[31]-Menyerah

1.6K 61 0
                                    

Nabila menatap pantulan dirinya di kaca, mata yang membengkak, rambut yang acak acakan, lingkaran hitam di bawah matanya. Membuat Nabila tampak seperti setan kali ini.

Ini semua bukan tanpa alasan. Tetapi, semua ini ada alasannya, alasannya yang membuat Nabila menjadi seperti ini, alasan yang membuat Nabila menjadi lemah.

Nabila mengusap air matanya yang kembali jatuh dengan kasar, Nabila sudah berjanji tidak akan menjadi Nabila yang cengeng lagi.

Tidak akan menjadi Nabila yang terlalu berharap kepada lelaki.

Tidak akan ada lagi Nabila yang ketergantungan dengan lelaki itu.

Tidak akan ada lagi Nabila yang dulu. Semua sudah berubah. Nabila sudah membuat tekad dalam hati, bahwa Nabila yang sekarang, bukan lagi Nabila yang dulu.

Semua bermula dari kejadian itu, kejadian yang membuat Nabila benar benar merasa sakit yang amat luar biasa, sakit yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Sakit yang sama, oleh orang yang sama pula.

Flashback on

Sekarang, Nabila dan ketiga sahabatnya sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan di daerah Bandung, Nabila nampak sangat bahagia. Pasalnya, Natasya tak henti hentinya berbicara tentang Davino, ya. Lelaki yang berhasil merebut hati Natasya.

Mengapa Nabila senang? Ya, pasalnya Natasya sudah sepenuhnya melupakan Septian, itu artinya, Nabila tidak perlu merasakan takut yang teramat jika suatu saat dirinya dan Septian kembali menjalin hubungan sepasang kekasih.

"Nat, plis deh ya. Kuping gue udah panas banget dengerin curhatan lo tentang si Davino cowok dingin itu" Reina mengusap telinga dengan tangannya. Tidak, Reina hanya bercanda soal itu. Dirinya senang malah jika Natasya berbicara dengan semangat tentang Davino.

Itu artinya, hubungan persahabatan mereka tidak akan hancur karena kedua diantara mereka mencintai orang yang sama.

Tidak akan lagi ada salah satu pihak yang merasa tersakiti, tidak akan ada lagi satu pihak yang diam diam menyimpan dendam kepada pihak yang lain.

Reina harap, pilihan Natasya sekarang tidak salah, pilihan Natasya kali ini bisa benar benar membuat Natasya melupakan sepenuhnya sosok Septian. Ya, semoga saja.

Meskipun Reina tahu, Davino itu sangat sangat sulit untuk di raih. Apalagi wajah tampan nya yang membuat Reina was was bila Natasya akan merasakan sakit kembali. Tetapi, biarlah Natasya bahagia dengan pilihannya. Tugas Reina hanya mendukung segala keputusan sahabat sahabat nya.

"Tau nih lo, plis deh ya, Davino cuman bilang kepencet, bukan di sengaja. Ya siapa tau emang kepencet" Ucap Rere yang membuat Natasya jadi semakin bete karena merasa di pojok-kan oleh sahabatnya.

"Lu pada mah gimana sih, ga asik banget. Kalian emang mau gue kalah sebelum perang? Ga bisa liat gue bahagia banget sih lu pada" Natasya mengerucutkan bibirnya. Hal itu sontak membuat ketiga sahabatnya gemas akan tingkah Natasya.

"Uuhhhh, Sahabat Bila yang satu ini lagi berjuang toh, semangat dong berjuangnya. Jangan nyerah gitu aja" Nabila memeluk Natasya dari samping, diikuti oleh Rere dan Reina.

"Iya, masa gitu aja udah nyerah. Maafin kita deh ya" Rere ikut memeluk Natasya.

"Kita bakalan support dan bakalan bantuin lo naklukin danau es itu. Semangattt donggg" Reina mencubit pelan pipi Natasya. Hal itu sontak membuat Natasya tersenyum bahagia. Karena merasa ketiga temannya benar benar Real friend. Selalu ada di saat susah, bukan hanya di saat senang

Mereka melanjutkan perjalanan mereka, tempat yang mereka pilih adalah toko baju kekinian yang sedang viral di sosial media. Mereka melangkahkan kaki di tempat itu, mata ke empat gadis itu berbinar ketika melihat baju baju kekinian yang mereka incar. Dan juga sedang diskon tentunya.

