2-First time

9.4K 404 4
                                    

Kantin. Tempat untuk melepaskan segala hasrat lapar dan dahaga, tak terkecuali Alenna dan teman-temannya.

"Mau apa? Gue yang pesenin" tanya Meli,

"Sekalian dibayarin kan?" canda Caca,

"Iya. Kan horkayy" sambung Alenna,

"Aminin aja dah",

"Dibayarin kan?",

"Enak aja! Bayar sendiri, uang gue mulai menipis bulan ini gaess, you know?" kata Meli seperti curhatan,

"Curhat ya neng?",

"Ahh bacot, buruan mau pesen apa?" geram Meli,

"Gue minum aja" kata Alenna,

"Gue samain",

"Oke" Meli membalas dan langsung pergi membeli soda kesukaan sahabatnya itu.

Tak lama, Meli datang lagi dengan beberapa kaleng soda ditangannya.

"Ehh itu tadi Arsen ngomong apaan ama lo, len?" kepo Caca,

"Enggak ngomong apa-apa. Dia cuma nanya gue kenapa, mungkin karena gue nunduk mulu tadi" jawab Alenna sambil berusaha membuka kaleng sodanya,

"Terus-terus?" ke-kepo-an Caca belum berakhir,

"Yaudah. Eh tapi tadi masa dia nyengkeram tangan gue keras banget, sakit banget njirr" adu Alenna,

"Nah loh lenn, tiati!" heboh Caca,

"Lo ngapain sih ca?, heboh banget" heran Meli,

"Dih suka-suka gue, napa lo sewot, Alenna aja kagak sewot" protes Caca,

"Serah lo deh ca, susah ngomong sama kodok ngorek kek lo".

Alenna hanya nyengir melihat keributan kedua sahabatnya.

Alenna kembali fokus pada sodanya nya. Seketika matanya terkunci pada satu orang disudut kantin yang sedang menatapnya juga. Bukan ge-er, tepi memang kenyataannya begitu.

Alenna terdiam. Bingung mau membalas apa, karena dia sudah terlanjur menatap mata Arsen juga. Alenna hanya tersenyum sekilas.

"Len? Lo senyum sama siapa? Gila ya lo?" heran Meli,

"Hah? Gue? Enggak" bingung Alenna tersadar dari lamunannya.

•••

Alenna sudah menguap ratusan kali dalam satu mata pelajaran ini. Semua penjelasan dan semua cerita pada siang hari ini terdengar seperti dongeng sebelum tidur.

Matanya sudah terasa berat. Kepalanya sedikit pening karena ia bingung dengan apa maksud guru yang menjelaskan. Alenna meletakkan kepalanya diatas lipatan kedua tangannya diatas meja. Alenna tertidur dengan damai.

Entah sudah berapa lama Alenna tertidur. Alenna tak merasa ada seseorang yang membangunkannya, ia memilih bangun karena sudah merasa puas tertidur.

•••

Arsen melangkahkan kakinya menuju kelas Alenna. Selama ia berjalan, banyak tatapan aneh yang sudah menyertai langkahnya dari awal. Masabodoh.

Satu per satu semua siswa dikelas Alenna termasuk dua gadis yang sedang berusaha membangunkan Alenna.

Kelas Alenna kini benar-benar sepi, hanya ada dia dan Alenna. Arsen melihat Alenna yang tertidur sangat pulas, tak tega kalau ia bangunkan.

"Tidur yang nyenyak" bisik Arsen tepat ditelinga Alenna.

Tanpa sadar, kedua sudut bibir Arsen terangkat membentuk seulas senyum. Rasanya lucu ketika melihat gadis didepannya tertidur pulas.

•••

Protective Devil || Completed✓Where stories live. Discover now