Chapter - 10

11.5K 1.1K 86
                                    


“kau…”

“argh… akh…”

Tiba-tiba tubuh Jaehyun merosot begitu saja yang langsung ditangkap Kris yang berdiri dihadapannya. Tangannya yang semula mencengkram bagian belakang baju Johnny kini beralih meremas kuat dada bagian kirinya.

“ASTAGA JAEHYUN!”

“JAEHYUN!!” seketika seluruh penghuni ruangan menjadi kalut melihat Jaehyun. Semua penghuni ruangan mendekat melihat keadaan Jaehyun.

“arghh… hah… hah…” Nafas Jaehyun tersengal-sengal, wajahnya pucat pasi, setitik air mata jatuh dari pelupuk matanya mengisyaratkan sakit yang tengah ia erasakan sekarang.

“John, ambil obatnya” seru Saraya yang memang sudah tau kondisi Jaehyun.

Tanpa mengangguk atau menjawab Johnny melesat meninggalkan ruang keluarga untuk mengambil obat Jaehyun yang ada dimeja nakas kamar mereka.

Tangan Jaehyun kini bukan mencengkram dada bagian kirinya, tangan itu kini memukul-mukul dadanya yang terasa nyeri dan sesak seolah tindakannya bisa mengurangi rasa sakit yang tengah menderanya. Jangan lupakan matanya yang memejam erat merasakan rasa sakit itu.

“jangan dipukul, Jaehyun” ujar Kris lembut seraya menahan tangan Jaehyun saat namja manis itu hendak memukul dadanya lagi untuk yang kesekian kali.

Kris menahan tangan Jaehyun, menautkan jemari panjangnya dengan jemari lentik milik Jaehyun. Meremasnya lembut berharap bisa sedikit menenangkan atau setidaknya mengurangi rasa panic akibat sakit.  jika tidak maka kondisinya akan semakin fatal.

“s-sak.. kkithh… hah… hah…” rasa sakit didadanya menyerang semakin ganas, nafasnya terasa semakin sesak, matanya terasa berat. bahkan tanpa sadar jemarinya mencengkram tangan Kris lebih keras.

Johnny kembali membawa obat Jaehyun ditangannya dan segelas air yang segera diminumkan pada Jaehyun setelah membantu namja manis itu menegakkan tubuhnya.

Jaehyun memejamkan matanya mencoba mengatur nafasnya yang sudah mulai terlepas dari sesak yang menghimpit dadanya, perlahan nyeri dan sakit didadanya berangsur-angsur menghilang meski masih sedikit nyeri tapi tidak separah tadi.

Kelima orang diruangan itu memandang Jaehyun dengan tatapan luar biasa khawatir terutama Johnny, bahkan wajahnya ikut memucat karena panic dan khawatir. Berbeda dengan Kris yang menatapnya dengan tatapan khawatir dan merasa bersalah, jika ia tau Jaehyun sakit maka ia tidak akan memandang tajam namja itu.

“sebaiknya Jaehyun istirahat, John” ucap Jin memberi saran.

“Ne, hyung” Johnny sudah siap membawa Jaaehyun kekamar untuk istirahat agar kondisinya cepat stabil, namun Jaehyun menggelengkan kepalanya tanda menolak.

Jaehyun memberanikan diri manatap manik Kris yang sudah tidak setajam tadi. Kini tatapan suami Chanyeol itu sudah jauh lebih lembut. Karena seperti yang dikatakan tadi selain merasa bersalah ia juga shock atas apa yang baru saja terjadi pada Jaehyun.

Meski sedikit ragu ia tetap berusaha menatap mata elang Kris lalu melirik sekilas tautangan tangan mereka.

“terima kasih untuk malam itu, hyung” kata Jaehyun parau sedikit menundukkan kepalanya untuk memberi hormat akan rasa terima kasih pada Kris.

“Never mind, Jae. Maaf sudah membuatmu ketakutan saat itu” belas Kris mengecup singkat punggung tangan Jaehyun yang masih bertaut dengan tangan besarnya.

Terkesan terlalu intim memang, tapi begitulah cara para dominant keluarga Seo perlakukan untuk menghargai seorang submissive yang ada didalam keluarga mereka.

HeartbeatWhere stories live. Discover now