[Husband Series] | Park Chanyeol

16%

Kamu cerita ke Chungha. Semuanya. Mulai dari Chanyeol sampai Jackson. Kamu gak bisa nyimpen masalah sendirian.

Dan Chungha paham apa yang kamu rasain. Ketika kamu bingung sama perasaanmu sendiri. Perasaan takut mulai muncul.

Takut kalau kamu sayang lagi sama Chanyeol yang notabene nya udah nyakitin plus ninggalin kamu. Takut kalau perasaanmu ke Jackson bisa aja berubah. Kamu gak mau nyakitin cowok yang udah baik banget sama kamu dan rela ngelakuin apapun.

"Udah dong jangan nangis," kata Chungha sambil nepuk bahumu ringan.

Kamu ngegeleng, natap Chungha kesel.

"Gue gak nangis, yeu!"

Chungha ketawa, "iya gak nangis. Cuma berlinang air mata. Udah ah, yuk mau kemana kita? Mumpung masih siang."

Kamu ngajak Chungha nonton film horror supaya bisa puas teriak-teriak. Yang diajak sih iya-iya aja selama kamu gak minta yang aneh.

Sebelum berangkat kamu sempetin buat bilang ke Jackson kalau kamu mau pergi sama Chungha. Gak detail sih jelasinnya kemana. Toh Jackson gak se posesif itu, kecuali sama Chanyeol.

🎵

Kamu bener-bener memanfaatkan situasi. Selagi ada adegan jump-scare, kamu langsung teriak sampe puas. Sampe Chungha yang tadinya kaget sama adegannya jadi kaget sama teriakanmu.

"Parah kuping gue pengang rasanya," kata Chungha terus ngelus kupingnya sedangkan kamu cuma ketawa lepas.

Ngerasa lega banget. Beban yang tadinya ada di pundakmu seketika hilang gitu aja rasanya. Bodo amat sama penonton lain yang ngerasa keganggu sama teriakanmu. Yang penting kamu lega sekarang.

"Makan yuk, teriak-teriak bikin laper ternyata," kamu ngegamit lengan Chungha.

Matamu ngejelajah beberapa resto di mall, kali ini kamu ingin ngehamburin uang buat dirimu sendiri. Sekali-kali gak apa kan?

Pilihanmu jatuh di Hanamasa denga menu all you can eat.

"Serius nih? Jangan ngeluh gendut ya habis makan?"

Kamu ngangguk buat ngejawab pertanyaan Chungha. Iya aja sekarang. Yang penting kamu makan.

"Lagi galau porsi makan lo jadi kayak babi ya, salut," kata Chungha sambil ketawa.

Kamu ikut ngakak, "galau nguras energi, Bu. Cepet laper saya jadinya."

Kalian berdua nikmatin waktu makan sambil ngobrol. Beberapa kali Chungha curhat soal gebetannya yang sampe sekarang gak nembak dia, padahal mereka udah deket selama dua bulan.

Kamu juga cerita soal rencanamu buat liburan ke Malang dan— seperti apa yang udah kamu duga, Chungha minta ikut.

Jadi rencana kalian berdua untuk liburan di Malang akhir Agustus nanti sudah direncanakan dengan matang selagi kalian makan.

"Langsung telepon Jackson, kasih tau sekarang. Kita kan musti lembur terus, nanti gak ada waktu buat ngasih tau," kata Chungha setelah makan.

Kamu ngangguk terus ngambil ponselmu dari dalam tas, nge-diall nomor Jackson.

"Halo?"

"Halo, Jackson."

"Kenapa?"

"Aku akhir Agustus nanti mau ke
Malang."

"Ngapain?"

"Main, refreshing. Capek kerja terus."

"Sama siapa?"

"Chungha."

"Berdua?"

"Iyaaa, kenapa?"

"Itu anak bisa jagain kamu nggak?"

Kamu ketawa, ngeliatin Chungha yang masang muka bingung sambil tanya 'kenapa' tanpa suara.

"Chungha bisa diandalkan. Tenang Pak Bos."

Jackson ngehela napasnya sebelum lanjut ngomong.

"Jauh banget liburannya. Gak di Jakarta aja?"

"Sumpek sayang. Aku butuh udara segar."

"Ke Bogor atau Bandung kan bisa?"

"Tapi udah fix mau ke Malang ih, kamu tega aku batalin rencana yang udah aku susun?"

"Oke."

Jackson ngehela napas lagi, nada suaranya berubah lembut.

"Sebelum ke Malang banyakin main sama aku dulu."

"Yah, aku banyak lembur..."

"Sayang..."

"Hih, iya nanti aku usahain.
Yaudah aku mau main lagi sama Chungha ya? Daaah."

"Yaaa, jangan pulang kemaleman."

Kamu ngedengus sambil mutusin sambungan telepon. Chungha nanya lagi, "kenapa? Apa katanya?"

"Boleh ke Malang asal banyakin main sama dia sebelum pergi," kamu ngambil tisu buat ngelap tanganmu.

Chungha ketawa, "dasar bucin."

"Yeuh," kamu ikut ketawa. "Udah yuk, bayar terus balik. Kita ngemil cantik di apartemen lo."

🎵

Halow! Apa kabar? Baik? Sehat?
Ada yang galau gak senin ini? AHAHAHA. Cuma nanya, beneran.

Husband Series - Mei 2018

-muffinpororo