PROLOGUE

386 82 49
                                    

Now playing - Kenangan Manis ~ Pamungkas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Now playing - Kenangan Manis ~ Pamungkas.

*****

Impianku adalah bahagia bersamamu dengan sesuatu yang sempurna.

- Alisya Ananda Keyira -

Berharap kembali memori indah yang pernah terjadi di antara kita, dapat terulang lagi

- Eldrine Verdino Jhafier -

Bersamamu, hidupku terasa lebih berwarna. Namun, aku salah dalam mengira. Karena bahagiamu, bukan denganku.

- Camela Kara Lee -

Kau bagaikan hembusan angin. Terasa dekat bagiku. Tapi, tidak akan pernah bisa untukku raih.

- Erlan Algio Elfagoo -

*****

Biru langit dan terik matahari tergantikan oleh semburat merah yang hadir, kala matahari mulai kembali ke peraduannya.

Semilir angin menerpa rambut cokelat gadis kecil yang kini tengah duduk pada sepotong kayu. Tangannya menggenggam kedua sisi ayunan. Ayunan yang bergerak maju, seiring anak laki-laki yang nengenakan hoodie maroon mendorong pelan ayunan dengan kedua tangannya.

Gelak tawa yang mengalum lembut dari gadis kecil di hadapannya membuat anak laki-laki itu mengulas senyum tipis, sambil terus mendorong ayunan dari belakang.

Netra mereka mengamati ilalang yang bergerak senada dengan angin yang berembus.

Derap langkah kaki menginterupsi mereka berdua. Dua anak laki-laki menghampiri pohon besar yang menaungi anak laki-laki, juga gadis kecil yang tengah duduk di ayunan kayu.

Kedua pasang netra mereka memandang ke bawah dengan sorot mata sinis. Alis mereka bertaut, memandang tidak suka ke arah kaki mungil yang diperban serta tongkat penyangga yang gadis kecil itu genggam.

"Heh! Kamu ngapain ikut maen di sini?!" Cetus anak laki-laki yang tengah mengenakan topi hitam. Tangannya berkacak pinggang, tanda tidak suka.

"Jauh-jauh! Kami gak mau temenan sama anak bertongkat!" Timpal anak laki-laki satunya lagi. Jari telunjuknya menunjuk tongkat yang tengah gadis kecil itu genggam.

Genggaman tangannya pada tongkat dan kedua sisi tali ayunan bertambah erat ketika kedua anak laki-laki itu berjalan mendekat ke arahnya.

Puzzle of Between UsWhere stories live. Discover now