Bagian 6 -Cowok Rese-

63 6 0
                                    

Hallo guys, maaf yaa baru sempat update lagi..  Kemarin sempat sibuk sedikit dan nggak memungkinkan untuk lanjutin cerita.. :)

Selamat membaca :)

Jangan galak-galak nanti nggak ada yang mau sama kamu loh..

-Febiant Dio Gumelar-

__________________________________________________________________


Setelah mengalami sedikit kemacetan di jalan tadi, ojek yang ditumpangi Necha akhirnya berhenti tepat di depan Bank yang ditujunya. Necha turun, melepas helm tukang ojek yang baunya nauzubilah. Dia merogoh saku kantong bajunya "berapa bang ?"

"Dua puluh rebu neng."

"Buseeeet, mahal amat. Biasanya juga cuma setengahnya." protesnya

"Tadi kan eneng nyuruh saya buru-buru, eneng juga minta ngebut, resiko bawa penumpang jadi ya saya naikin harganya." jelasnya

Necha mendengus kesal dan memberikan ongkosnya "Yaelah ngebut gitu doang, yaudah nih ambil deh bang. Saya lebihin tuh."

"Lima ratus perak doang bilang dilebihin." cibir tukang ojeknya yang masih dapat didengar Necha. Dia tidak menggubris cibiran tukang ojek itu dan langsung masuk kedalam bank.

Benar perkiraan Necha, bank nampak ramai di jam-jam pulang sekolah , setelah mengambil nomer antrian dan menuliskan keperluannya di kertas yang disediakan oleh bank Necha pergi mencari tempat duduk.

Ternyata tempat duduk untuk menunggu antrian penuh, sebenarnya tidak sepenuhnya penuh. Ada satu tempat duduk yang masih tersisa, tetapi tempat itu berada ditengah-tengah, untuk dapat sampai kursi yang kosong itu Necha harus sedikit berusaha melewati beberapa orang. Tidak ada pilihan lain, dari pada dirinya harus mati berdiri karena terlalu lama mengantri.

Tinggal satu langkah lagi dia dapat mendaratkan pantatnya, tanpa melihat jika dari arah depannya juga ada seseorang yang ingin menduduki kursi itu. Dengan gerakan cepat dan bersamaan, Necha dan seseorang itu bertabrakan, hingga membuatnya limbung terpental kebelakang. Sementara lawannya masih bergeming, sedikit meringis. Bukan, lawannya tidak merasakan sakit lebih tepatnya orang itu mengejek Necha yang jatuh dengan posisi yang bisa dibilang—Nggak banget.

"Aw!" pekik Necha ketika dia sedang berusaha berdiri, pantatnya sakit sekali mungkin karena benturan antara pantatnya dengan lantai yang cukup keras, sementara lawannya masih bergeming ditempat menatapnya.

"Ish, bantuin gue berdiri kek." protes Necha sambil mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang tadi menabraknya, Necha terperangah ketika yang berada dihadapannya adalah seorang cowok berbadan tinggi tegap, memiliki bola mata hitam legam yang tajam dan juga dia sangatlah tampan. Necha terpesona akan ketampanan cowok itu dan mengabaikan rasa sakit yang tadi dia rasakan.

Namun detik berikutnya dirinya tersadar dan berdecak kesal karena cowok tampan itu masih saja berdiam diri di tempatnya sambil melihatnya dengan tatapan datar. Tak urung Necha berusaha berdiri lagi, lalu duduk di kursi tadi.

Jika dipikir lagi Necha menyesal telah menyebut cowok dihadapanya ini tampan, dia memang tampan tapi tidak dengan sikapnya.

"Ngapain?" suara berat dari cowok itu terdengar di indera pendengarannya, dengan gerakan mengangkat kepalanya menghadap cowok itu.

"Ha? Lo ngomong sama gue?"

"Minggir!" usirnya tanpa mengindahkan pertanyaan Necha

"Nggak, siapa lo ngusir gue? Lagian gue duluan ya yang tau kursi kosong ini." balasnya tak mau kalah.

LawasWhere stories live. Discover now