05 - Windmill and You

146 33 151
                                    



Kamu itu ibarat kincir angin.
Saat aku bersamamu, ada rasa bahagia sekaligus lelah yang hadir bersamaan dalam satu waktu.

- Dari Alisya Ananda Keyira untukmu yang telah memberi bahagia dan luka.

Now playing

-What If I Told You ~ Ali Gatie-

-What If I Told You ~ Ali Gatie-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Chapter : 06 - Windmill and You

"Yeuu tampang cakep kek gini dikata tukang ojek."

Refleks Alisya mengangkat kepalanya, untuk melihat siapa pemilik bias suara yang nampak terdengar tidak asing ditelinganya.

Alisya masih mengerjapkan matanya berulang kali, lalu mengernyit karna meningkatnya hawa dingin disekitarnya.

Netra Alisya menangkap sepasang iris mata hitam kecoklatan, yang kini juga sedang menatap sepasang mata coklat miliknya.

Tatapan mata itu teduh, jika seseorang tanpa sengaja memusatkan netranya pada mata yang saat ini tengah ia pandang, orang itu pasti merasakan seberapa kuatnya aura yang terpancar, tatapan yang sejuk nan teduh. Tatapan yang bertahun tahun menemaninya sampai saat ini.

"Al..."

Alisya terpelonjat kaget, ia mengerjap- ngerjapkan matanya. Menyadarkan diri dari lamunannya.

"Kebiasaan lo lan, ngagetin gue mulu," ucap Alisya jengkel, ia mendengus sebal.

"Yee gua yang disalahin, orang jelas jelas situ yang ngelamun," jawab Erlan tak terima Alisya menyalahkannya.

"Biasa aja kali, sensi amat lo jadi cowok," balas Alisya tak mau kalah.

"Heh maksud gua baek, kesini mau nebengin lu. Eh lu nya malah nyalahin gua," jelas Erlan menyadari maksud baik kedatangannya.

"Iya iya...makasii Erlan," ucap Alisya mengalah. Sedikit tidak ikhlas.

Ia masih sadar diri.
Jika ia mempertahankan argumennya, Alisya bisa saja memenangkan sesi adu mulut ini dengan Erlan menggunakan jurus ego yang tidak mau terkalahkan. Karna setiap mereka beradu argumen, endingnya selalu saja Erlan yang akan mengalah dan mengiyakan ucapan Alisya.

Hei aku ingatkan ya kalau kalian lupa. Karna pada hakikatnya perempuanlah yang selalu benar.

"Udah gitu doang," celetuk Erlan. Kedua alis milik Alisya bertaut hampir menyatu

"Udah gitu doang apaan si Lan, gue gapaham," balas Alisya, keningnya terlihat berkerut.

"Udah gitu doang, gaada bilang makasi ke gua ama Jeje."

Puzzle of Between UsWhere stories live. Discover now