5 : Bagaimana?

5.8K 287 50
                                    

Halo, selamat datang di Part - 5

Keep support cerita Mr. Kim sampai TAMAT.

Terimakasih ❤

Lala mencebikkan bibirnya seketika, karena Anisya membuatnya kesal dan menjadi sangat penasaran. Mereka berdua berjalan menyusuri koridor Leocy Office, kedua gadis itu berhasil mencuri perhatian setiap karyawan kantor yang melihat mereka.

Mungkin, sekitar lima belas menitan Anisya dan Lala tak saling bicara. Tatapan Anisya fokus ke depan saja, sedangkan Lala sibuk memutar kepalanya ke kiri-kanan untuk merespon karyawan kantor yang melihatnya.

"La, jangan centil!" Ujar Anisya.

"Lo apaan sih Sya?" Lala memukul kecil bahu Anisya sembari menunjukkan bahwa dirinya sedang ngambek.

"Lo cepat selesaikan study, kasian kan sama kakak lo?" Ucapan Anisya kali ini membuat Lala tak berkutik dan menghentikan langkahnya sejenak.

"Iya iya, kan gue lagi skripsweet. Lo bawel banget sih Anisya, udah kayak kakak gue aja."

"Laa jangan main-main dengan skripsi."

Lala tak bergeming mendengar ucapan temannya itu. Ia hanya memainkan kedua jari telunjuknya sambil memasang wajah cemberut.

"Lo dengar kan?"

"Iya Anisyaaa, ihh!" Kali ini Lala menghentakkan kedua kakinya, sepertinya gadis ini menjadi semakin kesal dengan Anisya. Hehehe

"Anisya ngeselinnn!!!" Teriakan Lala barusan hampir saja mengguncang Leocy Office, untung situasinya masih baik-baik saja.

Anisya mengukir senyum puas diwajahnya, karena Ia berhasil mengalihkan perhatian Lala yang sedang kepo tentang boss di tempat kerja barunya itu.

"Mau pulang ih!" Rengek Lala kepada Anisya.

"Temani gue ke Toko Makeup."

"Hah? Lo kemarin kan baru bel-"

"Ikut, jangan berisik!"

"Huft! Iya iya." Lala pun tak bisa menolak keinginan Anisya, karena Ia ke mana-mana selalu nebeng dengan Anisya yang menyebalkan itu.

"Anisya..." Lala memanggil nama itu dengan sedikit pelan.

"Apa Lala centil?"

"Ih gue mau serius!"

"Lo dengerin dulu Sya!"

"Iya, kenapa?"

"Nanti kalau gue wisud-"

"Kelarkan skripsi dulu, sekarang diam."

"Huft!" Lala melipat kedua tangannya dan masuk ke dalam mobil. Mereka pun melanjutkan misinya ke Toko Makeup.

***

Di sebuah ruangan kantor, tampak kedua lelaki sedang mengobrol dengan raut wajah yang cukup serius dan menegangkan.

"Jadi adik kamu?" Franhan melontarkan pertanyaan yang tak disangka-sangka oleh Mr. Kim.

"Tahun ini dia selesai study di Jerman."

"Lalu balik ke Indonesia?" Franhan tampak semangat ketika mendengar kabar bahwa adik rekan kerjanya itu akan menyelesaikan studynya sebentar lagi.

"Mungkin."

"Lupa deh namanya, siapa?"

Mr. Kim memicingkan matanya dan tidak menjawab pertanyaan Franhan. Ia meneguk segelas fanta dan kemudian berjalan mendekati jendela.

Mr. Kim [Completed] √Where stories live. Discover now