Part 5

36.6K 4.7K 865
                                    

TUBUH Jaehyun terhempas begitu saja saat Taeyong tiba-tiba berlari lalu menerjang dirinya dengan pelukan erat. Karena Jaehyun belum siap, mereka berdua jatuh dengan posisi punggung Jaehyun yang menghantam lantai. Ia meringis merasakan nyeri pada bagian belakang tubuhnya.

"Ups! Maaf!" Taeyong terkekeh. Tapi tidak mau merubah posisinya; masih tetap menindih Jaehyun dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Jaehyun.

Menghela napas. Lelaki bermarga Jung itu tersenyum sebelum memberikan usapan pada punggung Taeyong dan mengecup surai cokelat sang Poppy dengan lembut. "Kau sangat merindukan aku ya?"

Otomatis Taeyong mengangguk. Ia baru saja sampai di apartemen Jaehyun beberapa menit lalu. Setelah lelaki Jung itu membukakan pintu. Taeyong langsung menerjangnya dengan pelukan erat.

"Tapi aku harus menutup pintu dan kita tidak bisa terus berbaring di lantai seperti ini." ujar Jaehyun pada akhirnya. Ia merasa was-was jika salah satu tetangganya ada yang lewat lalu berpikir Jaehyun akan melakukan sesuatu yang aneh dan mesum. Yah, walaupun kenyataan nya memang seperti itu.

Akhirnya dengan tak rela Taeyong melepaskan pelukannya dengan Jaehyun. Sebelum itu ia mencuri kecupan di bibir tebal Jaehyun. "Aku akan melihat-lihat!" pekiknya senang. Setelah itu meninggalkan Jaehyun yang sudah berdiri dan berjalan menutup pintu apartemen. Ia memegang punggung belakangnnya yang terasa sakit.

Jaehyun rasa akan meninggalkan memar. Ternyata tenaga Taeyong besar juga, pantas saja lelaki cantik itu selalu melayaninya kapanpun. Nafsunya juga besar ternyata. Bukankah tenaga besar sama saja dengan nafsu yang besar?

Mengangkat bahu. Jaehyun menepis pikiran yang ada di otaknya. Apartemen kecilnya terasa begitu memalukan, apakah uang yang Taeyong berikan kemarin cukup untuk membeli satu unit apartmen mewah? Ia merasa tidak pantas karena sudah mengundang Taeyong ke apartmen kumuhnya.

"Jeff! Aku rasa kau harus pindah ke apartmen yang lebih bagus. Tidak ada balkon disini, terasa sangat panas dan juga lembab. Kau ingin pindah?" Taeyong kembali dengan wajah yang mengernyit jijik. Ia menyentuh dinding; merasakan tekstur lembab yang mendera telapak tangannya.

Jaehyun ingin pindah. Tapi, apa tidak masalah jika meminta satu unit apartemen kepada Taeyong setelah meminta mobil mewah dan juga uang sebesar 50jt won?

"Aku ingin. Mungkin uang yang kau berikan kemarin akan cukuㅡ" perkataan Jaehyun otomatis di potong oleh Taeyong. Lelaki cantik itu menaruh jari telunjuknya pada bibir Jaehyun.

"Ayo cari apartemen yang mewah! Aku yang akan membelikannya untukmu." ujarnya enteng membuat Jaehyun menganga dengan tak elit.

Sialan. Masalahnya apartemen itu tidak murah! Kemarin Jaehyun sempat pergi bersama Nancy untuk melihat dan menanyakan harga. Ya memang sih, untuk seukuran apartemenㅡitu malah terlihat seperti hotel bintang lima. Dan di lepas dengan harga 150juta won. Ia meringis membayangkan Taeyong akan mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membelikannya apartemen.

Jaehyun menggeleng. "Aku sudah mencari apartemen kemarin, dan kurasa harganya tidak murah Pop, aku tidak ingin merepotkanmu."

Taeyong mengalungkan kedua tangan pada leher Jaehyun. Netra legamnya menatap iris cokelat Jaehyun dengan tatapan geli. "Tidak masalah Jeff, aku masih memiliki uang banyak. Memang berapa harganya?"

"150juta won."

"Itu murah!" pekik Taeyong lalu mengigit bibir bawah Jaehyun dengan gemas. "Ayo kita kesana, jangan bawa apapun dari sini. Barang-barang kumuh ini mengangu, cukup bawa mobil, uang, dan juga bajumu."

My Sugar Poppy《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang