Chapter - 11

10.7K 1K 34
                                    

Hari baru telah tiba, hari kedua dari acara keluarga Johnny yang mau tidak mau Jaehyun ikut jalani juga.

Hari ini ada tiga kegiatan yang harus dijalani. Pertama, latihan tembak dilapangan terbuka. Kedua, Drag dicircuit kecil diutara kota seoul. Dan yang terakhir, off road diarena yang bersisian dengan circuit tempat Drag.

Sebenarnya untuk kegiatan kedua dan ketiga biasanya diadakan di Korea Internasional Circuit tepatnya dishort tracknya dan untuk off road ada dicircuit itu juga hanya saja berbeda area.

Namun, karena kini ada anggota baru -Jaehyun. Mereka tiba bisa melakukan perjalanan jauh, mengingat jarak Seoul dan Korea International Circuit berjarak 9 jam perjalanan, dan itu hal berat untuk Jung Jaehyun. Mereka tidak mau ambil resiko.

Saat ini mereka berada dilapangan tembak terbuka, melatih skill menembak para anggota keluarga Seo.

"Hyung" Jaehyun memanggil Johnny yang kini tengah mengisi peluru pistol Barreta 92nya.

"Ya?" Johnny menjawab tanpa mengalihkan atensinya.

"Mengapa kalian harus latihan menembak?" Tanya Jaehyun polos lalu kembali menaruh perhatiannya pada 4 orang yang tengah latihan menembak dengan target bergerak.

Johnny terkekeh lalu meletakkan Barretanya yang sudah terisi penuh diatas meja yang disediakan. "Didunia bisnis tidak semuanya bersih Jae. Para pesaing bisa berbuat apa saja demi menjatuhkan lawannya"

"Dan kita harus bisa menjaga diri masing-masing, karena daddy bukan seorang ayah yang memanjakan anaknya dengan bodyguard" lanjut Johnny.

Jaehyun mengerjapkan matanya, ia tahu bisnis tidak ada yang bersih, tapi ia baru tau jika ada seorang ayah yang membiarkan anaknya mengangkat senjata untuk melindungi diri sendiri tanpa bodyguard.

"Apa itu harus hyung?"

"Harus, Jae. Daddy mendidik anaknya dengan cara yang keras. Itu semua dilakukan untuk membentuk pertahanan diri yang kuat" jawab Johnny.

Johnny lihat sekilas kelapangan. Latihan bagi 4 kakaknya sudah selesai kini bagian ia, Lucas, Mark dan Taehyung berlatih.

"Ayo turun Jae, sepertinya mereka sudah selesai" ajak Johnny merangkul bahu Jaehyun mengajak namja manis itu turun.

Tak lama mereka sudah ada ditepi lapangan karena tadi mereka ada dilantai dua ruang tunggu.

Johnny menyerahkan pelindung telinga semacam headphone peredam suara agar Jaehyun tidak kaget saat mendengar desingan peluru. Disini tidak seperti diruang tunggu tadi yg kedap suara dari luar.

"Kau mau coba Jae?" Saraya datang menghampiri Jaehyun seraya menyodorkan Springfield miliknya.

Jaehyun menatap horror senjata yang ada ditangan Saraya selanjutnya ia menggeleng cepat, "tidak, noonim. Terima kasih"

"Cobalah" sahut Kris dari belakang Saraya.

"Haruskah?" Jaehyun terlihat ragu, ia sungguh tidak mau memegang senjata itu.

"Tidak perlu, aku akan melindungi Jaehyun" sahut Johnny menepis lembut Springfield Saraya.

Saraya mengangkat bahunya acuh, "untuk berjaga-jaga saja, barang kali Johnny selingkuh kau bisa langsung menembaknya"

"Huh?" Jaehyun tidak mengerti.

Johnny menukikkan alisnya, dahinya berkerut, "Aku tidak akan selingkuh, noonim" balas Johnny dengan nada tidak suka.

"Aku bilang hanya untuk berjaga-jaga" ucap Saraya enteng.

Saraya hendak memasukkan pistolnya jika suara Jaehyun tidak mengintrupsi.

"Aku ingin mencobanya, noonim" Jaehyun terdengar sangat yakin.

Johnny membelalakkan matanya tak percaya pada Jaehyun ada sedikit rasa takut muncul karena Jaehyun akan belajar menembak. Apa ia benar-benar akan ditembak nantinya jika ia selingkuh?

Oh, demi Hades penguasa neraka ia tidak akan selingkuh.

Saraya menaikkan alisnya menatap Jaehyun lalu memberikan springfieldnya pada namja manis itu.

"Okay, kau akan berlatih dengan Chanyeol. Minta Jin untuk mengisi pelurunya" Saraya menunjuk suaminya yang sedang menyimpan XDM 45 compactnya dicase khusus.

Jaehyun mengangguk singkat lalu melangkah menuju Jin bersamaan dengan Saraya yang naik kelantai dua mengawasi berjalannya latihan untuk keempat adiknya (termasuk Jaehyun) juga anaknya, Taehyung.

Johnny masih terpaku ditempat menatap horror Jaehyun yang kini tengah memerhatikan Jin mengisi peluru.

"Kau akan mati John, percayalah" bisik Kris kemudian berlalu menyusul Saraya kelantai dua.

Meninggalkan Johnny yang kembali menatap Jaehyun yang kini tengah turun ketempat berlatih.

HeartbeatWhere stories live. Discover now