Mereka seperti orang yang kelaparan akan baju baju diskon ini. Mereka berjalan kesana kemari, mencoba beberapa baju yang sangat enak di pandang mata.

"Sayang, menurut kamu yang cocok buat acara nanti malam yang mana ya?"

Nabila memberhentikan aktivitas nya sejenak, dirinya menajamkan pendengarannya. Takut takut bila dirinya salah mendengar.

"Glo, cepetan dikit kek milih bajunya, kita gapunya banyak waktu lagi. Mamih udah nelfonin aku terus. Kamu juga belum ke salon kan?"

Nabila membeku di tempat, dirinya tidak menyangka dengan apa yang dia lihat di hadapannya. Tanpa sadar, air mata Nabila mengalir sedikit demi sedikit.

"Iya sebentar lagi, sabar dong. Aku kan harus tampil memukau depan keluarga kamu dan juga keluarga aku

"Glo, ini bukan acara pertunangan kita. Ini cuman acara pertemuan doang"

"Sep, tetep aja dong. Ini juga kan ada hubungannya sama pertunangan kita 1 bulan lagi. Gimana sih kamu"

Seakan ada ribuan jarum yang menusuk di dadanya, Nabila tidak sanggup melihat kedua orang yang sedang ribut kecil. Nabila menangis dengan hebatnya, menumpahkan segala kelelahannya. Nabila fikir, perkataan Septian kemarin itu benar adanya. Perkataan yang mengatakan bahwa Glo hanya masalalu nya.

Sudah lah, disini hanya Nabila yang terlalu berharap akan adanya kesempatan kedua. Nyatanya, Septian tidak mengharapkan hubungan nya kembali dengan Nabila.

"Air mata lo terlalu berharga cuman buat nangisin cowok kayak dia" Reina tiba tiba memeluknya dari samping. Diikuti oleh Natasya yang mengangguk kecil.

"Ya udah, sekarang gimana kamu. Tugas aku masih banyak Glo, aku harus anterin kamu ke Salon, terus udah itu kita pulang dan nanti malam kita akan hadiri acara itu. Kalau kamu lama disini, bisa bisa acara pertemuan keluarga kita batal"

Suara itu kembali terdengar, membuat Nabila semakin tidak bisa menahan sesak di dadanya. Septian, lelaki yang Nabila harapkan, lelaki yang Nabila tunggu tunggu, ternyata sudah memiliki tunangan. Sangat miris takdir Nabila.

"Kamu kok malah gitu sih ke aku?" Dapat Nabila lihat Glo hampir meneteskan air matanya.

Gitu doang nangis. Batin Nabila.

"Yaudah iya, aku minta maaf ya sayang. Sekarang kamu baju yang cocok ya, aku temenin" Septian merengkuh tubuh Glo ke pelukannya. Hal itu sontak membuat Nabila tidak ingin melihat lebih lanjut.

Semudah itukah Septian melupakan dirinya? Bahkan Nabila saja masih menyimpan sayang yang teramat untuk Septian. Tetapi Septian?

Ketika Nabila akan berbalik, tidak sengaja dirinya menjatuhkan sesuatu. Hal itu membuat Septian dan Glo yang sedang berpelukan menatap ke sumber suara. Dan terlihatnya Nabila yang sedang membereskan barang tadi.

"Nabila?!"

Bersambung

Hai kalian semuaaa. Long time no update. Cailah so sibuk. Septian jahat banget ya gais): galike ah.

Berhubungan part ini panjang, jadi aku bagi 2 ya part nyaa. Dan juga berhubungan Holiday telah tiba, aku bakalan sesering sering Update menebus kesalahan yang udh aku perbuat lah ya itung itung. Karena udh ngaret up.

Btw, cerita Natasya Davino udh aku publish. Cus baca ae dah di jamin nyesek banget gitu ngeliat perjuangan Natasya yang ngejar Davino tapi Davino nya selalu pacaran sama yang lain*spoiler ehh.

Annoying BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang