah kesal menghadapi Kelvin, Nabila langsung meninggalkan lelaki itu begitu saja.

"Eehhh bil, ngambekkan lo jadi cewe" Kelvin segera menyusul Nabila.

Jauh di ujung sana, Septian sedang menatap Nabila dengan tatapan sendu, hal itu mengundang gadis di sebelahnya untuk mengikuti apa yang di lihat Septian.

"Ck, gengsian lo kak, awas aja lo nyesel kalau dia di ambil orang" gadis itu berlalu meninggalkan Septian yang masih terdiam menatap ke arah dimana tadi Nabila bertengkar dengan Kelvin.

Tbc.

Marhaban Ya Ramadhan semuaa! Maapin Widy kalau punya salah sama kalian, kalau misalnya sering up lama.

Oh iya, bulan Mei ini cerita annoying badboy 1 tahun loh!

Itu artinya---

---Widy sangat sangat pemalesan banget berarti ya, 1 tahun tapi baru segini part nya.

Yaudah doa yang terbaik aja ya buat Widy ataupun buat kalian semua.

Annoying BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang