✨Bonchap? BONCHAP!

2.5K 247 17
                                    


❄⚫❄

"MAAA! EUNWOO HYUNG NGAMBIL DASI ALINN!"

"SAYANG! KEMEJA AKU DIMANA?!"

"ADUH! MAAA! GUANLIN NGEJAMBAK RAMBUT EUNWOO! ADUUH!"

Dan Jeongin hanya bisa duduk disofa sambil memijit keningnya.

"Mama? Peyuk!"

Tiba-tiba, sebuah tangan kecil melingkari perut Jeongin, membuat perasaan sicantik jadi sedikit lebih tenang.

"Jung-ie kenapa? Lapar?"tanyanya. Sang batita menggeleng. "Oppadeul cama papa ibut tali! Ujong antuk!"gerutu si batita sambil menyamankan dirinya dipelukan Jeongin.

"Ujong masih ngantuk, ya? Shh..shh...ayo bobo lagi."kata Jeongin sambil menepuk pelan bokong si anak.

Hwang Yoojung. Gadis kecil itu sudah beranjak 3 tahun. Wajahnya sangat menyerupai Jeongin, beda dengan Eunwoo dan Guanlin yang menyerupai sang ayah.

Eunwoo dan Guanlin sekarang sudah memasuki Sekolah Menengah. Tak dirasa mereka semakin besar saja. Padahal, Jeongin rasa mereka baru kemarin lahir. Ternyata sudah sebesar ini.

Yoojung tertidur pulas digendongan Jeongin. Jeongin segera membawanya kekamar. Lalu dia akan mengurusi 3 manusia berisik itu.

"Eunwoo, Guanlin. Sekali lagi mama lihat kalian bertengkar, Nintendo dan Play Station kalian mama hancurkan."tegas Jeongin. Eunwoo dan Guanlin yang awalnya saling menjambak rambut, akhirnya berhenti dan meneguk salivanya pelan takut dengan ancaman sang ibu.

Jeongin pun beralih kekamarny-ralat. Kamar mereka. Hyunjin dan Jeongin.
Dia bisa melihat Hyunjin masih dengan bathrobe saja mondar mandir mencari kemeja kesayangannya. Kemeja bermerk terkenal, Wong's.

Jika kalian menebak jika itu punya Lucas, maka kalian betul. Dia sudah menikah dengan Jungwoo setahun yang lalu dan sekarang Jungwoo sudah mengandung selama 9 bulan.

"Sayang, kemejanya ada dilaci paling atas, pasti ketutup sama kemeja yang lain."

Tanpa Hyunjin bilang pun Jeongin sudah tahu bahwa Hyunjin mencari kemeja favoritnya itu.

"Ada! Makasih sayang!"

Cup!

Jeongin terkekeh ketika merasakan kecupan ringan dipipinya.

"Yaudah, yuk. Kita sarapan dibawah."ajak Jeongin.

❄⚫❄

"Haah..."Akhirnya Jeongin bisa berbaring enak. Guanlin dan Eunwoo sudah pergi kesekolah, dan Hyunjin sudah pergi kekantornya.

Jika dikatakan capek, memang. Jeongin capek. Tapi dia senang melakukannya. Apapun untuk membuat keluarganya bahagia.

❄⚫❄

"Maa, kita pulaang~"seru anak dan ayah bersamaan. Mereka mencari Jeongin, karena biasanya Jeongin akan duduk disofa sambil menonton televisi dan menyambut mereka jika sudah datang.

Mereka mengintip kekamar Hyunjin dan Jeongin. Ternyata, Jeongin tertidur manis didalam. Ketiga ayah dan anak ini tersenyum lebar ketika melihat malaikat hidup mereka terlihat lelap sekali dalam mimpinya.

Langsung saja mereka menyerbu Jeongin, lalu menyerang Jeongin dengan kecupan diseluruh wajah Jeongin. Membuat Jeongin membuka matanya dan menggeliat geli.

"Hahaha! Apa yang kalian lakukan?"tanya Jeongin melihat mereka bertiga. "Mama terlalu cantik, jadi kami cium deh."dan dengan watadosnya, mereka hanya menyengir lebar.

"Udah pulang? Ayo mandi dulu."kata Jeongin. "Gak mau! Mau sama mama!"seru mereka.

Tiba-tiba Yoojung masuk dan naik kekasur. Lalu dia membaringkan tubuhnya disamping Jeongin dan memeluk Jeongin lagi.

"Oppadeul, papa, janan icik, mama unya Ujong."

"Mama punya Guanlin!"

"Gak! Siapa bilang? Pokoknya mama punya Eunwoo!"

"Eits, mama kepunyaan sahnya papa, ya."

"GABOLEEH!"

"Udah! Iya! Mama punya kalian semua!"teriak Jeongin membuat mereka terdiam.

"AAAA!"

Mereka berteriak gemas dan memeluk Jeongin erat, sangat erat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Eum, hai? Ada yang...

...kangen?

Canda.
Gimana? Suka sama bonchapnya? Tiba-tiba kepikiran ini.  Berhubung aku juga kangen sama Scenes, jadi yah, lahir deh chap ini.

Mungkin itu aja, ah. Jempol aku kesemutan. Byee~

XOXO, sereinarain.

scenes; hyunjeong [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang