family shoot 3

2.3K 269 63
                                    




"akashi-kun kumohon selamatkan aku..." kuroko memejamkan matanya erat-erat. Genggamannya semakin kuat.



______________________________




Setelah beberapa saat memejamkan mata, kuroko perlahan membuka matanya. Ia merasakan ada hembusan angin merayap dari atas telinganya. Mendongak sedikit ia melihat akashi yang tengah menyeringai lebar ke arahnya. Manik heterochromenya terlihat begitu mengancam.





"kau yang seorang kelinci, sangat takut pada anjing liar seperti dia dan malah meminta bantuan pada singa untuk melindungimu. Apa pikiranmu itu sudah rusak? Tetsuya?" bisik akashi dalam senyumnya.






Mengernyitkan dahinya tak suka, kuroko balas menatap akashi. "huh. Singa apanya? Kau kelihatan seperti kucing rumahan biasa akashi-kun." jawab kuroko datar dengan berbisik pula.







"wah. Wah. Itu kejam sekali. Mengataiku tanpa perasaan seperti itu malah membuatku ingin menciummu saja."





"akashi-kun tenanglah! Aku tidak bisa berdebat denganmu saat ini. Aku harus sembunyi dari orang itu."





"apa kau punya hubungan khusus dengan orang itu?" tanya akashi, kini suaranya melembut.














"huh? Dia pacarku." balas kuroko masih dengan wajah datarnya.





Membelalak kaget. Akashi langsung memegang kedua pipi kuroko agar si surai babyblue itu menatap ke arahnya. "APA KAU SERIUS??!" tanya akashi dengan sedikit membentak namun berbisik.







"aku cuma bercanda. Tidak perlu terkejut seperti itu."




Pundak akashi serasa merosot. Seakan bebannya telah diangkat namun ditindih oleh sesuatu yang baru. "apa-?! Disaat seperti ini kau masih bisa bercanda??!?!"






"kau yang memulainya. Kubilang jangan membuat keributan tapi kau tetap saja tak mau mendengar."





Akashi memijit pelipisnya pelan. "huh... Jadi, kalau aku menciummu secara paksa disini kau pun akan melakukannya juga untuk membalasku?" tanya akashi dengan nada sedikit jenuh.







"tidak juga. Itu pelanggaran privasi namanya-"





"sshh. Dia mendekat kesini." tubuh kuroko kembali gemetaran. Meskipun mencoba untuk tidak menunjukkannya tapi akashi bisa merasakannya. Akashipun terkekeh dengan kesal.






"hhh.. Kau lebih takut padanya dibanding takut padaku?! Aku tersanjung."





Kuroko melirik akashi sejenak. "kau tidak tahu apa-apa soal dia. Berhenti bicara seolah kau yang paling hebat akashi-kun!"





"apa aku salah?" tanyanya. "aku dan dia memiliki kedudukan sama. Bedanya aku adalah seorang pengusaha sukses yang berjalan di atas sementara dia adalah pengusaha kotor yang berjalan dibawah." sambungnya.





"kau tahu pekerjaannya?" tanya kuroko ragu-ragu.





"ya. Aku tahu." jawabnya singkat. "seorang mafia. Kan?"











Kuroko menunduk, membenamkan wajahnya lebih dalam di dada akashi. "dia ingin mencongkel mataku." katanya pelan.







Akashi membelalak kaget. Ia menatap kuroko dengan tatapan aneh. "apa maksudmu? Mencongkel matamu kau bilang?!" tanya akashi penuh tanda tanya dan khawatir.






kuroko and trap! (akakuro) Where stories live. Discover now