54. VOGUE MAGAZINE

6.9K 488 10
                                    

*toktoktok*

Dan lagi-lagi pintu kamarku terketuk, aku mengerejap kan mataku beberapa kali hingga akhirnya aku dapat melihat dengan jelas.

Ku lirik jam di atas nakas yang kini telah menunjukan pukul 10 pagi.

Astaga!

Apa aku tidur hingga sesiang ini?

Aku bergegas melangkah turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu untuk melihat siapa kali ini yang menjadi si 'Brengsek pengganggu tidur' ku.

"Dasar pemalas, kenapa kau sangat lama?!"

Oh ternyata Savio.

"Maafkan aku" ucapku pelan, ia hanya mendengus.

"Ck! bersiap lah. hari ini aku membutuhkan mu untuk pemotretan" ucapnya lagi.

Aku mengerutkan kedua alisku bingung.

"Pemotretan?" tanya ku memastikan.

Savio menatapku jengah.

"Ya, bisakah kau segera bersiap saja? Dan pakai ini" jawabnya ketus seraya menyerahkan sebuah paper bag padaku.

Aku menerimanya dengan gugup dan segera memutar tubuh kembali masuk kedalam kamar. bergegas menuju kamar mandi dengan sejuta pertanyaan di kepalaku.

Pemotretan?

For what possible reason?

***

Setelah menghabiskan 30 menit untuk bersiap, aku keluar dari kamarku dan menghampiri Savio di ruang tengah yang terlihat tengah sibuk dengan ponselnya.

Ia telah siap dengan setelah jas berwarna Navy dengan tatanan rambut super rapinya.

Demi Tuhan, kenapa dia selalu saja tampan?

"Savio" ucapku pelan

Savio mendongkak dan menatapku dari atas hingga bawah tanpa berkedip.

Aku merona saat menyadari busana yang ku kenakan kini memiliki warna senada dengan miliknya, ia memberiku long dress berwarna biru yang kini memeluk ketat tubuh ku dengan belahan rok panjang yang memperlihatkan sebagian pahaku.

"Violet?" ucapku memecahkan lamunannya.

Ia tersadar sebelum memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Cepat ikuti aku ke mobil" ucapnya lagi kembali ketus.

Aku kembali menghela nafas pelan kemudian mengikutinya keluar dari kamar dan memasuki Lift yang membawanya ke basement.

"Savio, kenapa kau memintaku mengenakan semua ini? Bukankah aku hanya akan menemanimu?" ucapku saat pintu lift terbuka dan Savio langsung melangkah keluar meninggalkanku seorang diri.

"Mereka menginginkan kita, bukan hanya aku. jadi diam dan segera masuk mobil. Jet ku menunggu" ucapnya dingin saat aku berusaha menyamai langkah besarnya.

Oh, apa tadi yang ia katakan? Kita? Maksudnya aku akan ikut melakukan pemotretan bersamanya?

Dan apa maksud dengan jet nya sudah menunggu?

What the actually fuck!

***

"Hai, Hazel" Sapa Andrew seraya melambaikan tangannya kearah ku.

Aku membalas lambaian tangannya seraya melangkahkan kaki ku benar-benar memasuki jet pribadi Savio, lagi!

"Kau nampak spektakuler" ujarnya setelah aku mendekat.

Stockholm Syndrome (COMPLETED)Where stories live. Discover now