beberapa tahun kemudian"Kai, topi kakak kemarin di mana?"
"Di lemari kan kamu yang nyimpen?"
"Nggak ada. Tadi subuh udah aku cek masih ada kok sekarang nggak ada?" Gue membolak-balik lemari Srestha untuk mencari topi yang dari kemarin udah gue siapkan, tapi pagi ini gue cari nggak ada barangnya.
"Masak sih nggak ada?" Kai ikut mendekati gue dan kemudian membantu gue mencari topi yang tiba-tiba hilang itu.
"Kenapa bisa ilang sih? Perasaan aku taruh di sini semalem. Subuh juga masih ada. Aneh banget?" Gue kemudian beranjak berkeliling untuk melihat ke semua sudut kamar Srestha, mencari ke sela-sela sofa dan kasur.
Tapi nihil. Tetep nggak ada.
"Ya udah nanti beli lagi aja." Kai memberi saran dan gue pun mengangguk. Kita berdua keluar dari kamar Srestha untuk turun ke bawah.
"Lhoooo, ternyata di sini topinya, dedek pinjem ya?" Gue bertanya karena melihat Dhatu yang berjalan-jalan dengan mengenakan topi kakaknya. Topi yang dari tadi gue cari.
"Opi Ma."
"Waduh, dedek mau pake topi kayak kakak juga ya? Nanti ya kalau udah besar." Gue berjongkok sambil tersenyum lega karena ternyata topinya dipake Dhatu.
"Opi kaka, Thatu pake."
"Dhatu pakainya nanti lagi ya, ini mau dipake kakak Ta dulu." Gue meminta topi yang Dhatu pakai dan dia pun mengangguk kemudian menyerahkan topi milik Srestha tersebut.
"Makasih dedek Dhatu." Ucap gue saat Dhatu mengembalikan topinya.
"Macama Ma."
*
"Sresthaaaa, ayo mandinya yang cepet. Jangan mainan air." Gue berteriak dari luar kamar mandi ketika mengetahui Srestha lama banget dan dari tadi kedengeran bunyi kecipak-kecipuk dari kamar mandi.
Pasti main air lagi.
"Iyaaaaa." Srestha membalas ucapan gue dari dalam kemudian terdengar suara air gebyar-gebyur membilas badan. Nggak lama Srestha keluar dari kamar mandi dengan badan berbalut handuk.
"Kakak pasti main air ya?"
"Hehehe." Srestha hanya tertawa meringis mendengar pertanyaan gue.
"Ayo kak ganti baju dulu. Sama Papa ya?" Gue menunjuk Kai yang juga baru aja selesai mandi sementara gue melanjutkan menyiapkan sarapan.
"Bentar Pa bentar, aku mau liat makannya lauk apa." Srestha yang masih berbalut handuk berlari mendekati meja makan di mana gue sedang menyiapkan peralatan makan untuk Kai, Srestha dan juga Dhatu.
"Ini ayam goreng kesukaan kakak. Kakak udah Mama bawain bekal." Gue menunjuk kotak makan yang berjumlah dua buah, satu untuk Kai dan satu untuk Srestha.
"Asiiiiiik."
"Ya udah kakak ganti baju dulu sana sama Papa."
"Ayo kak, keburu siang ini." Kai ikut mendekati Srestha dan mengajak Srestha ke kamarnya untuk berganti baju.
"Thatu nanti sama nenek dulu ya? Mama sama Papa mau antar kakak sekolah?" Gue duduk di sebelah Dhatu yang dari tadi udah mulai sarapan duluan.
"Iya." Dhatu mengunyah nasinya sambil mengangguk-angguk.
Sekitar sepuluh menit berlalu Kai sama Srestha turun dari lantai dua dengan sudah memakai pakaian rapi.
"Aduuuuuh, ganteng banget anak Mama." Gue tersenyum bangga ketika melihat Srestha yang baru aja ganti baju dengan baju seragamnya dan rambutnya yang klimis dan dibelah pinggir.

YOU ARE READING
Ad Astra Per Aspera
RomanceCerita sederhana kehidupan rumah tangga Kai dan Krystal *private for mature content