Part 7

23.8K 4.3K 1.3K
                                    

TATAPAN sengit Taeyong berikan pada Jay saat lelaki tinggi itu tidak menjawab. Sudah habis kesabaran Taeyong kali ini, semua teka-teki yang bermunculan membuat kepala Taeyong pening setengah mati! Pokoknya hari ini ia harus berhasil bertemu dengan lelaki bernama Jung Minhyungㅡentah bagaimana caranya.

"Kau, ingin bertemu dengan adikku?" tanya Jaehyun datar, ia sudah menghilangkan seringainya sejak tadi.

Bola mata Taeyong melebar, jadi semua benar jika Jung Minhyung adalah adik dari Jung Jay? Apakah benar semua hal yang terjadi belakangan ini juga berhubungan? Termasuk pembunuhan itu juga?

Otomatis Taeyong mengangguk, ia menatap penampilan Jay dari atas hingga bawah. Lelaki itu menggunakan celana denim berwarna hitam dan kaus hitam yang mencetak otot di seluruh tubuh. Otak Taeyong berputarㅡmungkinkah?

"Aku akan membawamu pada Minhyung jika kau memang mau bertemu dengannya." suara Jay berhasil menghancurkan fokus Taeyong.

"Tentu."

Setelah itu Taeyong benar-benar masuk ke dalam ruangan lain dari toko antik tersebut. Sekilas ia bisa melihat seringai pada wajah Lucas, tapi lelaki tinggi itu tidak ikut, hanya diam di tempat. Mungkin akan mengawasi toko.

Lorong panjang yang gelap membuat perasaan Taeyong semakin tak enak saja, apalagi saat ia mencium bau aneh yang menyengatㅡseperti bau dupa dan juga bunga kemenyan. Bau seperti itu berhasil membuat tubuh Taeyong meremang.

Tapi akhirnya siksaan itu berhenti sampai di ujung lorong, kini ia berada di dalam ruangan lain. Terlihat sangat mewah dan eleganㅡoh ini gila, Taeyong tidak tahu jika ternyata pemilik toko kuno seperti Jung Jay bisa memiliki rumah seindah ini. Lantainya terbuat dari keramik mahal, ada dua tangga yang tersambung di tengah, rumah itu sangat besar! Begitu besar hingga rasanya Taeyong bisa bermain bola disana.

Belun lagi semua interior terlihat sangat elegan, maksudnya, kenapa juga Jaehyun menjual seluruh barang antik itu jika sudah sekaya ini?

"Aku tahu apa ada di dalam pikiranmu, tapi ini semua bukan milikku." ujar Jay datar, mereka berjalan menaiki tangga hingga sampai di lantai dua.

Kening Taeyong berkerut dalam. "Lalu? Milik siapa jika bukan milikmu?"

"Minhyung," jawab Jay singkat. Semakin membuat Taeyong bertanya-tanya di dalam hati.

Bukankah Minhyung dan Jaehyun juga bersaudara? Tapi kenapa lelaki itu berkata bahwa ini semua hanya milik Minhyung? Memangnya Jaehyun tidak mendapat bagian apapun dari semua kekayaan ini?

Hingga langkah mereka berhenti di depan sebuah pintu mewah. Jay membuka pintu itu dan mempersilahkan Taeyong untuk masuk.

Bau menyengat itu kembali mengusik, kali ini bukan dupa, tapi seperti obat-obatan serta antiseptik. Belum lagi suara bip bip yang terdengar cukup aneh.

Tapi semuanya cukup jelas saat Taeyong menemukan seorang remaja tampan terbaring di atas tempat tidur dengan berbagai alat medis tertempel di tubuh putihnya. "Apa yang terjadi dengannya?" tanya Taeyong shock.

Jay menghela nafas. "Flu Spanyol, penyakit yang sangat langka. Sampai saat ini belum ada obatnya."

Hal itu otomatis membuat Taeyong melebarkan bola mata. "Flu Spanyol katamu? Itu hanya terjadi di tahun 60'an!"

Kali ini Jaehyun tertawa; terdengar begitu sumbang. "Kau tidak tahu apapun detektif Lee," ia melangkah mendekati Taeyong yang kini terlihat was-was.

"D-dad.." hingga suara lemah itu menyadarkan mereka berdua. Jay dengan cepat melangkah mendekati Minhyung yang membuka mata dengan lemah, lelaki tampan itu menatap wajah Jaehyun dengan sayu.

Man In Black《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang