28. patah terbagi dua

1.7K 131 17
                                    

Saat aku yakin dia adalah orang yang paling membahagiakan, ia membuktikan bahwa aku keliru. Aku hancur, runtuh, kecewa. 

-Kisahku, Brisia Jodie.

***


Tut.. tut..

Sudah 5 kali Arkha menelpon Alysa tapi tetap saja Alysa tidak ingin mengangkatnya.

Arkha ingin memberi kejelasan tentang semuanya sebelum terlambat.

Arkha menelpon lagi, "Please angkat Al," ucap Arkha menggigit bawah bibirnya.

"Apa?"  satu kata yang terdengar begitu dingin bagi Arkha, ia pun menghela napas.

"Besok bisa ketemu? Ada yang mau aku sampaikan," ucap Arkha lembut.

Untuk beberapa saat Alysa belum merespon, Arkha masih tetap menunggu.

"Bisa. Sekalian ada yang mau gue omongin juga." Arkha tersenyum tipis mendengar itu, tiba-tiba ia merasa rindu dengan kebawelan Alysa dulu, sayangnya pada waktu itu Arkha masih menganggapnya sebagai Kalisa bukan Alysa padahal sudah jelas mereka dua orang yang berbeda dan sekarang Arkha menyesal begitu dalam.

"Oke, besok aku jemput," ucapnya.

"Gak usah. Ketemuan langsung di Cafe Lee."  Lagi, Alysa bernada dingin.

***

Alysa menutup teleponnya, ia pun menangis kembali Retha memeluk Alysa bagaimanapun Retha pernah berada diposisi Alysa.

Mungkin bagi kalian kaum lelaki menganggap kaum perempuan itu lemah, cengeng hanya karena hal perasaan.

Hey, come on. Ini bukan masalah biasa, semua selalu sensitif jika menyangkut dengan perasaan, kita makhluk perasa punya hati.

Siapa sih yang tidak menangis jika dikhianati oleh cinta? Persetan dengan cinta tentang pasangan,  rasa itu bisa dari orang tua, sahabat,  orang-orang terdekat, bayangkan bagaimana rasanya dikhianati oleh mereka. Bukankah menyakitkan? 

So, wajar jika wanita gampang menangis, mereka diciptakan sebagai makhluk yang mengutamakan perasaan, apa-apa dirasakan.

"Lo kuat Al, ini yang terbaik." Retha menenangkan Alysa.

Kini kamar Alysa penuh dengan tisu berserakan, sepulang dari Cafe, Alysa melampiaskan semua perasaannya ke Retha, ia sudah tidak bisa menahan semua kebenaran ini, sakit sekali.

Nyatanya Alysa baru pertama kali disakiti oleh pria separah ini, ia belum pernah pacaran yang serius, ia kira hubungan ini serius namun nyatanya tidak seserius yang ia kira.

Arkha, lelaki terbrengsek yang sukses mematahkan hati Alysa sepatah-patahnya.

Alysa kira Arkha orang berbeda yang dikirimkan Tuhan untuk Alysa.

Ternyata Alysa keliru.

***

Alysa berjalan memasuki Cafe Lee, ia melihat sekelilingnya yang kosong, tak terlihat sama sekali batang hidung Arkha.

Alysa memilih duduk di meja dulu saat mereka baru berkenalan.

Alysa memesan kopi hitam dingin, ia membutuhkan sesuatu yang lebih pahit dari hidupnya tetapi tetap saja kopi ini tidak bisa mengalahkan kepahitan hidupnya.

SMA & SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang