BonChap - 2

3.5K 100 6
                                    

Guyss ceritanya itu author ga jadi ngasi pemberitahuan penting, cuma author masih bingung setelah ini mau publish cerita yang mana, karena author punya 3 draf, aku bingung:( mau bantu milih nggak? Tapi janji baca ya?:v --setengah canda, setengah serius:")

Selamat membaca para readers💕

•••

Setelah liburan semester diisi dengan pertunangan, keduanya memilih menghabiskan sisa waktu liburan mereka dengan berjalan-jalan, tak lupa dengan membawa teman-teman kunyuk Alenna.

Arsen memilihkan tempat untuk berlibur di pedesaan. Menginap di villa nyaman milik keluarga Arsen. Dan keramaianpun terjadi di kamar para gadis.

"Anjiir Alenna gila ini keren banget, liat dehhh" heboh Caca memandang keluar jendela dan menyerukan nama Alenna tanpa teringat teman-temannya yang lain,

"Kita enggak nih?" protes Meli,

"Iya iya lo pada sekalian gih sinihh" kehebohan Caca masih belun turun kadarnya,

"Apaan sih Ca?" heran Alenna melangkah mendekati jendela yang membuat Caca heboh dari tadi.

Dan betapa takjubnya Alenna melihat pemandangan cantik di luar sana. Alenna menganga dan akhirnya tersenyum bahagia.

Bagaimana tak menganga, pemandangan telaga cantik dengan suasana taman yang nyaman yang tak bisa Alenna deskripsikan seberapa indahnya.

"Weehh kerennn anjirr" kini giliran Meli yang kehebohan,

"Wihh tunangan lo pinter juga milih tempat begini, keren banget Alennaa" ucap Bila penuh takjub.

Alenna tak menjawab. Masih diam menikmati apa yang ada di depan matanya.

Setelah puas melihat, Alenna memilih keluar kamar mencari udara segar, membiarkan teman-temannya yang masih sibuk mengagumi alam.

Sebelum keluar villa, Alenna mengambil susu kotak rasa coklat yang ada di kulkas.

"Keluar yuk?" ajakan seorang dibelakangnya membuat Alenna menengok dan tersenyum.

Arsen.

"Ayoo" balas Alenna setuju dan mengikuti langkah Arsen yang sudah mendahuluinya.

•••

"Arr?" panggil Alenna menengok sesaat pada Aresen yang tengah berjalan tepat di sampingnya,

"Kenapa?",

"Duduk sana yuk" ajak Alenna.

Tanpa persetujuan apapun, Alenna menarik tangan Arsen mendekati bangku yang ia maksud. Arsen tersenyum tanpa Alenna sadari.

Setelah sampai, Alenna mengajak Arsen duduk dan hampir saja melepaskan tautan tangan mereka jika saja Arsen tak balik mengenggam erat tangan Alenna. Ya Arsen sengaja.

"Arsen? Lepasin?" pinta Alenna ragu.

Tak ada jawab. Arsen hanya menggeleng pertanda ia tak mau. Oke baiklah sabar Alenna, sabar. Alenna membuang nafas perlahan.

Protective Devil || Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang