SPESIAL PART 1

1.6K 55 0
                                    

Gara membetulkan rambutnya yang berantakan sambil bercermin. Setelah itu, ia menyemprotkan parfum dengan wangi mint ke tubuhnya. Ia mengaca sekali lagi, untuk memastikan bahwa tidak ada belek atau upil yang hinggap di wajah gantengnya. Lalu ia pun mulai melangkah keluar dari rumahnya.

Hari ini, adalah tepat dirinya dan Olivia aniv yang ke tiga bulan. Maka dari itu, Gara akan merayakannya dengan jalan-jalan berdua malam ini, mumpung malam ini malam minggu dan besoknya sekolah libur, jadi dia bisa menghabiskan malam ini bersama cewek yang ia sayang itu, walau ia sebenarnya tidak akan membawa Olivia sampai larut malam, bisa habis dirinya nanti sama calon mertuanya.

"Mau kemana lo?" bukan-bukan, itu bukan suara Mamanya, melainkan adik laki-lakinya yang bernama Alvaro, yang kini sedang menonton siaran langsung motor GP di televisi.

"Mau jalan sama pacarlah. Jangan di rumah mulu, memangnya lo, jomblo." ledek Gara.

"Gue ketekin juga lo Gar. Ngeledekin gue mulu lo semenjak pacaran sama si Olivia itu. Coba aja lo nggak nembak dia mungkin sekarang gue yang jadian sama dia. Gue tikung aja kali yah, pura-pura baik sebagai adik ipar, terus gue tembak deh." dengan gerakan secepat buah jatuh dari pohonnya, Gara langsung menoyor kepala adik gilanya itu.

"Awas aja kalo itu sampai kejadian, gue solder juga tuh mulut lo biar ngomong AIUEO nggak bisa." ancam Gara, gahar.

"Kampret lu, sakit nih. Seharusnya dulu tuh gue modus buat minta tanggung jawab dia karna udah nabrak dan jatuhin es gue, eh, gue malah melengos karna bel masuk udah bunyi. Sekarang dia malah jadian sama kakak gue yang sok ganteng ini."

"Gue memang ganteng, makanya gue punya pacar. Nah lo jomblo, mungkin karna muka lo jelek, makanya terima nasib aja ya Bung." Gara menepuk bahu adiknya, lalu segera kabur.

***

"Nih, pake." Gara memberikan helm kepada Olivia yang langsung diterima cewek itu dan dipakainya.

"Mau jalan kemana kita malam ini?" tanya Olivia sambil duduk di belakang jok belakang motor Gara.

"Gimana kalo jalan-jalan ke hati kamu aja?" canda Gara, yang langsung membuat pipi Olivia blushing.

"Dih," Olivia berdecih.

"Oh iya, gimana kalo kita ke pasar malem aja, soalnya nih yah, aku pengen makan harum manis." lanjut Olivia dengan riang gembira.

"Siap laksanakan."

Gara langsung memacu motornya menuju pasar malam yang berada di dekat sini. Sesampainya di sana, Olivia langsung menghambur menuju pedagang harum manis, meninggalkan Gara yang sedang memarkirkan motornya, katanya lama jadi duluan, takut kehabisan harum manisnya soalnya. Olivia membeli dua harum manis sekaligus dan memakannya dengan lahap dibangku panjang yang ada di sana.

"Enak tuh kayaknya, minta dong." ucap Gara, seraya duduk di samping Olivia.

"Nggak mau, beli aja sendiri." Olivia melengos, lalu kembali memakan harum manisnya dengan lahap, tanpa memperdulikan Gara yang ngiler karna pengen.

"Dasar pelit, gue pecat jadi pacar baru tau rasa." gumam Gara, kesal sendiri.

"Kamu bilang apa tadi?" tanya Olivia, karna tadi ia sedikit mendengar apa yang tadi dibicarakan oleh Gara.

"Aku cinta kamu." balas Gara spontan dengan ekspresi panik.

"Bohong."

"Nggak bohong kok suer."

"Tetep nggak percaya."

"Kalo gini, masih tetep nggak percaya?" secara tiba-tiba, Gara mencium kening Olivia, hal itu membuat Olivia mendelik tak percaya. Juga debaran jantung yang tak bisa terkendali. Perutnya pun terasa geli seperti digelitiki, ia merasa ada ribuan kupu-kupu yang terbang mengelilingi perutnya, rasanya aneh tapi ia sangat menyukainya.

a.n tunggu spesial part selanjutnya yahhhh 😊💝💖💕💞💝💘💗

Give Me GaraWhere stories live. Discover now