M : 35

2.7K 367 87
                                    









Happy reading 🍃🍃





"Minseok?!"

Baekhyun menyunggingkan senyuman nya ketika melihat minseok datang. Namun, seketika wajah baekhyun berubah ketika melihat minseok dan orang yang ia bawa itu menembak anak buah baekhyun. Dan ia melihat minseok bersalaman dengan jongin.

"Mins--"

Mata baekhyun terpejam begitu saja. Baekna bangkit, sekarang giliran ia yang membaringkan baekhyun sambil menahan darah yang keluar. Terutama ditempat ia tertebak. Air mata baekna bercucuran keluar.

"Oppa...."

"Oppa bertahanlah..."

"Oppa...hiks..."

Baekna mengepalkan tangannya. Ia marah, ia melihat pistol yang masih ada di tangan baekhyun. Baekna merampas pistol itu dan menembak jongin. Namun, itu disadari minseok. Minseok menarik tubuh jongin untuk menghindar.

Sialan!!

Jongin mendengus kesal. Ia melangkah cepat mendekati baekna. Dan jongin mendaratkan sebuah tamparan pada baekna.

PLAAK!

Baekna langsung terbaring dan menangis. Sesekali jongin ingin menampar baekna namun ditahan minseok.

"Jangan terlalu kasar dengan perempuan"

Jongin tersenyum remeh pada minseok. Dalam situasi seperti ini, ia masih saja mengingatkan jongin tentang perasaan.

"Aishh...minseok, disaat seperti ini kau masih memikirkan itu??"

"Bu...aww" ringis minseok

"Aarrgghh" jerit jongin.

Keduanya menatap ke ambang pintu dan terdapat seorang pria yang memegang pistol sehabis menembak mereka.

"Junmyeon???" ucap minseok pelan.

"Tangkap mereka!" suruh junmyeon.

Sesekali mereka berdua ingin bangkit dan kabur. Akan tetapi, itu tidak mudah.

Door!

Door! 

Junmyeon menebak ke lengan mereka. Lalu matanya melihat baekhyun terbaring tidak berdaya dan baekna menangis tersedu-sedu.

"Tangkap mereka dan bawa mereka ke markas" pintahnya lagi.

Dengan cepat junmyeon berlari kearah baekna.

"Baekhyun! Baekna!"

Junmyeon menarik baekna kedalam dengkapannya.

"Ju...junmyeon....oppa....hiks"

Junmyeon sangat merasakan apa yang baekna rasakan. Seluruh tubuhnya bergetar dan berkeringat dingin.

"Sstt...sudah tidak apa-apa baekna...mereka sudah ditangkap. Kau akan baik-baik saja"

Baekna melepas pelukannya, "Ayoo kita pergi sekarang, bawa oppa...oppa sedang kritis dan sebentar lagi tempat ini akan meledak!!"

Mata junmyeon membulat mendengar apa perkataan baekna.

"Tempat ini sudah di beri bom"

"Oh ya oppa, sekarang sudah jam berapa??!"

junmyeon menatap jam tangannya, "16.55"

Mata baekna membulat tangisan nya semakin jadi. Junmyeon semakin bingung.

"Junmyeon oppa, kita harus segera keluar dari tempat ini. 5 menit lagi tempat ini akan MELEDAK!!"

Junmyeon terkejut, ia segera menarik baekhyun. Ia akan membopong baekhyun keluar dari rumah ini.

"Cepat baekna, bantu aku"



Di tempat lain,

Dalam hati jongin tertawa puas. Karena sebentar lagi rumah tersebut akan meledak.

Mati kau... Selamat tinggal semuanya...
Aku bukan orang bodoh..

Baekna terkejut saat melihat joongwook yang masih terbaring karena pingsan.

"Junmyeon oppa, di situ ada joongwook oppa!"

Junmyeon terkejut, sungguh ia sekarang tidak tahu harus bagaimana. Ia sekarang harus menyelamatkan tiga nyawa sekaligus dengan waktu yang mungkin sudah tersisa empat menit.

Dan tiba-tiba ia terpikir dengan apa yang sena sampaikan padanya.

"Kembalilah dengan selamat"

Junmyeon menyunggingkan senyuman.

Baik sena, aku akan kembali dengan selamat..

Junmyeon berusaha dengan sekuat tenaga. Dan tiba-tiba mereka mendengar suara bom yang sebentar lagi meledak.











1






















2






















3



















Boom!










***

Piang!




Tiba-tiba foto junmyeon bersama baekhyun jatuh. Membuat sena terkejut.

"hm? Apa yang jatuh?" sena berjalan ke ruang tamu dan ia melihat foto yang jatuh.

"Foto?"

Sena berlutut untuk mengambil foto yang jatuh itu. Dan tiba-tiba saja ia merasa perasaannya tidak enak. Ia tiba-tiba saja mengingat baekhyun.

"Kenapa aku memikirkan baekhyun? Apa mereka terjadi sesuatu??"

Sena tidak mau memikirkan yang tidak-tidak atau tidak pasti itu. Ia segera membersihkan bingkai kaca yang pecah itu. Dan ia tergores kaca itu hingga jarinya mengeluarkan darah.

"Aww..." dengan cepat sena menghisap darahnya sendiri.

Jantungnya juga berdegup kencang. Perasaannya kini benar-benar kacau.

Kringg....kringgg.....

Tiba-tiba ponselnya yang terletak di dapur itu berdering. Dengan cepat sena mengambil ponselnya.

"Siapa ini??"

Tanpa basa basi sena menerima telponnya.

"Iya benar, saya istri dari kim junmyeon"

"APA??!!" air mata sena mengalir begitu saja. Sontak ponsel sena jatuh kelantai begitu juga dirinya.


"Junmyeon...."















To be continued...

Mr. Mafia [Byun Baekhyun Fanfiction] PRIVATE ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora