20

2.1K 117 0
                                    

Kebahagiaan itu sederhana, contohnya dengan bersamamu kubahagia.
So, will you be mine?

***

"Al, lo mau jadi pacar gue?"

Alysa tercengo, hah? Serius nih? Kesambet apaan nih anak?

Alysa kira, Aksara hanya bercanda saat makan tadi, ternyata beneran toh.

Gimana ya, jujur sudah berapa kali Alysa tegaskan bahwa ia tidak lagi mempunyai perasaan untuk Aksara.

Mungkin jika Aksara mengatakan itu kepada Alysa yang dulu, mungkin akan segera di terima Alysa dengan senang hati dan berbunga-bunga, berbeda dengan sekarang, mendengarnya saja, Alysa tidak tertarik.

"hm, maaf nih kak, gue gak bisa," jawabnya.

"Kenapa?? Bukannya dari dulu lo suka sama gue?" tanyanya Percaya diri.

"Itu dulu, keadaanya sudah berubah," ucap Alysa serius.

"Ya trus kenapa lo gak mau? Gue artis, beneran lo gak mau?" sumpah ya, baru kali ini Alysa melihat Aksa yang berbeda, dan Alysa tidak suka.

"Kok maksa sih? Justru lo artis gue gak suka, dan asal lo tau gue bahkan menyesal pernah suka sama orang kayak lo, oh jadi gini sifat asli lo? Cih," ucap Alysa.

Alysa berjalan berbalik, Aksara memegang pergelangan tangan Alysa dengan kuat.

"Lepasin." Alysa memberontak, tangan Aksara terlepas.

Alysa memehang pergelangan tangannya yang sedikit memerah.

"Lo harus jadi pacar gue," ucap Aksara.

Alysa memutarkan mata dongkol.

"Lo sekarang jadi pacar gue." Sebuah tangan hangat menggenggam tangan dingin Alysa, bukan Aksara yang berbicara itu ataupun memegang tangannya, melainkan Arkha.

Alysa menoleh dan terkejut membulatkan mata, kenapa tiba-tiba Arkha ada di sini?

Arkha berbisik, "permintaan ke 4," ucapnya pelan.

Aksara menarik tangan kiri Alysa lagi, sedangkan tangan kanan Alysa dipegang Arkha, jadilah merja seprrti sedang tarik menarik.

Alysa memberontak, tangan Arkha dan Aksara terlepas, "Hentikan!" ucapnya memijit pelipisnya.

Aksara menatap Arkha dingin begitu pun dengan Arkha.

"Lo pilih dia atau gue?" tanya Aksara spontan.

Alysa terkekeh dengan terpaksa.

Alysa menatap Aksara dengan datar, Aksar pun juga begitu menatap Alysa, lain halnya dengan Arkha, ia malah tersenyum dengan wajah tengilnya itu, hah! Membuat Alysa kesal melihat wajahnya.

Alysa berjalan ke arah Aksara, ia tersenyum manis, sangat manis hingga rasa manis dari senyuman itu pindah ke tangannya dan sedetik kemudian Alysa menampar Aksara, Aksara terdiam untuk beberapa saat.

"Itu balasan gue karena lo buat tangan gue merah nih! Gak nyangka aslinya lo tuh kayak gini," ucap Alysa berbalik badan, dilihatnya Arkha masih dengan senyum tadi, "jadi lo milih gue nih?" tanya Arkha.

Alysa memerah, "Gak, kata siapa, gue gak milih siapa-siapa," ucap Alysa menoleh ke arah lain, enggan untuk melihat mata Arkha.

Arkha tertawa, "Ingat kan gue bilang ini permintaan keempat gue," ucap Arkha.

Alysa langsung menoleh, "Ingat juga kan kalo dari awal gue bilang gue bakal nurutin semuanya kecuali ermintaan yang enggak masuk akal," ucap Alysa.

SMA & SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang