Penangkapan

750 59 0
                                    

"Bro.. kamu yakin mau aku temani tidur..?" tanya Amran agak geli pada Giri ketika mereka berada di dalam mobil Giri menuju rumah lelaki itu.

"Maksudku kamu tidur di kamar tamu Ran.. aku ya di kamarku sendiri. Bukannya kamu berada di kamar tidurku.." ujar Giri agak geram karena Amran ini bertanya tidak masuk akal.

"Hmm.. kirain menemani kamu tidur.." lanjut Amran terkekeh.

Giri diam saja, ia tidak mau meladeni keusilan Amran. Ia tahu Amran memang agak berlebihan alias alay, tapi lelaki ini lebih mengarah ke tipe humoris dan mudah terbuka. Apa itu karena Amran seorang photografer yang harus cepat beradaptasi dengan orang lain dan biar orang yang di photo terlihat relaks dan tidak tegang.

Mobil stop di depan rumahnya Giri, lelaki ini turun dan membuka pintu pagar lalu memasukkan mobilnya.

"Ayo Ran.. apa kamu mau tidur di dalam mobil?" tanya Giri yang kali ini jahil.

"Tidur di kasur la bro.. masa tidur di mobil sih.." balas Amran sambil beranjak turun dan mengikuti Giri untuk masuk ke rumah lelaki itu.

Giri membimbing Amran menuju kamar tidur lelaki itu.

"Ini kamar tidur tamu.. kamu tidur di sini.. aku ada di sebelah sana.. " ucap Giri kalem.

Amran mengangguk dan masuk ke dalam kamar sambil bergumam selamat malam pada Giri.

Giri juga mengangguk pelan dan masuk ke dalam kamarnya sendiri, membuka baju dengan cepat dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Masboy bergerak ketika terkena air dingin membuat Giri terkekeh.

"Sabarlah masboy.."

****

Giri menjalankan misinya untuk menangkap Efri, ia dan teamnya mengeledah rumah kost yang di sinyalir tempat wanita ini

menginap selama di Bogor.

Septi terpaksa di cutikan dari tempat kerjanya karena Giri tidak mau terjadi sesuatu pada calon istrinya ini. Septi awalnya keberatan

karena merasa tidak enak harus cuti sebelum menikah. Tapi, dokter Puspa memberikan izin dengan alasan keamanan.

Septi di antarkan ke rumahnya sendiri di Bekasi untuk di pinggit selama satu minggu.

"Eagle team, 2 ke samping.." ucap Giri pelan di handfree.

"Tiger team, 3 ke belakang.." lanjut Giri.

Kelima orang ini mengepung masing-masing sisi samping dan belakang, di pastikan wanita itu di berada di dalam karena sedari subuh team Giri mengintai.

Giri membuka paksa pintu depan rumah kost yang terletak agak terpencil ini, seolah Efri sengaja mencari tempat persembunyian.

"Eagle, Tiger, siap di posisi.. " bisik Giri tegang.

Semua team menyahut '86 Ndan!' pada Giri.

Giri hanya berdua dengan anak buahnya satu di belakang dirinya. Ia ingin menghadapi Efri secara langsung. Biar ia ladeni wanita sakit jiwa ini.

Giri mengangkat pistolnya untuk mempersiapkan diri.

"Polisi, diam di tempat..!!" seru Giri pada Efri yang sedang push up di lantai.

"Ulurkan tangan ke atas kepala, kepala menunduk..!!"

Giri mencondongkan tubuhnya ke arah Efri. Wanita ini terlihat tegang, bahu kekar wanita itu mengencang.

"Ikut kami ke kantor sekarang, Efri.. Kamu di tuduh telah melakukan tindak kejahatan."

Efri ternyata mengamuk, wanita ini bangkit secara cepat dan menumbrukkan tubuhnya ke arah Giri membuat lelaki tinggi tersebut sedikit hilang keseimbangan.

PERJALANAN CINTA {Geng Rempong : 8}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang