5-You're mine

7.9K 323 1
                                    

-bukannya ini judul chapt 4 ya? Iya tadinya gitu, trus di pindah buat judul chapt 5 dan judul chapt 4 diubah, gitu...
semoga masih dibaca...
disini masih sambungan chapter yang kemarin ya guyss, happy reading♥️

•••

Kini Arsen mengantar Alenna untuk kembali ke kelas sebelum bel masuk berbunyi. Sebelumnya Arsen sudah mengobati tangan Alenna yang luka karena pisaunya. Ahh lupakan.

"Jangan lari dari gue lagi" bisik Arsen saat sampai didepan kelas Alenna.

Sedangkan Alenna mengangguk lemas. Alenna masuk ke kelas sambil memyembunyikan tangan kirinya yang luka, tak boleh ada yang melihat tangannya temasuk sahabat dan tentenya nanti.

"Dari mana lo Len?" tanya Meli,

"Ketemu kak Shivi lah".

Alenna menghembuskan nafas lega. Tak ada yang mencurigai keadaan tangannya yang ia sembunyikan.

Pelajaran masih berlanjut. Kini Alenna berniat benar-benar memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru.

Saat disuruh mencatat tulisan yang ada di papan tulis, tanpa sadar Alenna mengeluarkan tangan kirinya dari persembunyainnya yaitu laci meja. Meli dan Bila yang menyadari itu menatap Alenna dengan tatapan penuh tanya.

Alenna yang pahan dengan isi otak teman-temannya, ia menyuruh teman-temannya diam saja dengan meletakkan jari telunjuk di mulutnya sebagai kode.

•••

"Alenna tangan lo kenapa?" tanya Bila saat kelas sudah sepi dan hanya menyisakan mereka berempat,

"ALENNA KENAPA? TANGANNYA KENAPA?" heboh Caca mendengar pertanyaan Bila tadi.

Alenna menatap Bila sedikut kesal seolah berkata 'tuh kan nih anak heboh', Bila malah nyengir melihat tatapan Alenna,

"Alenna lo kenapa? Tangan lo ini kenapa? Kok begini?" kan Caca makin heboh,

"Udah gue baik-baik aja, santai aja",

"Ishh lo kudu cerita ini tangan lo kenapa?",

"Tadi gue nyungsep pas lagi bawa buku ke ruang guru, nggak liat-liat jalan tadi" bohong Alenna,

"Ishh makannya jangan pecicilan" katanya seperti emak-emak rempong.

Kehebohan Caca berakhir. Selama kehebohan berlangsung, Meli dan Bila hanya menatap heran ke Caca yang persis seperti mak-mak arisan yang liat anaknya luka.

Alenna izin pada teman-temannya untuk pulang lebih dulu. Alenna berlari ke parkiran untuk menghampiri Arsen.

"Darimana?" tanya Arsen saat Alenna benar-benar baru datang dihadapannya,

"Kelas",

"Naik" Alenna menurut dan naik ke atas motor Arsen.

•••

"Nanti malem gue jemput" kata Arsen tiba-tiba saat Alenna baru turun dari motornya,

"Nanti malem gue nggak kemana mana, ngapain lo jemput?",

"Nanti malem gue bawa lo jalan-jalan",

"Tapi kan gue entar malem harus ngerjain tugas, belum lagi harus belajar. Lo sih enak udah pinter, lah gue?" tolak Alenna secara halus, tapi namanya Arsen nggak bisa di bohongi emang,

"Alesan lo nggak guna, nggak ada penolakan!" tegas Arsen,

"Ta..tapi kan-",

"Wajah cantik lo perlu lukisan gue?" potong Arsen cepat sebelum Alenna mengeluarkan berjuta alasannya.

Protective Devil || Completed✓Where stories live. Discover now