DIRGA (17)

4.5K 208 8
                                    

Pernah gak sih diajak terbang setinggi mungkin terus di jatuhin gitu aja? Pastinya kecewa, nyesek, sekaligus sedih bercampur jadi satu bukan? Kira-kira begitulah yang di rasakan gadis yang mengenakan jepit rambut di rambut nya.

Ana di ajak terbang sama Dirga dengan menjadikannya seorang pacar nya. Keesokan hari nya bahkan ia bersikap seolah tak ada apa-apa diantara keduanya. Bahkan sebuah janji pun seperti tak ada nilainya bagi si laki-laki.

Ana kembali keep meja tempat Lisa menunggunya. Selain temannya di sana juga terdapat Dirga yang hendak berdiri diikuti Lisa.

"Ana sorry banget. Gue gak jadi makan bareng lo." ucap Lisa tak enak hati.

"Tadi nya gue pengen ngajak lo juga. Tapi Dirga maunya berdua aja sama gue. Maaf ya, Na." lanjutnya seraya memegang tangan kanan Dirga dengan sengaja.

Mata Ana mengikuti gerakan Lisa, hingga kedua tangan itu saling menggenggam. Gadis itu hanya mampu tersenyum miris.

"Na, pinjam Lisa dulu ya." ujar Dirga, sedang Ana hanya diam tak menjawab apapun.

Ana yang sudah terlanjur memesan dua mangkok bakso tak mungkin dihabiskan hanya untuk dirinya sendiri. Ia melihat-lihat ke sekitar, hingga matanya menangkap seorang laki-laki yang baru saja memasuki kantin sendirian. Ana menariknya. Padahal kenal saja tidak. Di lihat dari simbol kelas yang tertempel di atas namanya, laki-laki tersebut adalah kakak kelasnya.

"Kak, aku ada bakso yang belum di makan. Buat kakak aja ya." ujar Ana.

Laki-laki itu mengernyitkan dahinya, "kenapa buat gue?"

"Tadi nya siih punya temen ku. Tapi dia keburu pergi. Tenang kak, itu belum di makan sama sekali kok. Gratis juga."

Laki-laki tersebut mengangguk paham. "Thank you ya, lumayan nih dapet gratisan." ucap nya pada Ana.

Ana hanya tersenyum. Lalu ia ikut duduk di samping laki-laki yang tak di kenalnya seraya memakan baksonya.

Tak butuh waktu beberapa lama Ana menyudahi makanannya. Ia seperti tak bernafsu untuk menghabiskan. Pasalnya sedari tadi ia memandangi sikap Dirga ke Lisa yang sudah seperti orang pacaran. Ana berusaha untuk tidak melihatnya. Tapi mau bagaimana pun juga meja mereka berdua tepat di depan mata Ana yang hanya berjarak dua meja.

Tanpa mengucapkan apapun. Ana berdiri langsung pergi dari sana. Sungguh ia tak tahan lagi dengan sikap Dirga yang seperti hanya memainkan perasaannya saja.

Rencananya saat pulang sekolah nanti ia berniat untuk menanyakan masalah chat malam itu agar lebih jelas.

Sepasang mata yang sedari tadi melihat Ana dari kejauhan karena terus-terusan menatap seseorang di depannya, mengepalkan tangannya. Ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia yakin antara Ana juga Dirga terdapat sesuatu yang sedang di sembunyikan.

🍒

Rafa melihat Ana berjalan sendirian di koridor sekolah mencoba untuk di susulnya. "Na?" panggil Rafa, tetapi yang empunya nama tak menoleh.

"Ana." Tetap tak ada respon membuatnya berlari kecil untuk menyamai langkahnya dengan gadis itu.

Setelah berhasil menyamakan langkahnya, ia kembali menyebut nama gadis itu. Karena selama jalan Ana hanya menundukkan kepala. Rafa takut kalau-kalau gadis di samping nya ini akan menabrak sesuatu.

Ana yang menyadari jikalau ia tak seperti sedang berjalan sendirian, pun mendongakkan kepalanya dan menoleh kesamping mendapatkan Rafa yang sedang tersenyum. Dengan cepat Ana menghapus air mata yang sedari tadi membasahi pipinya.

Dirga (Completed)Where stories live. Discover now