35

963 47 2
                                    

Upin-ipin banyak cita-cita
Salah satunya angkasawan
Kalau kamu lagi baca ini cerita
Jangan lupa vote dan komennya gann 🌝

***

Mencari yang baru belum tentu lukamu akan sembuh, bisa jadi ia akan memberikan luka yang lebih besar di saat luka lama belum pulih kan?

***

"Alysa?" suara itu membuat Alysa menggerakkan badan ke belakang.

"Iya, kenapa ya Kak?" tanyanya.

Lelaki tersebut diketahui Alysa sebagai kakak tingkatnya, ia pun memakai Almamater yang sama dengan Arkha saat berpidato dan kakak tingkat lainnya.

"Lo ditungguin Arkha di parkiran," ucapnya kemudian pergi begitu saja.

Retha menyenggol Alysa, "Ciee," ucapnya.

Alysa menatap sinis, "Apaan sih lo."

Bagaimanapun Alysa tidak akan kembali kepada Arkha.

Tidak akan.

Ingat.

Retha masih tertawa ria, Alysa pun pergi duluan.

Untungnya letak parkiran tidak terlalu jauh dari tempatnya, alhasil dari sini pun Alysa sudah bisa melihat Arkha yang sedang bertengger di motor yang sama 2 tahun lalu.

Arkha berdiri setelah melihat Alysa datang.

Ia pun memberikan helm, Alysa terdiam karena helm tersebut ialah helm 2 tahun yang lalu juga.

Alysa segera menerimanya, "Mau kemana?" tanyanya.

Arkha memakai helmnya sendiri lalu tersenyum tipis, "Ikut aja."

Alysa pun naik ke atas motor.

Tanpa tahu Arkha akan membawanya kemana, namun Alysa percaya Arkha akan membawanya ke tempat yang baik.

Hening selama perjalanan menjadikan suasana sangat canggung.

"Al?" ucap Arkha membuka percakapan.

"Iya?" tanyanya.

"Lo udah punya pacar ya?"

Alysa berteriak karena tidak mendengar, "Apa Ar? Gak denger."

"Enggak ada," jawab Arkha kencang.

Alysa mengendikkan bahu, heran.

"Eh Ar, lo sampe sekarang masih tawuran?" Alysa bertanya karena ia sangat penasaran akan hal itu.

"Gak, udah lama gua gak tawuran. Terakhir kelas 12, semenjak lulus Gilang hilang tiba-tiba sampai sekarang belum tau kabarnya gimana."

"Hah? Serius lo Ar?" Alysa kaget tidak percaya.

"Iya, Kalo diingat gua dulu bocah banget ya mainnya tawuran," ucapnya sambil tertawa.

Alysa ikut tertawa, ia menyetujui ucapan Arkha.

Tak lama kemudian, mereka sampailah pada TPU.

Alysa turun dan menyerahkan helm kepada Arkha.

"Kenapa ke sini Ar?" tanya Alysa namun di detik berikutnya Alysa menutup mulut tampak mengerti keadaannya.

Arkha tersenyum samar seakan paham maksud Alysa, ia pun berjalan duluan sambil memegang bucket bunga lalu diikuti Alysa di belakangnya.

Hingga derap kaki Arkha berhenti melangkah, membuat Alysa imut berhenti.

SMA & SMKМесто, где живут истории. Откройте их для себя