ILWD | 7. Cecil Atau Andre

37.8K 1.7K 26
                                    

Happy reading!

○ ○ ○
Kanaya memandang dirinya sendiri yang sudah rapi dengan balut jas putih khas dokter didepan sebuah kaca lemari yang ukurannya lebih tinggi dari tubuhnya. Kanaya mengoleskan tipis lipgloss pada bibir mungilnya kemudian mengambil tas hitam bermerkkan Gucci yang berisikan keperluan keperluannya selama berada dirumah sakit nanti, tak lupa Kanaya memasukkan handphone dan dompet miliknya kedalam tasnya.

Kanaya melangkahkan kaki jenjangnya menuruni beberapa anak tangga dengan senyum merekah kakinya terus melagkah menuju garase. Kanaya memencet salah satu tombol yang berada diremot mobilnya, setelah berbunyi 'bib', Kanaya masuk kedalam satu satunya kendaraannya itu. Kanaya melajukan mobilnya menuju rumah sakit dengan kecepatan yang lumayan cepat karena jalanan yang tak begitu padat.

Kanaya menghabiskan waktu kira kira lima belas untuk menempuh perjalanan menuju rumah sakit, Kanaya memarkirkan mobilnya pada parkirak khusus dokter kemudian dengan anggun turun dari mobilnya, dengan gaya casual Kanaya menggunakan kaca mata anti radiasi miliknya membuat beberapa perhatian tertuju padanya.

Kanaya tersenyum ramah membalas sapaan dari orang orang yang ditemuinya-- entah itu pasien ataupun para karyawan yang bekerja rumah sakit, ia membuka pintu ruang poli gigi pelan kemudian memasukinya dan tersenyum ramah pada dua orang perawat yang akan membantunya bertugas.

"Pagi kak Dea, Pagi kak Dini"sapa Kanaya pada kedua perawat yang umurnya lebih tua beberapa tahun dari dirinya.

"Pagi juga Bu Kanaya"ucap kedua perawat itu serentak membalas sapaan Kanaya.

"Kok ibu, kan kak Dea sama Kak Dini lebih tua dari saya masa manggil saya ibu"protes Kanaya tak suka.

"Profesional Bu, masa perawat manggil dokternya langsung namanya, gak sopan"jawab Dea sibuk menyiapkan alat alat yang akan digunakannya nanti.

"Panggil dok aja bisa kan?" Tanya Kanaya bernegosiasi pada kedua perawat yang membantunya itu.

"Ck. Untuk dokter secantik dokter Kanaya apasih yang gak bisa"ucap Dina menggoda Kanaya yang tersipu malu membuat kedua perawat itu tertawa melihat tingkah menggemaskan sang dokter.

"Kalian itu bisa aja"gumam Kanaya mendudukkan bokong sexynya pada kursi kebesarannya dengan namanya yang terpajang diatas meja-- drg. Kanaya Gigi Amora.

Pasien mulai berdatangan menunggu nama mereka dipanggil di ruang tunggu didepan poli gigi.

"Anak Sisilia Ananda"panggil Dea sambil membaca berkas sang pasien, kemudian masuklah seorang gadis mungil yang sangat menggemaskan bersama seorang pria tampan dengan tubuh gagahnya.

Kanaya mengangkat pandangannya untuk melihat siapa pasien pertamanya untuk hari ini, namun yang ia lihat benar benar mengejutkan dirinya-- bagai tersambar petir disiang bolong, Kanaya hanya bisa melebarkan kedua bola matanya dengan jari telunjuk yang mengarah pada Pria tampan itu.

"Andre" gumam Kanaya menatap tak percaya kearah Pria tampan yang menujukkan senyum manisnya.

"Hai, long time no see"sapa Andre ramah kemudian mendudukkan gadis manis yang ada digendongannya pada kursi pasien yang berada didepan meja dokter.

In Love With Duda ( END )Where stories live. Discover now