DIRGA (22)

4.3K 198 6
                                    

Setelah menjemput Lisa di rumahnya. Keduanya tiba di rumah Dirga.

"Ma." Panggil Dirga setelah memasuki ruang utama.

"Assalamualaikum tante." salam Lisa.

"Wa'alaikumsalam." balas Dina.

"Mana Ana, Ga?" tanya Dina menanyakan Ana pada anaknya seraya melihat-lihat ke arah pintu.

"Oh iya ma, kenalin ini Lisa pacar Dirga." ujar Dirga langsung tanpa memperdulikan pertanyaan mamanya.

"Salam kenal ya Lisa. Saya mamanya Dirga."

"Pacar kamu cantik, tapi menurut mama masih cantikan Ana." cicit Dina berbisik, tapi masih mampu terdengar oleh Lisa dengan jelas. Gadis itu hanya tersenyum masam mendengarkannya. Sungguh ia merasa muak. Semua orang menyukai Ana.

"Lisa, tante tinggal dulu ya. Tante ada urusan di atas." ucap Dina, sedang Lisa hanya mengangguk. Sungguh kedatangannya seperti tak di hargai.

Dirga sangat mengenal sikap mamanya saat ini. Terlihat jelas dari raut muka Dina sejak awal bahwa Mama nya itu tak menyukai Lisa. Mungkin karena pakaian Lisa.

Gadis itu hanya memakai dress yang panjangnya hanya sampai lutut.

Kini di ruang utama hanya ada mereka berdua, Lisa membuka suaranya dengan nada khas orang yang sedang kesal. "Ga, mama kamu kayak gak suka gitu sama aku."

"Mama emang kayak gitu sama teman-teman aku, kamu sabar aja ya. Lama kelamaan mama juga bakal suka kok sama kamu." alibi Dirga mencoba menenangkan kekasihnya.

Lalu, keduanya duduk di sofa berwarna hitam. Tentunya Lisa duduk di sebelah Dirga dan tentunya juga kulit paha gadis itu sedikit terlihat karena dress nya yang pendek.

Saat sedang menikmati film, terdengar suara dari arah belakang punggung keduanya. "Ehem."

"Kenapa Ma?" tanya Dirga saat tahu suara itu berasal dari Mamanya.

"Lisa kamu itu kan perempuan, harusnya pakailah pakaian yang sesuai untuk anak seumuran kamu. Jangan pakaian seperti itu. Saya kurang suka." ujar Dina blak-blakan dengan menampilkan wajah tak sukanya.

"Ma.."

"Mama dari awal udah gak suka sama pacar kamu ini, Dirga. Kurang sopan gak kayak Ana."

Lagi-lagi Mama kekasihnya ini membandingkan dirinya dengan Ana.Kegeramannya sudah hampir mau meledak. "Permisi tante." pamitnya lalu berlari keluar rumah.

Dirga yang hendak mengejarnya, di tahan oleh Dina dengan raut muka tegas. Akhirnya Dirga hanya pasrah menurut saja. Dia meninggalkan Ana lalu pergi menuju kamarnya.

🍒


Hari ini Ana berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali. Ia akan memanfaatkan waktunya dengan baik selama dua bulan disini.

Setibanya ia di sekolah hanya ada beberapa murid, bahkan parkiran khusus guru pun masih terbilang sepi.

Sepanjang koridor Ana berjalan sendirian dan tak sungkan untuk sesekali senyum menyapa murid yang ditemui nya.

Ketika berada di anak lantai ke dua, suara berat memanggil namanya, membuat ia harus berhenti melangkahkan kakinya dan menoleh siapa yang memanggilnya barusan.

"Ana," ulang orang yang sudah berdiri di depan gadis itu.

Si empunya nama hanya diam tak percaya kenapa orang dihadapan nya saat ini memanggilnya dengan lembut seperti kejadian beberapa minggu lalu di ruang perpustakaan.

Ana hendak bertanya ada apa ia memanggilnya barusan tetapi rasa takutnya lebih dulu menguasai pikirannya.

Aldy melambaikan tangannya tepat di depan wajah Ana. Gadis itu tersadar, ia merasa malu sudah menatap Aldy yang mungkin hampir lima menitan.

"Ayok ke kelas." ajak Aldy, sebelum Ana menjawab tawarannya, laki-laki ini sudah mengaitkan tangannya pada tangan Ana yang membuat Ana cengo. Ingin bertanya tetapi suaranya seperti tertahan.

Sesampai di kelas Aldy tak kunjung melepaskan tangannya membuat Dika yang melihatnya keheranan. Karena setahunya, Aldy sangat membenci Ana. Bukan hanya Dika, tetapi semua murid kelas 11 IPA 2 juga sudah tahu semua akan tentang hal itu.

"Mau nyebrang Al?" tanya Dika dengan mata yang tak lepas menatap dua tangan saling bertaut.

Aldy sadar ucapan dan mata Dika terarah ke tangannya juga tangan Ana. Sontak ia melepas tangan gadis itu dengan pelan sembari tersenyum pada Ana.

"Sewot lo!" ketus Aldy.

"Kalau suka bilang. Gengsi di besarin. Gak laki lo." sindir Dika.

Aldy hanya melototi nya lalu ia berjalan menuju pojok kelas tempat duduknya.

Dika tertawa melihat reaksi Aldy, "gengsian tuh, Na." ujar Dika pada Ana.

Ana hanya menggelengkan kepalanya. Lalu pergi meninggalkan Dika yang masih menggodanya, "cie Ana..."


🍒🍒

See U!!!🌸🌸

Dirga (Completed)Where stories live. Discover now