5. Rencana disetujui

9.5K 339 4
                                    

"Tidak ma! papa tidak setuju dengan rencana mama. Apa yang mama lakukan bukannya menyelesaikan masalah justru menambah masalah" Ucap papa Rian tegas setelah mendengar rencana istrinya itu.

"lya mbak kami juga tidak setuju dengan rencana mbak. Saya tau mbak berniat baik untuk menyatukan mereka berdua tapi bukan begini juga caranya" kali ini mama Elsa yang mengeluarkan suara ketidaksetujuannya dan suaminya.

"lni jalan satu-satunya agar Fisah dan Herry bersama Pah." ucap mama Rita sembari menatap sendu ke arah suaminya kemudian matanya beralih menatap kedua orang tua Nafisah " kita semua yang ada di sini tau kan betapa Nafisah sangat mencintai Herry, lupakan saja tentang keegoisan mbak untuk menyatukan mereka. Lalu apa kamu sebagai ibunya Nafisah tidak ingin bersikaf egois demi kebahagiaan anak kamu?" Kata mama Rita mencoba merayu mama Elsa.

Dan berhasil karena sekarang mama Elsa tengah menatap putri kesayangannya, Nafisah yang sedang duduk diantara mereka. Mama Elsa tau betapa putrinya itu mencintai Herry bahkan setelah mendengar kabar kecelakaan Herry, putrinya itu langsung ke rumah sakit tanpa memikirkan bahwa saat itu sudah tengah malam. Betapa sakit hatinya ia, saat mengingat ketika putrinya itu menangis kencang dipelukannya karena tau Herry kecelakaan karena ingin pergi untuk memutuskan pertunangannya.

"Bolehkan ia sebagai ibu yang sangat menyayangi putrinya bersikaf egois? "

"Bolehkah ia berharap jika putrinya itu mendapatkan kebahagiaan meskipun hanya sementara?"

"Bolehkah?.. Bolehkah?.. "

Mama Elsa terus menatap putri kesayangannya itu. Betapa ia sangat ingin melihat senyum bahagia di wajah putri satu-satunya itu. Tapi bagaimana jika kebahagiaan putrinya itu hanya bisa dia peroleh dari Herry teman masa kecilnya.

"Fisah sayang, bagaimana menurut kamu? Apa kamu setuju dengan rencana mama Rita? " Tanya mama Elsa kepada Nafisah yang hanya duduk diam sedari tadi.

"Ma! Mama apa-apaan sih?  Kenapa bertanya seperti itu kepada Nafisah? "Tanya papa Bayu berusaha menghentikan istrinya yang sepertinya sudah berubah pikiran dengan menyetujui rencana Rita.

"Fisah sayang, jawab mama? Apa kamu ingin merasakan menjadi istri Herry meskipun itu hanya untuk sementara. Apa kamu ingin merasakan kebahagian yang selalu kamu impikan meskipun itu hanya sementara? Jawab mama sayang!" ucap mama Elsa dengan tangan yang menggenggam erat jemari Nafisah. Terlihat Nafisah sudah mengeluarkan suara isakannya.

Bolehkah ia merasakan kebahagiaan itu? meskipun hanya sementara. Tapi kenapa meskipun hanya sementara rasanya Nafisah ingin sekali merasakannya.

"Ma_hiks_hiks_"Ucapan Nafisah terhenti oleh tangisannya. Kemudian Nafisah langsung mengeluarkan tangisan yang sudah lama ia tahan dipelukan mamanya. Membuat mama Elsa tahu jika putrinya itu ingin merasakan kebahagiaan dengan berada disisi Herry meskipun ia tau jika itu adalah sementara.

Semua orang yang ada di sana terdiam mendengar tangisan Nafisah. Bahkan papa Bayupun menitikkan air matanya karena mendengar tangisan putri satu-satunya. Bagaimana tidak menangis, Nafisah putrinya yang selalu ia limpahi dengan kasih sayang dan cinta hari ini mengeluarkan air matanya hanya karena seorang laki-laki.

"Ma_ " Panggil papa Bayu pada istrinya yang ikut menangis memeluk putrinya.

"Baiklah mbak aku setuju, ayo kita jalankan rencana mbak. Setidaknya aku ingin Nafisah merasakan bagaimana menjadi istri Herry meskipun itu hanya sebuah sandiwara" Ucap mama Elsa dengan yakin sambil menatap mama Rita.

"Baiklah, saya sangat yakin jika sandiwara yang kita lakukan bisa membuat anak-anak kita saling mencintai. Cintakan datang karena terbiasa" Ucap mama Rita penuh semangat lalu dengan tiba-tiba menatap tajam suaminya. "Awas aja kalau papa merusak rencana mama,  mama gak akan maafin papa" Ucap mama Rita sinis. Lalu kembali tersenyum manis saat menatap Nafisah yang saat ini sudah berhenti menangis.

"Sebaiknya kita semua ke rumah sakit. Fisah sayang, sebaiknya kamu dandan dulu yang cantik. Kan mau ketemu suami." ucap mama Rita menggoda Fisah. Dan yang digoda hanya tersenyum malu sambil berdiri menuju kamarnya.

"Lalu bagaimana mbak cara kita membuat Herry percaya kalau Fisah itu istrinya." Tanya mama Rita setelah Fisah pergi ke kamarnya.

"Loh.. Saya belum cerita?"Tanya mama Rita kaget.

"Cerita apa mbak? Mbak cuma bilang tentang rencana mbak yang mau membuat mereka bersatu lewat kebohongan tentang pernikahan mereka."Jawab mama Elsa bingung.

"Tadi saat di rumah sakit saya sudah berhasil buat Herry percaya kalau Fisah itu istrinya. Jadi saat tiba di sana kita langsung saja berakting kalau kita sudah berbesanan karena Herry dan Fisah sudah menikah" jawab mama Rita bangga sambil mengingat cerita karangannya.

"Bagaimana bisa mbak? Apa Herry percaya begitu aja dengan perkataan mbak? "Tanya mama Elsa kepo.

"Saya tinggal tunjukkin cincin pertunangan mereka dua minggu yang lalu beserta fotonya. Dan saya juga tunjukkin foto mereka berdua waktu di pelaminan di acara nikahan anaknya adek saya di kalimantan tujuh bulan yang lalu, Ehh nggak taunya tuh anak percaya." Jelas mama Rita, masih dengan perasaan tidak percaya bahwa cerita karangannya berhasil.

"Ya sudah lah mbak, apapun itu kita jalani saja dulu. Kita berangkat ke rumah sakit sekarang, seertinya Fisah juga sudah selesai bersiap." Ucap mama Elsa. Lalu mereka semuapun pergi ke rumah sakit dengan perasaan yang berbeda-beda.

-Bersambung-

GARA-GARA MAMA (END)Where stories live. Discover now