✨Twenty One: Hah?

2.3K 308 37
                                    


Recommended BGM: Without You - Seventeen

Tapi jangan langsung diputer ya...nanti ada aba-abanya.

"Dek Jeongin! Kakak datang!"seru Hyunjin. Hyunjin lagi pengen dikelonin sama Jeongin sekarang, itu makanya dia datang ke apartemen Jeongin.

"Dek?"

Hening.

"Sayang?"

Hening.

"Foxie?"

Masih hening.

"DEK JEJE?"

Kali ini Hyunjin agak berteriak.

Tapi masih saja hening.

Hyunjin berjalan menuju kamar Jeongin.

Dan...

Hyunjin terkejut melihat kamar Jeongin yang sangat berantakan, dengan tulisan berwarna merah di dinding yang berbunyi

'Mencari kekasihmu? Jangan harap. Temui aku di Fordale Street, blok 25 B. Aku menghitung 1 jam dari sekarang, jika tidak, kekasihmu mati.'

"SIAL!"

Hyunjin menoleh ke jendela yang terbuka. Ada sebuah cairan disana.

Darah...

⚛⭐⚛

H

yunjin menginjak pedal gas dengan kasar. Dia murka sekarang. Dan sialnya lagi, dari apartemen Jeongin ke Fordale Street membutuhkan waktu 56 menit. Itu tidak akan cukup untuk menyelamatkan kekasihnya itu.

Dan double sialnya, jalanan macet karena ada sebuah kecelakaan.

"ARGH!"Hyunjin meninju setirnya. Perlahan matanya mulai berkaca-kaca. Setetes air mulai mengalir.

Perlahan-lahan kendaraan mulai berjalan lagi. Setelah mendapatkan celah, Hyunjin langsung menginjak pedal gas dengan cepat.

Waktunya tersisa 10 menit lagi. Dan untungnya, tinggal 5 menit lagi Hyunjin untuk sampai.

.
.
Hyunjin tiba disebuah gedung tua, yang sudah berlumut dan berdebu.

Hyunjin langsung berlari kedalam, tidak peduli dengan mobilnya yang tidak terkunci. Biar saja diambil orang, yang penting Jeonginnya nomor satu.

Hyunjin tiba disebuah ruangan gelap. Dan dia melihat seorang pemuda, diikat disebuah kursi dengan luka disekujur tubuhnya.

Hyunjin menyentuh bahu pemuda itu dengan perlahan, sebelum kepala pemuda itu terlepas dan jatuh kelantai.

































































































































































































































































"Patung?"Hyunjin heran.

Hyunjin menoleh kesampingnya. Ada sebuah pintu disana. Hyunjin dengan cepat menarik kenopnya.

Gelap, itu yang pertama dia lihat.

Hyunjin mencari saklar lampu.

Dapat!

Lampu seketika menyala.
























































































-Play the song-

"SUPRISEEE!!!"

Hyunjin, dengan mata yang sembab, mengernyitkan keningnya heran.

Dan dia melihat Jeongin berdiri tengah, tanpa luka, tanpa ikatan, sedang memegang sebuah bunga ditangannya.

Siapa yang berulang tahun?

Jeongin terkekeh kecil.

"Happy 3rd monthversarry, Kak."kata Jeongin sambil menyerahkan bunga kearah Jeongin.

Hyunjin tersenyum lega, dengan mata berair dia langsung memeluk Jeongin.

Seorang Hwang Hyunjin menangis dipundak Yang Jeongin, bahkan terisak.

Dia sangat takut kehilangan separuh dari nyawanya.

Hyunjin sudah jatuh cinta sepenuhnya dengan Yang Jeongin.

"Kak...kak. Kenapa nangis?"tanya Jeongin disertai dengan kekehan kecil.

"Hiks...i thought i lost you..."lirih Hyunjin.

"It's okay, babe. I'm right here. Hey, i hate it when my man cries. Where's my tough boyfriend? All i see now is a crybaby crying in his mothers arms."

Jeongin menyeka airmata Hyunjin yang masih terus mengalir.

"Now, open this."kata Jeongin menyodorkan sebuah kotak.

Hyunjin membukanya dan ternyata isinya adalah...





























































































































































































































































Sebuah testpack, dengan dua garis yang tertera dilayarnya.










.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai, ada yang kangen sama cerita ini nggak?

XOXO, sereinarain.

scenes; hyunjeong [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang