35. Mengkhianati

1.1K 46 0
                                    

Sudah sebulan ini Olivia Chatting dengan Gara, ia merasa sudah semakin dekat dengan cowok jangkung itu, walau hanya dekat dalam chat tidak dekat secara langsung sih. Tapi ia sadar tindakan yang ia lakukan ini salah. Ia merasa telah mengkhianati Aras, tapi tak apa, ia tidak ada niatan lain selain hanya menjadi teman Gara, tapi, terkadang, keinginan untuk memiliki Gara selalu muncul dibenaknya apalagi sekarang mereka sudah menjadi dekat.

Gara: Gue jadi pengen ketemu lo deh, gue penasaran wajah lo kayak apa sih, apalagi selama lo chattingan sama gue, nggak sekalipun lo ganti foto profil WA lo pake foto lo sendiri. Gimana kalo entar malem kita ketemu?

Olivia langsung terbelalak setelah membaca chat yang di kirim Gara barusan.

Gara mengajaknya bertemu malam ini, ia harus menjawab apa? Mau menolak, nggak enak, mau nerima, takut nanti malah pingsan di tempat karna saking geroginya.

Dengan tangan gemetaran, juga berkeringat dingin, Olivia membalas chat Gara dan langsung mengirimkannya.

Olivia: Erm, gue pikir-pikir dulu yah Gara. Entar kalo udah selesai mikir, gue langsung chat lo

Selang beberapa detik, Gara langsung membalas chatnya secepat kilat.

Gara: Oke. Akan gue tunggu

"Ciee, lagi Chattingan sama siapa tuh?" ucapan dari Aras itu, langsung membuat Olivia memencet tombol power pada hapenya tanpa keluar dari aplikasi chat tersebut, lalu ia pun mengantungi benda berbentuk pipih itu di kantung seragam sekolahnya.

"Enggak." balas Olivia dengan raut gugup.

"Lo kok akhir-akhir ini mainan hape mulu, terus chat gue yang biasanya lo bales cepet sekarang balesnya ngaret banget sampai satu jam. Lo kenapa sih? Udah punya pacar yah tapi nggak mau bilang-bilang ke gue."

"Apa sih Ras, lo nggak jelas banget. Gue itu akhir-akhir ini lagi sibuk belajar tau, biar otak gue enceran dikit, nggak kayak lo, beku."

"Beku? Lo kira otak gue es balok kali yah. Eh, Liv, gue hari ini mau beli sepatu baru, lo anterin gue yah, pilihin juga sekalian." pinta Aras, Olivia nampak sedang menimang-nimang permintaan Aras, namun tak urung ia pun mengangguk.

"Kalo gitu, nanti ongkos angkotnya biar gue yang bayarin."

"Nah gitu dong. Tumben pengertian."

Aras cekikikan. "Maklumlah, kan gue baru dapet arisan. Entar kalo ada barang yang lo suka, lo ambil aja, biar gue yang bayarin."

Olivia mengembangkan senyuman. Seraya mengeluarkan hapenya dari sakunya, lalu membalas chat dari Gara kemudian.

Give Me GaraWhere stories live. Discover now