ILWD | 4. Freak Day

49K 1.9K 18
                                    

Flo come back!
Happy reading!

~~
Senja datang menjemput malam membuat Kanaya menghembuskan nafas lelah meladeni tingkah Cecil yang tak jauh beda dengan anak anak yang terkena penyakit hyperaktif, ingin rasanya Kanaya maki Adrian yang bisa dengan santai duduk di bangku taman sambil asik memainkan tablet mahal miliknya itu sedangkan ia harus berlari kesana kemari mengejar Cecil agar gadis manis itu tidak hilang dari pengawasannya membuat semua orang heboh dan dirinya akan disalahkan monster kutub menyebalkan itu, terakhir dan paling menyebalkan adalah sekarang dengan santainya Adrian menatapnya dengan tatapan meremehkan saat melihat penampilanya yang tak ada bedannya dengan gembel yang sedang memulung! Hell-- perlu diinformasikan bahwa Kanaya sedang membersihkan karpet serta makanan manakan ringan bekas camping abal abal dengan paksaan gadis kecil yang lebih pantas dikatakan setan kecil itu.

"Haha, mengenaskan sekali hidupmu"ejek Adrian dengan wajah konyolnya yang membuat Kanaya ingin menyobek wajah sok tampan milik Adrian itu.

Tak ingin menanggapi ucapan Adrian yang berakhir dengan adu mulut yang tak terelakan Kanaya hanya menanggapi hinaan Adrian dengan mengacungkan jari tengahnya sambil berucap "Fuck" tanpaengeluarkan suara.

Adrian tertawa tanpa suara menujuk kerah Kanaya yang mengepalkan tangannya menahan geram.

"Mom, Cecil ngantuk-- pulang yuk"ajak Cecil kemudian menutup mulutnya kala menguap.

"Selesai"Kanaya menghembuskan nafas lega saat menyelesaikan kegiatan bersih bersihnya.

"Ayo kita pulang"ucap Kanaya ceria lalu membawa tubuh mungil Cecil pada gendongannya.

Adrian berjalan mendekati Kanaya dengan wajah datarnya berbalik seratus delapan puluh derajat dari aura jenakanya tadi.

"Biar aku saja, aku tau kamu lelah"ucap Adrian datar setelah itu membawa Cecil yang tertidur kedalam gendongannya.

Kanaya berjalan menuju parkiran dari belakang Adrian, Kanaya mengikuti Adrian seperti anak ayam yang mengekori induknya.

"Aw"pekik Kanaya saat merasakan sesuatu yang keras namun tak menyakitkan seperti tembok namun tak sekeras itu.

"Ish"ringis Adrian kesal saat merasakan punggungnya tertabrak sesuatu.

"Maaf"cicit Kanaya menatap kakinya tak berani mendonggakkan kepalanya menatap mata tajam bak elang milik Adrian.

"Ceroboh"desis Adrian dingin.

Adrian menjulurkan salah satu tangannya untuk membukakan pintu mobil bagian belakang lalu membaringkan tubuh mungil Cecil dan memasangkan sabuk pengaman agar Cecil tetap aman lalu menutup pintunya pelan.

"Aku --?"tanya Kanaya polos sambil menujuk kearahnya sendiri.

"Jalan kaki"ucap Adrian datar bahkan sama sekali tak menyiratkan wajah jenaka ataupun wajah seseorang saat sedang bercanda.

"Jangan bercanda!"desis Kanaya kesal.

"Cepat masuk"ucap Adrian memutar bola matanya jengah.

Tanpa pikir panjang lagi Kanaya langsung masuk kedalam mobil dan menjatuhkan bokong sexynya pada bangku penumpang disebelah Adrian dan menutup pintu mobil kencang membuat Kanaya mendapatkan tatapan tajam membunuh dari Adrian.

Sepanjang perjalan sepi memenuhi mobil bahkan lagu yang tadinya mengalun indah memecahkan keheningan sengaja dimatikan oleh Adrian dengan wajah angkuhnya.

Sungguh Kanaya mengutuk dirinya sendiri karena meminta Adrian untuk pergi ke kebun binatang demi anak kecil yang bahkan tidak memperdulikan dirinya yang sudah kelelahan mengurusi setan kecil itu.

Sebuah nontifikasi masuk begitu saja di handphonenya menyebabkan getaran yang cukup keras dari dalam ransel kecilnya.

Ternyata hanya nontifikasi instagram membuat Kanaya menghembuskan nafas kasar namun nama pengguna instagram yang sempat tertangkap mata Kanaya membuat jantungnya berdegup dua kali lebih cepat hingga ia tak sadar jika senyumnya terbit begitu lebar pada wajah cantiknya.

alfandre menandai anda pada sebuah kiriman.

Begitulah kira kira kalimat nontifikasi yang Kanaya baca beberapa kali berharap bahwa matanya sedang tidak salah baca.

"Adrian"panggil Kanaya membuat Adrian menatapnya bertanya.

"Coba baca ini"pinta Kanaya mengarahkan Handphonenya ke depan wajah Adrian.

"alfandre menandai anda pada sebuah kiriman"eja Adrian datar.

"Astaga God! Ternyata ini nyata bukan khayalanku"pekikan tertahan keluar dari mulut mungil Kanaya yang bisa saja mengeluarkan suara sebesar toa.

Dengan semangat empat lima Kanaya mengotak atik handphonenya tanpa memperdulikan Adrian yang sedang menatapnya aneh, bodo amat lah yang penting aku bahagia-- begutulah kira kira yang ada pada batin Kanaya sekarang.

alfandre

342 suka
❤💬↗
alfandre foto berdelapan saat delapan tahun yang lalu. Masih unyu unyu.

Kanaya menggigit bibir bawahnya menahan senang yang begitu meledak ledak kala melihat Andre mengUpload foto mereka berdelapan saat masih duduk dibangku SMP.

Jari jari lentiknya menari diatas keyboard handphonenya mengomentari foto yang diupload oleh Andre.

@kanayaamora miss u so much all.

"Kau kenapa?"tanya Adrian datar dengan matanya yang berusaha melihat kearah layar handphone Kanaya.

"Cih, kepo. Urus saja urusanmu sendiri"sinis Kanaya acuh tak acuh membuat Adrian menggeram menahan kesal.

"Apakah kau menyukai seseirang yang bernama Alfandre?"tanya Adrian tepat sasaran membuat Kanaya menutup wajahnya menahan malu.

"Aku sarankan jangan terlalu mencintai seseorang yang belum tentu mencintaimu juga"ucap Adrian datar namun dapat membuat Kanaya diam seribu bahasa.

"Sok tau"ucap Kanaya jutek.

"Aku hanya menginggatkanmu, gadis keras kepala"

"Dasar om om"umpat Kanaya membuat Adrian mendelik tak suka.

"Umurku baru tiga puluh tahun"jawab Adrian tak terima.

"Tapi tua bagiku yang berumur dua puluh satu. Kau tua sembilan tahun"ucap Kanaya kemudian tertawa geli.

In Love With Duda ( END )Where stories live. Discover now