Secarik Enigma

12.3K 559 121
                                    

Hai!!!

Iya, saya tahu itu sapaan paling klise yang pernah ada di dunia ini. Tapi biarpun klise, tetap saja kan kalau mau nyapa gebetan atau mantan, si 'hai' ini berat banget untuk diucapin? Ngaku deh!

Kalau boleh jujur sebetulnya saya bingung kenapa banyak di antara kalian yang meminta Elegi Renjana kembali dilanjutkan kisahnya. Padahal, di akhir cerita semuanya itu sudah lebih dari sekadar jelas, kan?

Namun anehnya, masih saja ada yang berkata semuanya menggantung. Tolong! Jelaskan pada saya bagian mananya yang menggantung dari kisah di Elegi Renjana?

Belum lagi dari kabar yang saya dengar, ada yang meminta kepastian penjelasan yang tak lagi abu-abu tentang Rasi yang berakhir dengan siapa. Hahaha, maaf saya tertawa begitu mendengarnya.

Tahu kenapa? Sebab kalian ini lucu! Ya, karena kalian begitu berani menuntut dan meminta kepastian tentang kisah 8 + 1 tokoh dalam Elegi Renjana itu, namun tak pernah berani melakukannya pada gebetan atau dia yang diam-diam ingin dimiliki. *sedikit menyindir tapi banyak benarnya, sudah mengakulah~

Tahu tidak siapa yang paling gelisah ketika mendengar permintaan untuk melanjutkan kisah mulai berdatangan? Bukan, bukan kami para tokohnya. Melainkan... si penulisnya.

Iya, dia sampai berhari-hari tak bisa tidur lelap. Mau tahu kenapa? Itu semua karena dengan mengisahkan cerita mereka lagi, sama seperti mengobrak-abrik kenangannya (re: si penulis) dengan semua komponen cerita pembentuk Elegi Renjana. *fyi, diam-diam saja tentang ini, oke? Jangan adukan saya pada si penulis. 

Sudah, tak usah kaget begitu, kamu pasti sudah lebih dari sekadar tahu bahwa kisah ini memang nyata namun semu lalu kadang cenderung abu-abu. Lagipula memang begitu adanya. Mana ada kisah yang selalu berwarna merah jambu?

Saya berani bertaruh bahwa yang tampil di semua laman-laman dunia maya itu hanya apa-apa yang dipilih untuk ditunjukkan. Mana ada yang dengan lantang mau menyuarakan kesedihan hidupnya? Kecuali hal itu memang sudah berlalu dan ada yang didapat setelahnya.

Baiklah, sekarang kamu pasti sedang menebak-nebak, saya ini siapa dan kisah apa yang akan kembali diulang di sini. Saya takkan mengenalkan diri seperti Rasi sewaktu di awal Elegi Renjana kemarin.

Biar saja kamu penasaran hingga nanti di akhir kisah yang dibagi. Itu juga belum tentu saya berjanji akan mengaku. Tapi sudahlah, mari kembali menemukan kebetulan-kebetulan yang menyenangkan di cerita ini untuk merajut kenangan.

Ah ya,  kuberitahu lagi satu hal, dengarkan juga lagu-lagu yang ada di seluruh bagiannya. Karena dari sana kamu akan mengerti, seperti apa rasa yang ada dan ke mana arah kisahnya bermuara.

Sampai jumpa di dalam cerita! Jangan dulu rindu, aku masih lama ingin mengaku.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Keping Ingatan (Elegi Renjana)Where stories live. Discover now