Four

14.8K 1.5K 209
                                    


Diruang keluarga ini suasana terlihat begitu tenang, Yunho hanya duduk menatap kedua anaknya yang juga duduk di depannya. Sesekali dia menyesap kopi di tangan kanannya. Tangan kirinya memainkan ponsel.

Jangan tanya raut wajah Jaehyun-Taeyong saat ini, mereka hanya bisa menunduk. Jika di tanya apa mereka merasa menyesal karena melanggar aturan sang ayah?

Jawabannya tidak, mereka malah kesal dengan Yunho yang menganggu acara bermain mereka. Tepatnya yang merasa sangat kesal hanya Taeyong. Jaehyun hanya merasa biasa saja saat ini. Tidak tau harus membela siapa. Jika membela ayahnya, tidak mungkin karena tadi dia juga merasa senang saat di ajak bermain. Jika membela kakaknya, juga tidak mungkin karena membolos memang tidak bagus dan perkataan ayahnya juga ada benarnya. Alhasil Jaehyun pasrah saja.

Tak lama kemudian Bibi Park dan Paman Park ikut bergabung dengan mereka bertiga. Yunho yang melihat itu langsung tersenyum menyambut mereka

"Jinyoung-ssi, Jisoo-ssi, duduklah" ucap Yunho

"Ada apa Tuan memanggil kami?" Jinyoung bersuara dengan nada rendah

"Jadi begini, 2 hari lagi aku akan ke Jepang. Ada perjalanan bisnis yang harus aku lakukan. Mungkin aku akan berada di sana selama satu minggu atau bahkan lebih"

Taeyong yang mendengarkan itu diam-diam tersenyum sambil melirik Jaehyun, sedangkan yang dilirik hanya mengerjapkan matanya. Heran dengan kakaknya yang tersenyum-senyum sendiri.

"Apa kami harus tinggal disini dan menjaga mereka Tuan?" sambung Jisoo

"Tidak perlu"

Jinyoung dan Jisoo saling pandang, merasa jika Tuannya ini terlalu berbelit-belit dalam berbicara.

"Kalian tidak perlu menginap untuk menjaga mereka. Tapi aku memiliki tugas baru untuk kalian berdua!"

Dimata Taeyong saat ini Yunho tersenyum aneh, senyum yang bisa mengartikan banyak hal. Perasaan Taeyong mulai tidak enak mana kala pandangannya bertemu dengan ayahnya. Suasana semakin mencekam saat Yunho menegakkan tubuhnya dan menatap tajam kepada dua anak yang masih terdiam di depannya. Taeyong dengan pandangan khawatir akan masa depannya dan Jaehyun dengan pandangan datar seperti biasa.

"Jisoo-ssi, untuk seminggu kedepan, tugasmu hanya memasak. Hanya memasak. Tugas membersihan dapur, menyiapkan makanan, mencuci piring dan membuang sampah dapur. Taeyong yang akan melakukan semua itu. Kau cukup awasi saja." Yunho berbicara dengan Jisoo namun matanya menatap anaknya yang sekarang terlihat begitu terkejut. Bahkan mulut Taeyong menganga lebar saat ini

"Jinyoung-ssi, tugasmu hanya mengantar dan menjemput mereka berdua tepat waktu. Jangan biarkan mereka keluar rumah bahkan jangan biarkan mereka pergi ke taman sekalipun. Dan untuk tugas memotong rumput halaman rumah, membersihkan halaman dan kolam belakang. Kalian tidak perlu menyuruh orang lain lagi. Semua itu akan di kerjakan oleh Jaehyun."

Yunho kembali menyandarkan punggungnya pada sofa, matanya beralih menatap Jaehyun yang sekarang terlihat sangat begitu datar wajahnya.

Taeyong menoleh ke Jaehyun yang ada disampingnya. Tangannya meraih dagu Jaehyun agar Jaehyun juga menatapnya.

"Jaehyunie. Kita pindah keluarga saja bagaimana?" ucap Taeyong

Mendengar hal itu membuat Jinyoung dan Jisoo menahan tawa. Sungguh kelakuan Taeyong memang sangat luarbiasa. Anak yang selalu melakukan apapun yang dia inginkan. Tanpa memperdulikan konsidi dan situasi

"Tapi memangnya ada yang mau menampung kita Hyung?" Taeyong melirik Yunho yang tersenyum geli saat ini

"Hyunie, adakah doa untuk ayah yang kejam terhadap anaknya?"

Brother Complex (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang