~♥~ akashi shoot ~♥~

4.8K 415 68
                                    

Hi guys !! (≧∇≦)

.
.
..

.
.
.

Pagi itu, akashi kembali melirik handpone-nya. Sudah dua hari sejak kuroko mengajaknya jalan-jalan. Tapi kenapa dia tak kunjung menghubunginya? Apa dia lupa? Tidak!! Tidak mungkin!! Sangat tidak mungkin ada kenyataan yang tiba-tiba muncul mengatakan bahwa seorang akashi bisa dilupakan! Itu sangat mustahil. Tapi, perasaan apa ini?

Dan lagi menghadapi kenyataan pahit bahwa yang diajak jalan-jalan oleh kuroko adalah kepribadian akashi yang satunya lagi. Saat ini ia tak ingin membayangkan apapun yang menurutnya membuat pikirannya kacau.

"hhh... Dia memang suka membuat ulah. Aku harus memberitahukan kuroko-kun yang sebenarnya terjadi." ia mencoba merebahkan diri di sofa sambil sesekali melirik ke arah jendela.

"siapa yang buat masalah disini? Kau yang tiba-tiba menyuruhku menjauhinya. Padahal aku belum melakukan apa-apa dengannya." suara itu terdengar malas saat menjawab pernyataan akashi.

Akashi menukikan alisnya. "hm? Tumben sekali kau belum melakukan sesuatu pada orang yang kau suka."

Dia menghela nafas berat. "huh.. Dia menjaga pertahanannya terlalu ketat. Aku jadi sering dipukul saat akan medekatinya."

Akashu terkekeh. "baru kali ini ada orang yang menolakmu."

"aku tidak ditolak." dia mendengus kesal.

Saat terkekeh dengan situasi kepribadiannya yang satu itu. Tiba-tiba teleponnya berdering. Buru-buru ia menjawab teleponnya.

"hallo."

"akashi-kun. Selamat pagi. Apa kau sudah sembuh?"

Akashi menautkan kedua alisnya. 'sembuh? Memangnya waktu itu aku sakit?' pikirnya.

"aku sudah lebih baik." jawabnya.

"syukurlah. Aku khawatir kau belum sembuh. Kau ingin kita jalan-jalan kemana?" tanya kuroko.

Akashi terdiam sejenak. Kata itu. Kata yang sering didengarnya dari penggemarnya. Ya, ajakan jalan-jalan. Dia sudah bosan dengan semua itu. Akashi heran kenapa kepribadiannya yang satu lagi atau biasa ia panggil bokushi itu mau saja menerima ajakan jalan-jalan dari orang ini. Bukan hanya dari kuroko, tapi dari semua orang yang mengajaknya jalan-jalan. jelas sekali kan kalau anak yang bernama kuroko ini cuman ingin modus. Buang-buang waktu saja. Tapi dia berharap jika dia menjelaskan apa yang terjadi selama ini dipertemuannya nanti, mungkin dia bisa mengurangi satu dari sekian ribu penggemarnya. Iya benar. Jika kuroko tahu kalau akashi hanya ada satu, mungkin dia akan malu dan menjauhinya.

"hm.. Kau sedang ada dimana?" tanya akashi datar.

"eh? Aku sedang di maji burger." jawab kuroko tak kalah datar.

"tunggu disana. Aku kesana!"

"jangan kesini!"

Akashi tersentak. "eh? Kenapa?"

"biarkan aku menghabiskan vanilla milkshake-ku dulu. Aku tidak ingin kau mencurinya lagi." jawab kuroko ketus.

'mencuri?' akashi membatin.

Lalu menghela nafas. "tenang saja. Aku tidak akan mencurinya."

"pembohong!"

Akashi tertohok. Mulut macam apa yang terpasang diwajah anak ini sampai berani mengatainya seperti itu? "aku tidak berboho-"

"pembual mesum dan jahil sepertimu takan bisa mengelabuiku. Sudahlah. Akashi-kun aku tidak ingin berdebat denganmu. Aku sudah selesai minum. Kau bisa kesini sekarang."

kuroko and trap! (akakuro) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt