41

6.8K 847 170
                                        


"Kai, sakit."

"Iya sayang, sebentar lagi ya."

Gue hanya mengangguk sambil memegangi perut gue yang terasa nyeri. Jalanan yang macet membuat laju mobil hanya bisa bergerak pelan.

"Kai---"

"Iya sayang, sabar sebentar lagi."

"Sakitnya udah nggak begitu kerasa." Gue kembali mengelus perut gue karena rasa nyeri di perut gue berkurang.

Kai menengok ke arah gue dan memastikan keadaan gue baik-baik aja.

"Beneran?"

"Iya. Udah nggak sesakit tadi sih ini."

"Tapi tetep ke rumah sakit aja ya?" Kai tetap melajukan mobilnya menuju rumah sakit takutnya gue kontraksi lagi, tapi sampai di rumah sakit gue nggak merasakan rasa nyeri lagi.

Gue menceritakan rasa nyeri yang datang tiba-tiba tersebut dan ketika dokter memeriksa, beliau bilang belum ada pembukaan.

"Kontraksi palsu ini, bu."

Gue sedikit bernapas lega setelah tadi deg-degan kirain udah mau lahir. Karena memang masih sekitar 2 minggu dari HPL. Nggak taunya memang cuma kontraksi palsu. Cuma karena gue panik tiba-tiba perut gue kontraksi, gue kira bakalan melahirkan sekarang.

Karena udah di Rumah Sakit gue sekalian cek kondisi dedek yang seharusnya dilakukan besok. Setelah melihat keadaan bayi gue melalui USG, dokter menyatakan berat bayi yang ada di dalam kandungan gue udah mencapai 3.6 kilogram.

"Nanti kalau misalnya sampai menjelang kelahiran berat bayi lebih dari 4 kilogram lebih baik di caesar saja untuk menghindari resiko komplikasi." Dokter berkata membuat badan gue langsung menegang.

Caesar?

Ya Tuhan, kenapa tiba-tiba dokter nyaranin buat caesar setelah sebelumnya baik-baik aja?

Gue bukan orang yang menganggap kalau perempuan yang melahirkan secara caesar itu belum sempurna menjadi ibu, gue sangat tidak mempermasalahkan orang-orang yang memilih caesar apapun alasannya.

Karena menurut gue baik melahirkan secara normal maupun caesar tujuannya sama yaitu sama-sama berjuang untuk janin yang ada di dalam kandungan. Tapi secara pribadi sebisa mungkin gue berusaha untuk melahirkan secara normal. Ini lebih karena gue takut banget kalau harus caesar.

Gue takut segala sesuatu yang berhubungan dengan kata operasi. Mau operasi sekecil apapun tetep menakutkan buat gue.

Makanya gue berusaha untuk melahirkan secara normal, tapi sekarang dokter menyarankan gue untuk caesar kalau misalnya bayi gue terlalu berat.

Emang pada saat memasuki usia kehamilan tujuh bulan kemarin, berat badan bayi gue meningkat pesat. Gue merasakan perubahan berat badan yang cukup drastis. Gue sempet memeriksakan diri dan gue juga udah pernah melakukan tes toleransi gula, tujuannya untuk mengecek kadar toleransi tubuh gue dalam memproses gula.

Dan pada waktu itu hasilnya normal-normal aja.

Dokter bilang setiap minggunya ibu hamil biasanya akan menambah berat badannya kurang lebih seberat 400 gram, yang tentu aja juga berpengaruh ke janin karena dia juga akan semakin berkembang.

Ad Astra Per AsperaWhere stories live. Discover now