BAB 7

535 52 0
                                    

Daniel melemparkan sembarang kunci mobilnya ke meja kerjanya, membuka dua kancing kemeja teratasnya dan menjatuhkan diri di atas ranjang.

Emosinya kini sudah sedikit mereda, dan Daniel sudah bisa berpikir logis.

Ia tidak menyangka Nando, kekasih Caren begitu tidak tahu di untung. Apa yang kurang dari Caren hingga pria itu selingkuh? Daniel berdecih begitu mengingat kembali alasan yang di berikan pria itu dan bagaimana Nando dengan santainya meminta perempuan itu untuk menggugurkan kandungannya.

"Dasar penjahat kelamin. Tidak bisa mengontrol diri. Sampah masyarakat." Maki Daniel.

Daniel tidak akan pernah terima jika Nando masih mendekati Caren setelah dirinya tahu perilaku bejat pria itu di belakang Caren. Pria yang tidak setia tidak layak mendapatkan pendamping hidup.

Haruskah ia memberitahukannya pada Caren? Tapi siapa dirinya? Daniel hanyalah atasan yang tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan pribadi bawahannya.

Hubungannya dengan Caren juga tidak bisa di bilang teman. Merasa kesal, Daniel memukul bantal dan menenggelamkan wajahnya di bantal. Daniel mengerang frustrasi. Bagaimana caranya agar Caren tahu dengan sendirinya mengenai kebejatan Nando?

****

Sudah 2 menit yang lalu Daniel menunggu kedatangan Caren di ruangannya, ia sudah meminta Bella untuk menyampaikan pesan bahwa ia ingin bertemu dengan Caren.

Menunggu dengan tidak sabaran, akhirnya Daniel mendengar ketukan. Segera ia mempersilahkan Caren masuk.

"Bapak memanggil saya?"

"Duduk."

Caren merasa waswas dengan Daniel, kenapa pula pria itu tiba-tiba memanggil dirinya. Caren menuruti perintah Daniel dan duduk di hadapan pria itu.

Menunggu, Daniel hanya diam tidak mengatakan sepatah kata pun. Pria itu terus saja menatap Caren dengan pandangan aneh.

"Ada yang ingin bapak sampaikan? Apakah kinerja saya kurang memuaskan?" perasaan Caren semakin tidak enak karena Daniel yang diam saja.

"Malam ini, temani saya makan malam."

Caren mengernyit bingung. Kenapa pula Daniel tiba-tiba mengajaknya makan malam.

"Ada acara apa ya, pak?"

"Tidak ada acara apa-apa. Ajak juga pacarmu itu untuk makan malam bersama saya."

Dahi Caren berkerut kian dalam, kenapa Daniel tiba-tiba mengajaknya makan dengan membawa kekasih? Apa tujuan pria itu?

"Jangan tanya kenapa. Nanti kau juga tahu." Ucapan Daniel penuh misterius membuat Caren benar-benar penasaran.

"Kembalilah bekerja."

****

Nando dan Caren sedang dalam perjalanan menuju tempat yang telah di beritahukan oleh Daniel.

"Ada acara apa bos kamu itu mengajak kita makan malam?" tanya Nando merasa gelisah. Apakah Daniel mau membicarakan kejadian kemarin?

Caren mengangkat bahunya. "Dia tidak memberitahukan alasannya."

15 menit perjalanan dan mereka sudah sampai di tempat janjian. Nando memarkirkan mobilnya, ia keluar lebi dulu dan berjalan ke sisi pengemudi, kemudian membukakan pintu untuk Caren.

"Silahkan, nona." Caren tersenyum setiap kali Nando bersikap mengelikkan seperti ini. Caren mengaitkan tangannya pada tangan Nando dan mereka berjalan masuk.

Caren mengedarkan pandangan, mencari Daniel dan pria itu melambaikan tangan padanya. Caren berjalan ke arah Daniel tapi Nando mematung di tempat.

"Ada apa?"

When We Meet AgainWhere stories live. Discover now