Part 5

22.9K 4.1K 292
                                    

SEDARI tadi, Taeyong tidak berhenti mengusap bibirnya yang kini telah berubah warna menjadi sangat merah. Belum lagi di setiap sudut bibirnya terlihat lecet. Ia benar-benar merasa di lecehkan oleh seseorang bernama Jay itu! Lain kali Taeyong tidak akan pernah kembali kesana.

Setelah mendapatkan bukti pembayaran, ia langsung bergegas untuk kembali ke kantor secepatnya. Bahkan ia belum melihat nama siapa yang tertera di balik bukti pembayaran itu, yang ada di kepalanya saat ini adalah pulang! Agar ia bisa menjauh dari lelaki sialan yang baru saja mencium bibirnya.

"Hyung!" Ten berteriak saat melihat Taeyong berjalan di koridor kantor. Lelaki itu langsung menghampiri Taeyong dan memberikan plastik transparan; di dalamnya ada peluru berwarna perak yang sudah di cuci terlebih dahulu dengan alkohol.

Jujur saja Taeyong cukup terkejut karena Ten tidak membutuhkan waktu lama untuk mengambil peluru yang bersarang di kepala korban bernama Kim Taeil itu. Ia mengangguk; lalu membawa Ten untuk masuk ke dalam ruangan nyaㅡ mereka harus membicarakan hal ini secara tertutup.

Karena bisa saja kan ada seseorang menguping?

Setelah sampai di dalam, Taeyong duduk di kursi putar miliknya dan mempersilahkan Ten untuk duduk di hadapannya.

"Dimana Doyoung?" pertanyaan itu di lontarkan oleh Taeyong. Mereka bertiga harus membicarakan hal ini dengan matang, karena Taeyong juga sudah mendapatkan bukti pembayaran racun yang sebelumnya di gunakan oleh membunuh Jiho.

Ten mengigit bibir bawah. "Masih ada di tempat kejadian, ia harus memproses beberapa hal." jawabnya cepat.

Menghela nafas. Taeyong mengeluarkan bukti pembayaran dari dalam kantung celananya. "Aku kembali ke toko antik itu dan meminta kwitansi," dahinya mengkerutㅡmencoba untuk tidak bercerita pada Ten bahwa ia juga harus membayar hal itu dengan ciuman di bibir. "Kwintansi seseorang yang pernah membeli racun. Kau tahu kan? Racun yang di gunakan untuk membunuh Jiho?" lanjutnya membuat Ten mengangguk semangat.

Tentu saja Ten ingat! Semua kejadian yang terjadi belakangan ini berhasil membuat kepalanya berputar! Ini sudah hampir sebulan sejak kejadian pembakaran apartemen dan mereka belum menemukan bukti yang cukup kuat. Benar-benar menjengkelkan! Belum lagi beberapa orang yang tidak terima karena sampai saat ini mereka belum berhasil menangkap pelaku, mulai mengadakan demo dan mengajukan tuntutan.

Apakah mereka tidak tahu bahwa para detektif serta polisi juga sangat kesulitan sekarang?

Taeyong berdehem. Ia menatap kwitansi itu; membaca nama yang tercetak di atas kertas lusuh tersebut. Setelahnya ia menatap Ten dengan raut kebingungan. "Kau kenal dengan pemuda bernama Johnny Seo?" tanya nya setelah membaca nama yang tertera di kwitansi.

Otomatis Ten menggeleng. Ia tidak pernah memiliki kenalan dengan nama seperti itu. "Tidak, memang lelaki itu yang memesan racun?"

"Ya." Taeyong memberikan kwitansi yang ada si genggamannya pada Ten, "tapi dalam kwitansi ia membeli racun itu pada tahun 2015, sudah 3 tahun yang lalu."

Hidung Ten mengkerut. "Tidak ada salahnya jika kita mencarinya sekarang kan? Siapa tahu kita bisa mendapatkan titik terang dari semua masalah ini." usulnya.

Taeyong mengangguk. Ia mengambil plastik transparan yang berisi peluru; mengamati dengan baik benda berbentuk lonjong serta berwarna perak itu. "Antarkan ini pada Jungwoo, ia bisa mengenali peluru dengan mudah. Tanyakan juga padanya tentang nomor seri."

Beranjak dari duduknya, Ten mengangguk lalu mengambil plastik berisi peluru itu dari Taeyong.

"Kita akan menyelidiki tentang Johnny Seo ini setelah Doyoung kembali." lanjut Taeyong membuat Ten lagi lagi mengangguk patuh.

Man In Black《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang